BILA BERADA DI LUAR RUANGAN
* Di Jalan
Bila merasakan getaran kuat, lindungi kepala dengan tas dsb., berlarilah ke tempat yang lapang, bangunan yang kuat atau di bawah pohon di tepi jalan. Ingatlah bahaya dari pecahan kaca atau papan yang jatuh. Menjauhlah dari pagar beton, pintu gerbang, lokasi pembangunan gedung, peralatan berat dll.
* Di basement
Lantai basement pada umumnya aman karena guncangannya kecil. Jangan bertindak tergesa-gesa, bergeraklah dengan tenang. Lindungi kepala dengan tas dsb., merunduk dan mendekatkan badan ke tembok. Bila listrik mati, biasanya ada lampu darurat. Meskipun gelap, berjalanlah menyusuri dinding sehingga sampai ke pintu keluar. Bertindaklah dengan tenang.
* Di mal atau pasar swalayan
Lindungi kepala dengan tas, keranjang belanja dsb., menjauhlah dari rak barang atau etalase. Sandarkan tubuh pada tiang atau dinding sambil menunggu getaran berkurang. Bila membawa anak, senantiasa memegang erat tangan anak. Ikuti panduan karyawan toko dan jangan berdesakan ke tangga darurat atau tangga jalan karena berbahaya. Jangan gunakan lift karena bila terjadi mati listrik, lift akan terhenti di tengah jalan.
* Di bioskop atau teater
Berdiri dari tempat duduk, kemudian berjongkok sambil melindungi kepala dengan tas dsb. Bergeraklah sesuai panduan petugas dan tidak berdesakan ke pintu keluar.
* Di peron/stasiun
Berpegangan erat-erat pada tiang dsb. Berhati-hatilah agar tidak jatuh dari peron. Menjauhlah dari papan pengumuman, lampu neon, kamera monitor, mesin atau alat besar. Lindungi kepala dengan tas atau merunduk ke bawah kursi untuk melindungi kepala dari benda-benda yang berjatuhan.
* Saat mengemudi
Meskipun merasakan getaran, jangan menginjak rem secara mendadak karena sangat berbahaya. Kurangi kecepatan kendaraan, menepilah ke tepi kiri jalan dan hentikan kendaraan. Bila berlindung ke tempat lain, jangan kunci mobil. Kunci mobil tinggalkan di tempat. (Catatan penerjemah: nasihat ini mungkin kurang sesuai dengan kondisi di Indonesia. Silakan pertimbangkan sendiri)
* Di pantai
Oleh karena ada kemungkinan terjadi tsunami, bila merasakan getaran segeralah berlindung ke tempat yang lebih tinggi. Tsunami dapat datang tiba-tiba sebelum sirene atau peringatan diterima.
BILA BERADA DI DALAM RUMAH
* Lindungi Tubuh
Yang perlu diprioritaskan adalah melindungi tubuh. Bersembunyilah di bawah meja atau bergeraklah ke ruangan yang sedikit peralatannya. Bila tidak ada meja, lindungi kepala dengan bantal atau buku dsb. Pastikan keselamatan orang-orang di dalam rumah dengan memanggil dan menanyakan keadaan mereka. Jangan berlari ke luar dengan tergesa-gesa. Berhati-hati dengan jatuhnya pecahan genting atau kaca.
* Memastikan kondisi pintu keluar
Bila terjadi guncangan yang besar, ada kalanya pintu maupun jendela tidak dapat dibuka karena terjadi perubahan bentuk sehingga kita terperangkap di dalam ruangan. Bila kondisi tubuh kita dalam keadan baik, perhatikan jeda waktu guncangan dan cobalah untuk memastikan kondisi pintu maupun jendela dengan membukanya sedikit.。
* Penanganan api
Bila terjadi guncangan pada saat kita sedang menggunakan api, segera matikan. Namun demikian, utamakanlah keselamatan diri. Bila guncangannya besar, matikan api setelah guncangan reda. Perhatikan pula katup gas agar berada dalam kondisi tertutup meskipun tidak ada api. Putuskan seluruh koneksi ke listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran pada saat listrik menyala kembali.
* Jangan lengah meski guncangan reda
Sekali lagi pastikan keselamatan orang-orang serumah. Setelah terjadi gempa besar biasanya terjadi gempa susulan. Hindari lemari buku atau lemari es dsb karena ada kemungkinan jatuh pada saat gempa susulan. Carilah informasi yang benar melalui radio atau televisi.
