Kondisi Apa yang Terjadi di Siberia pada 10.000 tahun lalu?
Utara Siberia yang luas adalah tanah bekuan permanen yang tanpa batas. Di sini, ditemukan puluhan ribu bangkai binatang mamalia yang telah beku pada masa prasejarah.
Para ahli mengemukakan, diduga binatang-binatang tersebut mati membeku, oleh sebab itu mereka masih bertahan pada kondisi saat beku, hingga tubuh mereka masih dalam kondisi yang baik.
Namun sampai seberapa baikkah kondisi tubuh mereka?
Ada rumor yang mengatakan, daging dari Mammoth yang telah membeku tersebut masih dapat dihidangkan di atas meja!
Walaupun setelah klarifikasi, mutu daging Mammoth yang telah membeku puluhan ribu tahun tersebut sudah rusak, tidak mungkin dikunsumsi lagi. Namun menurut kabar, manusia berburu pernah mengandalkan daging Mammoth sebagai makanan. Walau bagaimanapun, tubuh fisik yang sempurna masih dapat dipertahankan begitu lama, itu adalah suatu keajaiban.
Ketika penjelajah pertama mendarat di kepulauan Siberia Baru yang terletak di wilayah Kutub Utara, dengan kagum mereka melukiskan, pulau tersebut tertimbun oleh tumpukan tulang dan gading dari bangkai gajah raksasa.
Pada sisi lain dari Selat Bering, wilayah bekuan yang hampir berada pada garis lintang yang sama dengan Alaska. Ditemukan serakan bangkai binatang dan ranting-ranting pohon yang telah rusak. Bertumpuk - tumpuk bersama dengan kristal es serta selapis demi selapis tanah debu dan lumut…. sapi liar, kuda, serigala, beruang, singa.... dari benua Amerika. Jelas sekali, di karenakan suatu “kekuatan”, seluruh kelompok binatang mati di sana. Kelihatannya adalah suatu bencana dasyat yang menyerang secara mendadak. Tiba-tiba datang dan melanda hampir seluruh dunia.
Ditemukan binatang dan tumbuhan daerah tropis
Dari lapisan tanah wilayah utara Siberia tergali kulit dan daging Mammoth, ini hal biasa, namun makhluk spesifik daerah tropis yang tidak mungkin hidup di daerah dingin juga bercampur baur dengan gajah raksasa, badak, sapi liar, kuda, antelope, Hyena, harimau taring, singa-- juga masih ada tengkorak manusia.
Apakah pernah sebagai daerah tropis yang panas?
Di wilayah yang paling dingin Siberia, yang paling spesifik adalah ditemukan sebatang pohon yang utuh dan membeku, tingginya 2 m, daun yang hijau dan buahnya masih utuh di ranting pohon, ini adalah spesifik tanaman tropis.
Dalam wilayah 800 kilometer titik kutub utara, di Spitzbergen kepulauan Svalbard pernah ditemukan daun pohon palm dan water lily yang panjangnya 3 m, ini adalah tanaman yang hanya bisa tumbuh di daerah tropis dan kelembaban tinggi. Apakah mungkin wilayah tandus Siberia pernah sebagai derah tropis?
Temperatur tiba2 turun 45 derajat Celcius dan membeku?
Arkeolog ternama Graham Hancock mengatakan: “kita harus mengakui, saat itu (11.000 tahun S.M), cuaca wilayah Siberia pasti panas, bahkan hangat, cocok bagi berbagai tumbuhan untuk tumbuh..... cuaca yang dingin tiba-tiba menimpa wilayah ini, dengan cepat mengubah daerah ini menjadi wilayah beku.”
Graham Hancock dalam buku karangannya “Laporan dunia Arkeologi Besar jilid 2 --- “Jejak Tuhan” melukiskan, dalam bencana ini, seluruh wilayah Barat Alaska Amerika, daerah Yukon Kanada, sebagian besar Siberia (termasuk dalam lingkaran kepulauan baru Siberia), tiba-tiba berubah menjadi dingin, akibatnya banyak gajah raksasa dan mamalia raksasa lainnya membeku dalam keadaan hidup.
Di bawah ini coba kita renungkan, satu jam turun 45 derajat C -- dari hangat sampai tempertur minus dibawah 0 derajat C. Terlalu dahsyat. Bila temperatur turunnya perlahan, pukulan terhadap pemikiran tidak begitu besar.
