Hei, apa yang membedakan hewan amfibi dari reptil?
Reptil dan amfibi bisa jadi terlihat sangat mirip, tapi tentu saja ada perbedaannya. Amfibi biasanya terlihat (dan dirasakan) lebih berlumpur, sedangkan hewan yang tergolong reptile biasanya akan memiliki kulit tubuh yang kering, terdiri atas lapisan sisik yang keras.
Beberapa jenis hewan tinggal di air, dan sebagian lagi tinggal di daratan. Sementara bagi Amfibi, menjadi bagian kehidupan darat atau air adalah pilihan. Katak, kodok, dan salamander (jenis kadal) adalah beberapa jenis hewan Amfibi.
Lalu, bagaimana membedakan katak dengan kodok? Katak memiliki kulit halus dan kaki belakang yang panjang untuk melompat, dan biasanya mereka terdapat di daerah berair. Sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kaki belakang yang pendek, bisanya hidup di daerah kering.
Seperti kebanyakan hewan Amfibi lainnya, katak meninggalkan telurnya di air. Berudu atau kecebong yang kecil akan menetas dari telur tersebut dan bernafas di dalam air, layaknya ikan. Berudu ini lantas berkembang dan mengalami perubahan. Kaki mereka tumbuh dan bisa melompat ke daratan. Mereka mulai bernafas di udara. Ekornya lalu memendek, dan menghilang.
Sedangkan kadal, adalah satu-satunya hewan Amfibi yang memiliki ekor panjang. Jika diserang oleh hewan lain, kadal bisa memutuskan ekornya untuk tujuan kamuflase. Ekor ini akan meliuk-liuk untuk mengalihkan pandangan si musuh, lalu kadal pun selamat! Kemudian, seiring berjalannya waktu, kadal akan memiliki ekor baru.
Ada satu hewan amfibi yang paling aneh. Hewan ini tidak punya kaki atau ekor, disebut caecilians.
Orang Jawa mungkin menyebutnya keluwing, tampak menyerupai cacing tanah dalam ukuran besar. Anehnya, mereka juga buta. Kebanyakan hewan ini tinggal di tanah yang gembur, sama seperti cacing. Tapi hewan ini memiliki tulang dan gigi. Hmm.. aneh tapi nyata ya
Reptil dan amfibi bisa jadi terlihat sangat mirip, tapi tentu saja ada perbedaannya. Amfibi biasanya terlihat (dan dirasakan) lebih berlumpur, sedangkan hewan yang tergolong reptile biasanya akan memiliki kulit tubuh yang kering, terdiri atas lapisan sisik yang keras.
Beberapa jenis hewan tinggal di air, dan sebagian lagi tinggal di daratan. Sementara bagi Amfibi, menjadi bagian kehidupan darat atau air adalah pilihan. Katak, kodok, dan salamander (jenis kadal) adalah beberapa jenis hewan Amfibi.
Lalu, bagaimana membedakan katak dengan kodok? Katak memiliki kulit halus dan kaki belakang yang panjang untuk melompat, dan biasanya mereka terdapat di daerah berair. Sedangkan kodok memiliki kulit kasar dan kaki belakang yang pendek, bisanya hidup di daerah kering.
Seperti kebanyakan hewan Amfibi lainnya, katak meninggalkan telurnya di air. Berudu atau kecebong yang kecil akan menetas dari telur tersebut dan bernafas di dalam air, layaknya ikan. Berudu ini lantas berkembang dan mengalami perubahan. Kaki mereka tumbuh dan bisa melompat ke daratan. Mereka mulai bernafas di udara. Ekornya lalu memendek, dan menghilang.
Sedangkan kadal, adalah satu-satunya hewan Amfibi yang memiliki ekor panjang. Jika diserang oleh hewan lain, kadal bisa memutuskan ekornya untuk tujuan kamuflase. Ekor ini akan meliuk-liuk untuk mengalihkan pandangan si musuh, lalu kadal pun selamat! Kemudian, seiring berjalannya waktu, kadal akan memiliki ekor baru.
Ada satu hewan amfibi yang paling aneh. Hewan ini tidak punya kaki atau ekor, disebut caecilians.
Orang Jawa mungkin menyebutnya keluwing, tampak menyerupai cacing tanah dalam ukuran besar. Anehnya, mereka juga buta. Kebanyakan hewan ini tinggal di tanah yang gembur, sama seperti cacing. Tapi hewan ini memiliki tulang dan gigi. Hmm.. aneh tapi nyata ya
No comments:
Post a Comment