Catatan tambahan:
Selalu siapkan air minum dan makanan kering secukupnya di dalam rumah.
MELINDUNGI DIRI DARI TSUNAMI
Bila terjadi gempa, segera cari perlindungan
Dalam menyelamatkan diri dari tsunami kita berpacu dengan waktu. Kecepatan tsunami dapat mencapai 100 km sehingga kita tidak akan sempat lari bila tsunami sudah terlihat. Ada kalanya tsunami tiba sebelum peringatan kita terima. Bila merasakan guncangan yang keras atau guncangan kecil dalam waktu yang cukup lama, menjauhlah dari pantai dan berlindunglah ke tempat tinggi yang aman. Bila kita tidak merasakan getaran namun mendengar peringatan, segera berlindung.
Menjauhlah dari pantai, berlari ke tempat yang lebih tinggi Pada saat berlindung, ingatlah untuk mencari tempat yang “lebih tinggi” dan bukan yang “lebih jauh” dari pantai.
Bila tsunami datang dengan cepat sehingga tidak sempat untuk berlindung, usahakan untuk berlari ke bangunan yang kuat dengan ketinggian lebih dari 3 lantai.
Jangan lengah meskipun guncangan kecil
Getaran gempa yang dapat kita rasakan berbeda antara getaran seismik dengan getaran magnitude (skala Richter). Meskipun getaran yang dirasakan kecil, dapat terjadi tsunami yang besar. Bila terjadi getaran lemah dalam waktu yang panjang, jangan lengah, segeralah berlindung.
Jangan ke arah pantai sampai peringatan bahaya dicabut
Banyak kali tsunami datang dalam 2 atau 3 gelombang dan ada kalanya gelombang yang ke-2 dan ke-3 lebih besar dari yang pertama. Jangan lengah setelah gelombang pertama. Jangan sekali-kali mendekati pantai sampai peringatan bahaya dicabut
Mencari informasi yang benar
Carilah informasi yang benar melalui radio, televisi, HT dsb., bertindaklah dengan tenang.
[original info & translate] by :
Dr. Stephanus Indradjaya, PhD
National Professional Officer
WHO Indonesia
* Di Jalan
Bila merasakan getaran kuat, lindungi kepala dengan tas dsb., berlarilah ke tempat yang lapang, bangunan yang kuat atau di bawah pohon di tepi jalan. Ingatlah bahaya dari pecahan kaca atau papan yang jatuh. Menjauhlah dari pagar beton, pintu gerbang, lokasi pembangunan gedung, peralatan berat dll.
* Di basement
Lantai basement pada umumnya aman karena guncangannya kecil. Jangan bertindak tergesa-gesa, bergeraklah dengan tenang. Lindungi kepala dengan tas dsb., merunduk dan mendekatkan badan ke tembok. Bila listrik mati, biasanya ada lampu darurat. Meskipun gelap, berjalanlah menyusuri dinding sehingga sampai ke pintu keluar. Bertindaklah dengan tenang.
* Di mal atau pasar swalayan
Lindungi kepala dengan tas, keranjang belanja dsb., menjauhlah dari rak barang atau etalase. Sandarkan tubuh pada tiang atau dinding sambil menunggu getaran berkurang. Bila membawa anak, senantiasa memegang erat tangan anak. Ikuti panduan karyawan toko dan jangan berdesakan ke tangga darurat atau tangga jalan karena berbahaya. Jangan gunakan lift karena bila terjadi mati listrik, lift akan terhenti di tengah jalan.
* Di bioskop atau teater
Berdiri dari tempat duduk, kemudian berjongkok sambil melindungi kepala dengan tas dsb. Bergeraklah sesuai panduan petugas dan tidak berdesakan ke pintu keluar.
* Di peron/stasiun
Berpegangan erat-erat pada tiang dsb. Berhati-hatilah agar tidak jatuh dari peron. Menjauhlah dari papan pengumuman, lampu neon, kamera monitor, mesin atau alat besar. Lindungi kepala dengan tas atau merunduk ke bawah kursi untuk melindungi kepala dari benda-benda yang berjatuhan.