Hanya temperatur turun mendadak jasad binatang masih bisa begitu sempurna, dan juga temperatur harus -30 derajat C . Bila begitu, temperatur tropis dengan perkiraan 15 deraja tC, temperatur pembekuan adalah -30 derajat C, angka turunnya temperatur adalah 45 derajat C.
Bila masa pembekuan lewat 1 jam, rumput-rumput dalam perut gajah akan dicerna, namun rumput tersebut tidak sempat dicerna.
Apakah mungkin: binatang yang segera mati makan rumput yang beku, baru kemudian mati beku? Bila begitu, tidak bisa dengan makanan dalam perut memperkirakan masa bencana, satu hari juga mungkin. Sesungguhnya, bila dianalisa sungguh, dugaan ini tidak benar. Coba kita menganalisa dari teori “mempertahankan kesegaran dengan pembekuan kilat” bila binatang raksasa makan rumput beku, rumput dalam perutnya akan cerna, sesudah binatang mati beku, perutnya juga beku, rumput kemudian juga beku, dengan “dingin--- mencair----beku lagi”, rumput tidak akan dipertahankan segar, bahkan hancur, juga tidak bisa seperti waktu otopsi “masih utuh, dapat dikenali dengan mudah tanpa alat”
Temperatur udara tiba - tiba turun, angin dan salju menutupi langit, binatang raksasa yang ketakutan tidak bisa lari, satu demi satu beku dan mati. Bahkan ada yang belum sempat menelan rumput dimulutnya, langsung beku.
Dalam satu jam, angka yang paling aman! cuaca di seluruh dunia saling berkaitan, satu sistem. Siberia dan Alaska terjadi perubahan yang begitu dahsyat, tidak mungkin tidak terjadi sisi lain bumi.
Kekuatan alam
Para ilmuwan selalu mencari jawaban atas binasanya Mammoth, harimau taring dan binatang kuno lainnya. Ada yang mengatakan perubahan iklim cuaca, ada yang beranggapan karena penangkapan besar-besaran oleh manusia. Kosep yang paling populer adalah iklim dan manusia secara bersama membinasakan Mammoth. Namun ada kejadian kongkret yang tak terjawab--- makhluk hidup secara menjadi beku, mungkin berasal dari kekuatan alam.
Hypotesa kulit jeruk
Professor Charles H.Hapgood ketika meneliti peta kuno kutub selatan, mengemukakan pergeseran kulit tanah. Ditemukan, pada thn 1513 (sebelum daratan kutub selatan ditemukan) benua kutub selatan yang digambar menurut skrip sebelum ditutupi es sama dengan peta kutub selatan yang ditutupi es yang dibuat dengan pemetaan jarak jauh melalui satelit. Hingga dia mengemukakan hipotesa pergeseran kulit tanah, menjelaskan perubahan kutub selatan. Penjelasan ini tidak sama dengan pengapungan kontinental.
Dia menganggap, seluruh kulit bumi kadang-kadang bergeser secara menyeluruh, ibarat kulit jeruk yang kosong dan longgar, setelah longgar akan bergeser secara menyeluruh. Prefessor Charles H.Hapgood dalam karangannya “pergeseran kulit tanah: sebuah kunci yang mengungkap masalah ilmu bumi” dalam buku disebut “hipotesa kulit jeruk”.
Para ahli mengemukakan, diduga binatang-binatang tersebut mati membeku, oleh sebab itu mereka masih bertahan pada kondisi saat beku, hingga tubuh mereka masih dalam kondisi yang baik.
Namun sampai seberapa baikkah kondisi tubuh mereka?
Ada rumor yang mengatakan, daging dari Mammoth yang telah membeku tersebut masih dapat dihidangkan di atas meja!
Walaupun setelah klarifikasi, mutu daging Mammoth yang telah membeku puluhan ribu tahun tersebut sudah rusak, tidak mungkin dikunsumsi lagi. Namun menurut kabar, manusia berburu pernah mengandalkan daging Mammoth sebagai makanan. Walau bagaimanapun, tubuh fisik yang sempurna masih dapat dipertahankan begitu lama, itu adalah suatu keajaiban.
Ketika penjelajah pertama mendarat di kepulauan Siberia Baru yang terletak di wilayah Kutub Utara, dengan kagum mereka melukiskan, pulau tersebut tertimbun oleh tumpukan tulang dan gading dari bangkai gajah raksasa.
Pada sisi lain dari Selat Bering, wilayah bekuan yang hampir berada pada garis lintang yang sama dengan Alaska. Ditemukan serakan bangkai binatang dan ranting-ranting pohon yang telah rusak. Bertumpuk - tumpuk bersama dengan kristal es serta selapis demi selapis tanah debu dan lumut…. sapi liar, kuda, serigala, beruang, singa.... dari benua Amerika. Jelas sekali, di karenakan suatu “kekuatan”, seluruh kelompok binatang mati di sana. Kelihatannya adalah suatu bencana dasyat yang menyerang secara mendadak. Tiba-tiba datang dan melanda hampir seluruh dunia.
Ditemukan binatang dan tumbuhan daerah tropis
Dari lapisan tanah wilayah utara Siberia tergali kulit dan daging Mammoth, ini hal biasa, namun makhluk spesifik daerah tropis yang tidak mungkin hidup di daerah dingin juga bercampur baur dengan gajah raksasa, badak, sapi liar, kuda, antelope, Hyena, harimau taring, singa-- juga masih ada tengkorak manusia.
Apakah pernah sebagai daerah tropis yang panas?
Di wilayah yang paling dingin Siberia, yang paling spesifik adalah ditemukan sebatang pohon yang utuh dan membeku, tingginya 2 m, daun yang hijau dan buahnya masih utuh di ranting pohon, ini adalah spesifik tanaman tropis.
Dalam wilayah 800 kilometer titik kutub utara, di Spitzbergen kepulauan Svalbard pernah ditemukan daun pohon palm dan water lily yang panjangnya 3 m, ini adalah tanaman yang hanya bisa tumbuh di daerah tropis dan kelembaban tinggi. Apakah mungkin wilayah tandus Siberia pernah sebagai derah tropis?
Temperatur tiba2 turun 45 derajat Celcius dan membeku?
Arkeolog ternama Graham Hancock mengatakan: “kita harus mengakui, saat itu (11.000 tahun S.M), cuaca wilayah Siberia pasti panas, bahkan hangat, cocok bagi berbagai tumbuhan untuk tumbuh..... cuaca yang dingin tiba-tiba menimpa wilayah ini, dengan cepat mengubah daerah ini menjadi wilayah beku.”
Graham Hancock dalam buku karangannya “Laporan dunia Arkeologi Besar jilid 2 --- “Jejak Tuhan” melukiskan, dalam bencana ini, seluruh wilayah Barat Alaska Amerika, daerah Yukon Kanada, sebagian besar Siberia (termasuk dalam lingkaran kepulauan baru Siberia), tiba-tiba berubah menjadi dingin, akibatnya banyak gajah raksasa dan mamalia raksasa lainnya membeku dalam keadaan hidup.
Di bawah ini coba kita renungkan, satu jam turun 45 derajat C -- dari hangat sampai tempertur minus dibawah 0 derajat C. Terlalu dahsyat. Bila temperatur turunnya perlahan, pukulan terhadap pemikiran tidak begitu besar.
Hanya temperatur turun mendadak jasad binatang masih bisa begitu sempurna, dan juga temperatur harus -30 derajat C . Bila begitu, temperatur tropis dengan perkiraan 15 deraja tC, temperatur pembekuan adalah -30 derajat C, angka turunnya temperatur adalah 45 derajat C.
Bila masa pembekuan lewat 1 jam, rumput-rumput dalam perut gajah akan dicerna, namun rumput tersebut tidak sempat dicerna.
Apakah mungkin: binatang yang segera mati makan rumput yang beku, baru kemudian mati beku? Bila begitu, tidak bisa dengan makanan dalam perut memperkirakan masa bencana, satu hari juga mungkin. Sesungguhnya, bila dianalisa sungguh, dugaan ini tidak benar. Coba kita menganalisa dari teori “mempertahankan kesegaran dengan pembekuan kilat” bila binatang raksasa makan rumput beku, rumput dalam perutnya akan cerna, sesudah binatang mati beku, perutnya juga beku, rumput kemudian juga beku, dengan “dingin--- mencair----beku lagi”, rumput tidak akan dipertahankan segar, bahkan hancur, juga tidak bisa seperti waktu otopsi “masih utuh, dapat dikenali dengan mudah tanpa alat”
Temperatur udara tiba - tiba turun, angin dan salju menutupi langit, binatang raksasa yang ketakutan tidak bisa lari, satu demi satu beku dan mati. Bahkan ada yang belum sempat menelan rumput dimulutnya, langsung beku.