* Saat mengemudi
Meskipun merasakan getaran, jangan menginjak rem secara mendadak karena sangat berbahaya. Kurangi kecepatan kendaraan, menepilah ke tepi kiri jalan dan hentikan kendaraan. Bila berlindung ke tempat lain, jangan kunci mobil. Kunci mobil tinggalkan di tempat. (Catatan penerjemah: nasihat ini mungkin kurang sesuai dengan kondisi di Indonesia. Silakan pertimbangkan sendiri)
* Di pantai
Oleh karena ada kemungkinan terjadi tsunami, bila merasakan getaran segeralah berlindung ke tempat yang lebih tinggi. Tsunami dapat datang tiba-tiba sebelum sirene atau peringatan diterima.
BILA BERADA DI DALAM RUMAH
* Lindungi Tubuh
Yang perlu diprioritaskan adalah melindungi tubuh. Bersembunyilah di bawah meja atau bergeraklah ke ruangan yang sedikit peralatannya. Bila tidak ada meja, lindungi kepala dengan bantal atau buku dsb. Pastikan keselamatan orang-orang di dalam rumah dengan memanggil dan menanyakan keadaan mereka. Jangan berlari ke luar dengan tergesa-gesa. Berhati-hati dengan jatuhnya pecahan genting atau kaca.
* Memastikan kondisi pintu keluar
Bila terjadi guncangan yang besar, ada kalanya pintu maupun jendela tidak dapat dibuka karena terjadi perubahan bentuk sehingga kita terperangkap di dalam ruangan. Bila kondisi tubuh kita dalam keadan baik, perhatikan jeda waktu guncangan dan cobalah untuk memastikan kondisi pintu maupun jendela dengan membukanya sedikit.。
* Penanganan api
Bila terjadi guncangan pada saat kita sedang menggunakan api, segera matikan. Namun demikian, utamakanlah keselamatan diri. Bila guncangannya besar, matikan api setelah guncangan reda. Perhatikan pula katup gas agar berada dalam kondisi tertutup meskipun tidak ada api. Putuskan seluruh koneksi ke listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran pada saat listrik menyala kembali.
* Jangan lengah meski guncangan reda
Sekali lagi pastikan keselamatan orang-orang serumah. Setelah terjadi gempa besar biasanya terjadi gempa susulan. Hindari lemari buku atau lemari es dsb karena ada kemungkinan jatuh pada saat gempa susulan. Carilah informasi yang benar melalui radio atau televisi.
Catatan tambahan:
Selalu siapkan air minum dan makanan kering secukupnya di dalam rumah.
MELINDUNGI DIRI DARI TSUNAMI
Bila terjadi gempa, segera cari perlindungan
Dalam menyelamatkan diri dari tsunami kita berpacu dengan waktu. Kecepatan tsunami dapat mencapai 100 km sehingga kita tidak akan sempat lari bila tsunami sudah terlihat. Ada kalanya tsunami tiba sebelum peringatan kita terima. Bila merasakan guncangan yang keras atau guncangan kecil dalam waktu yang cukup lama, menjauhlah dari pantai dan berlindunglah ke tempat tinggi yang aman. Bila kita tidak merasakan getaran namun mendengar peringatan, segera berlindung.
Menjauhlah dari pantai, berlari ke tempat yang lebih tinggi Pada saat berlindung, ingatlah untuk mencari tempat yang “lebih tinggi” dan bukan yang “lebih jauh” dari pantai.
Bila tsunami datang dengan cepat sehingga tidak sempat untuk berlindung, usahakan untuk berlari ke bangunan yang kuat dengan ketinggian lebih dari 3 lantai.
Jangan lengah meskipun guncangan kecil
Getaran gempa yang dapat kita rasakan berbeda antara getaran seismik dengan getaran magnitude (skala Richter). Meskipun getaran yang dirasakan kecil, dapat terjadi tsunami yang besar. Bila terjadi getaran lemah dalam waktu yang panjang, jangan lengah, segeralah berlindung.
Jangan ke arah pantai sampai peringatan bahaya dicabut
Banyak kali tsunami datang dalam 2 atau 3 gelombang dan ada kalanya gelombang yang ke-2 dan ke-3 lebih besar dari yang pertama. Jangan lengah setelah gelombang pertama. Jangan sekali-kali mendekati pantai sampai peringatan bahaya dicabut
Mencari informasi yang benar
Carilah informasi yang benar melalui radio, televisi, HT dsb., bertindaklah dengan tenang.
[original info & translate] by :
Dr. Stephanus Indradjaya, PhD
National Professional Officer
WHO Indonesia
No comments:
Post a Comment