Dalam satu jam, angka yang paling aman! cuaca di seluruh dunia saling berkaitan, satu sistem. Siberia dan Alaska terjadi perubahan yang begitu dahsyat, tidak mungkin tidak terjadi sisi lain bumi.
Kekuatan alam
Para ilmuwan selalu mencari jawaban atas binasanya Mammoth, harimau taring dan binatang kuno lainnya. Ada yang mengatakan perubahan iklim cuaca, ada yang beranggapan karena penangkapan besar-besaran oleh manusia. Kosep yang paling populer adalah iklim dan manusia secara bersama membinasakan Mammoth. Namun ada kejadian kongkret yang tak terjawab--- makhluk hidup secara menjadi beku, mungkin berasal dari kekuatan alam.
Hypotesa kulit jeruk
Professor Charles H.Hapgood ketika meneliti peta kuno kutub selatan, mengemukakan pergeseran kulit tanah. Ditemukan, pada thn 1513 (sebelum daratan kutub selatan ditemukan) benua kutub selatan yang digambar menurut skrip sebelum ditutupi es sama dengan peta kutub selatan yang ditutupi es yang dibuat dengan pemetaan jarak jauh melalui satelit. Hingga dia mengemukakan hipotesa pergeseran kulit tanah, menjelaskan perubahan kutub selatan. Penjelasan ini tidak sama dengan pengapungan kontinental.
Dia menganggap, seluruh kulit bumi kadang-kadang bergeser secara menyeluruh, ibarat kulit jeruk yang kosong dan longgar, setelah longgar akan bergeser secara menyeluruh. Prefessor Charles H.Hapgood dalam karangannya “pergeseran kulit tanah: sebuah kunci yang mengungkap masalah ilmu bumi” dalam buku disebut “hipotesa kulit jeruk”.
Hypotesa itu menganggap: kulit bumi yang tebalnya 48 kilometer, bergelincir dalam inti bumi yang tebalnya 12500 kilometer. Sekarang daratan Antartika, posisinya kira-kira berada pada jarak 3200 kilometer Antartika sekarang. Sebelum peradaban manusia sekarang terbentuk, paling tidak 4000 tahun SM, lebih kurang 6000 tahun lalu, terjadi satu kali perubahan kulit bumi. Peristiwa ini menggeser daratan kutub selatan ke posisi sekarang. Ini membuat wilayah Antartika berubah mendadak dari panas menjadi dingin perlahan-lahan ditutupi oleh es.
Hypotesa yang berani ini, menarik perhatian ahli fisika Einstein, dia memberi kata sambutan pada buku “pergeseran kulit bumi” karangan Prefessor Charles H.Hapgood, di antaranya dia mengemukakan: “saya sering mendapat surat dari berbagai pihak, agar memberi pandangan terhadap kosep mereka yang belum diumumkan. Argumentasi ini banyak yang tidak ada dasar ilmiahnya. Namun surat Charles H.Hapgood membuat saya gembira, argumentasi yang sederhana namun kaya maknanya. Bila bisa mendapatkan bukti yang mantap, konsep dia akan sangat berpengaruh terhadap penyelidikan sejarah kulit bumi.
Eintein dalam kata pembukaan buku “pergeseran kulit bumi”mengemukakan tentang penjelasan prinsip “pergeseran kulit bumi”: daerah Antartika, salju tidak henti-hentinya bertumpuk, distribusi tidak merata, namun dalam rotasi bumi, terjadi suatu gaya sentrifugal dan terhantar sampai permukaan bumi yang keras. Gaya sentrifugal yang ditimbulkan makin hari makin besar. Bila mencapai kekuatan tertentu akan membuat kulit permukaan longgar dan mulai bergeser.......”
Belakangan ini, beberapa ilmuwan mulai memperhatikan teori-teori ini, mencoba melihat pada masa 8000 tahun lalu, bahkan 10000 tahun lalu. Pada tahun 1998 sebuah film pendidikan Amerika “Misteri Sumber asal Manusia” sudah ditayangkan di Amerika, beberapa ilmuwan menggabungkan teori ini dengan bencana besar di Siberia dan Alaska.
Pergeseran kulit secara besar-besaran ini, dalam jangka waktu yang sangat singkat, benua Antartika ikut bergeser 3200 kilometer, memasuki lingkaran Antartika, juga Alaskan dan Siberia mengarah ke Kutub Utara. Membuat daerah yang awalnya panas menjadi “dingin beku”.
Apa akibatnya terhadap bumi bila terjadi pergeseran pada permukaan kulit bumi?
Magma ikut terbawa, paling sedikit bisa membuat beberapa daerah terjadi Gunung Berapi meletus.Bisa terjadi gempa besar, karena daerah lintang yang berbeda di bumi: “kecepatan sudut rotasinya” sama, namun garis kecepatan berbeda, pergeseran kulit pasti akan mengakibatkan perubahan pada lempengan “kecepatan garis rotasi”.
Membuat lempengan saling menekan, hingga terjadi gempa dasyat, gunung es yang bertumpukan sebelumnya akan terbawa ke daerah tropis dan meleleh. Dasar permukaan laut akan naik, daratan tenggelam, daerah tropis akan terbawa ke daerah dingin, daerah dingin akan terbawa ke daerah tropis. Seluruh ekosistem di bumi mengalami pukulan dasyat yang menghancurkan. Kehidupan akan binasa secara besar-besaran, bila memang betul dalam satu jam terjadi peristiwa pergeseran ini, kebanyakan kehidupan akan binasa.
Kelemahan hipotesa kulit jeruk
Dalam beberapa peta kuno yang digambar tentang masa 6000 sampai 12.000 tahun sebelum manusia memasuki peradaban modern, secara tepat melukiskan daratan Antartika di bawah penutupan es, dan dalam posisi kutub. Ini yang sulit dijelaskan oleh teori Hapgood. Hapgood menganggap kulit tanah bergeser sekitar 3200 kilometer (kira-kira 300), mengakibatkan Antartik memasuki lingkatan kutub Selatan, hingga ditutupi oleh es. Namun dalam peta kuno, antartika yang tertutup oleh es, yaitu pada posisi sekarang. Tidak terjadi pergeseran begitu besar.
Bumi ditabrak hingga miring?
Kita tahu, Kutub Selatan dan Utara adalah polarisasi kedua kutub, daerah tersebut sangat dingin, itu disebabkan karena energi yang diserap dari pancaran sinar matahari sangat sedikit.
Daerah khatulistiwa disinari matahari secara tegak, energi yang diserap banyak, oleh sebab itu panas. Sekarang ini tubuh bumi dalam posisi miring berotasi terhadap matahari ( sudut miring ), oleh sebab itu daerah dingin ada 4 musim.
Bila bumi berotasi dengan posisi tegak terhadap matahari (sudut miringnya nol), di daerah lain tidak akan ada perubahan sudut pancaran sinar matahari, hampir tidak ada perubahan 4 musim (ini ada kaitan dengan jarak dengan matahari, perubahannya keci).
Bila tubuh bumi miring sedikit lagi, lebih kurang 200, dihubungankan dengan masa 12.000 tahun lalu cuaca seluruh bumi yang lebih panas, maka daerah kutub Utara dan Selatan adalah daerah yang lebih panas. Dengan begitu, kutub Utara dan Selatan waktu itu terletak pada posisi sama dengan bumi sekarang: Titik kutub.
Apakah mungkin seperti ini: “suatu kekuatan yang memaksa sudut rotasi bumi berubah 200 hingga menjadi kondisi sekarang? Atau suatu asteroid menabrak bumi, membuat “tubuh bumi miring 200”. Ditabrak hingga menjadi bentuk sekarang?
Bila demikian akan mengakibatkan bencana yang lebih besar, gempa bumi, Tsunami,gunung berapi meletus, mungkin sangat sedikit kehidupan yang bisa bertahan. Namun, ini hypotesa yang tidak matang, hanya bisa menjelaskan dasar posisi kedua kutub dalam peta atau masalah lebih panas.
Terhadap hypotesa ini, peta kuno hanya berupa bukti palsu. Satu lagi bukti palsu adalah bagian Utara Siberia, makin ke Utara makin banyak ditemukan jasad gajah raksasa dan binatang lainnya!
Bertolak belakang dengan dugaan. Ini menjelaskan cuaca ketika itu, makin ke kutub utara makin panas. Bila tubuh rotasi bumi lebih mirin sekitar 200 dari sekarang, akan terjadi kedua kutub tidak dingin, malah makin panas.
Legenda
Beberapa daerah yang jauh, mengalir cerita legenda sejarah, catatan perubahan iklim yang mendadak. Misalnya legenda di Iran Agama zoroas mencatat: “daerah nyaman yang pada awalnya setiap tahun ada 7 bulan, tiba-tiba dalam satu malam berubah menjadi daerah tandus yang dingin ditutupi es. Setiap tahun ada 10 bulan berubah menjadi musim dingin yang sangat dingin .
Masih ada ingatan beberapa bangsa yang mengalir cerita tentang bumi.
Yang mereka lukiskan adalah bencana yang kedua, juga dingin yang dahsyat tiba-tiba menerpa. Di seluruh dunia ada 500 legenda sejarah, yang mereka lukiskan adalah sama yaitu bencana “air bah besar”, namun terhadap bencana sebelumnya sangat sedikit ceritanya.
Kekuatan ajaib apakah yang membuat cuaca di kutub utara dan selatan tiba-tiba menjadi sangat dingin? Hypotesa adalah hypotesa, bila kita memiliki sayap pikiran seperti ini, akan ada konsep baru yang terus menerus mengalir. Apa fakta sesungguhnya dari sejarah? Apakah mungkin alam akan memberitahu kita?
Hypotesa yang berani ini, menarik perhatian ahli fisika Einstein, dia memberi kata sambutan pada buku “pergeseran kulit bumi” karangan Prefessor Charles H.Hapgood, di antaranya dia mengemukakan: “saya sering mendapat surat dari berbagai pihak, agar memberi pandangan terhadap kosep mereka yang belum diumumkan. Argumentasi ini banyak yang tidak ada dasar ilmiahnya. Namun surat Charles H.Hapgood membuat saya gembira, argumentasi yang sederhana namun kaya maknanya. Bila bisa mendapatkan bukti yang mantap, konsep dia akan sangat berpengaruh terhadap penyelidikan sejarah kulit bumi.
Eintein dalam kata pembukaan buku “pergeseran kulit bumi”mengemukakan tentang penjelasan prinsip “pergeseran kulit bumi”: daerah Antartika, salju tidak henti-hentinya bertumpuk, distribusi tidak merata, namun dalam rotasi bumi, terjadi suatu gaya sentrifugal dan terhantar sampai permukaan bumi yang keras. Gaya sentrifugal yang ditimbulkan makin hari makin besar. Bila mencapai kekuatan tertentu akan membuat kulit permukaan longgar dan mulai bergeser.......”
Belakangan ini, beberapa ilmuwan mulai memperhatikan teori-teori ini, mencoba melihat pada masa 8000 tahun lalu, bahkan 10000 tahun lalu. Pada tahun 1998 sebuah film pendidikan Amerika “Misteri Sumber asal Manusia” sudah ditayangkan di Amerika, beberapa ilmuwan menggabungkan teori ini dengan bencana besar di Siberia dan Alaska.
Pergeseran kulit secara besar-besaran ini, dalam jangka waktu yang sangat singkat, benua Antartika ikut bergeser 3200 kilometer, memasuki lingkaran Antartika, juga Alaskan dan Siberia mengarah ke Kutub Utara. Membuat daerah yang awalnya panas menjadi “dingin beku”.
Apa akibatnya terhadap bumi bila terjadi pergeseran pada permukaan kulit bumi?
Magma ikut terbawa, paling sedikit bisa membuat beberapa daerah terjadi Gunung Berapi meletus.Bisa terjadi gempa besar, karena daerah lintang yang berbeda di bumi: “kecepatan sudut rotasinya” sama, namun garis kecepatan berbeda, pergeseran kulit pasti akan mengakibatkan perubahan pada lempengan “kecepatan garis rotasi”.
Membuat lempengan saling menekan, hingga terjadi gempa dasyat, gunung es yang bertumpukan sebelumnya akan terbawa ke daerah tropis dan meleleh. Dasar permukaan laut akan naik, daratan tenggelam, daerah tropis akan terbawa ke daerah dingin, daerah dingin akan terbawa ke daerah tropis. Seluruh ekosistem di bumi mengalami pukulan dasyat yang menghancurkan. Kehidupan akan binasa secara besar-besaran, bila memang betul dalam satu jam terjadi peristiwa pergeseran ini, kebanyakan kehidupan akan binasa.
Kelemahan hipotesa kulit jeruk
Dalam beberapa peta kuno yang digambar tentang masa 6000 sampai 12.000 tahun sebelum manusia memasuki peradaban modern, secara tepat melukiskan daratan Antartika di bawah penutupan es, dan dalam posisi kutub. Ini yang sulit dijelaskan oleh teori Hapgood. Hapgood menganggap kulit tanah bergeser sekitar 3200 kilometer (kira-kira 300), mengakibatkan Antartik memasuki lingkatan kutub Selatan, hingga ditutupi oleh es. Namun dalam peta kuno, antartika yang tertutup oleh es, yaitu pada posisi sekarang. Tidak terjadi pergeseran begitu besar.
Bumi ditabrak hingga miring?
Kita tahu, Kutub Selatan dan Utara adalah polarisasi kedua kutub, daerah tersebut sangat dingin, itu disebabkan karena energi yang diserap dari pancaran sinar matahari sangat sedikit.
Daerah khatulistiwa disinari matahari secara tegak, energi yang diserap banyak, oleh sebab itu panas. Sekarang ini tubuh bumi dalam posisi miring berotasi terhadap matahari ( sudut miring ), oleh sebab itu daerah dingin ada 4 musim.
Bila bumi berotasi dengan posisi tegak terhadap matahari (sudut miringnya nol), di daerah lain tidak akan ada perubahan sudut pancaran sinar matahari, hampir tidak ada perubahan 4 musim (ini ada kaitan dengan jarak dengan matahari, perubahannya keci).
Bila tubuh bumi miring sedikit lagi, lebih kurang 200, dihubungankan dengan masa 12.000 tahun lalu cuaca seluruh bumi yang lebih panas, maka daerah kutub Utara dan Selatan adalah daerah yang lebih panas. Dengan begitu, kutub Utara dan Selatan waktu itu terletak pada posisi sama dengan bumi sekarang: Titik kutub.
Apakah mungkin seperti ini: “suatu kekuatan yang memaksa sudut rotasi bumi berubah 200 hingga menjadi kondisi sekarang? Atau suatu asteroid menabrak bumi, membuat “tubuh bumi miring 200”. Ditabrak hingga menjadi bentuk sekarang?
Bila demikian akan mengakibatkan bencana yang lebih besar, gempa bumi, Tsunami,gunung berapi meletus, mungkin sangat sedikit kehidupan yang bisa bertahan. Namun, ini hypotesa yang tidak matang, hanya bisa menjelaskan dasar posisi kedua kutub dalam peta atau masalah lebih panas.
Terhadap hypotesa ini, peta kuno hanya berupa bukti palsu. Satu lagi bukti palsu adalah bagian Utara Siberia, makin ke Utara makin banyak ditemukan jasad gajah raksasa dan binatang lainnya!
Bertolak belakang dengan dugaan. Ini menjelaskan cuaca ketika itu, makin ke kutub utara makin panas. Bila tubuh rotasi bumi lebih mirin sekitar 200 dari sekarang, akan terjadi kedua kutub tidak dingin, malah makin panas.
Legenda
Beberapa daerah yang jauh, mengalir cerita legenda sejarah, catatan perubahan iklim yang mendadak. Misalnya legenda di Iran Agama zoroas mencatat: “daerah nyaman yang pada awalnya setiap tahun ada 7 bulan, tiba-tiba dalam satu malam berubah menjadi daerah tandus yang dingin ditutupi es. Setiap tahun ada 10 bulan berubah menjadi musim dingin yang sangat dingin .
Masih ada ingatan beberapa bangsa yang mengalir cerita tentang bumi.
Yang mereka lukiskan adalah bencana yang kedua, juga dingin yang dahsyat tiba-tiba menerpa. Di seluruh dunia ada 500 legenda sejarah, yang mereka lukiskan adalah sama yaitu bencana “air bah besar”, namun terhadap bencana sebelumnya sangat sedikit ceritanya.
Kekuatan ajaib apakah yang membuat cuaca di kutub utara dan selatan tiba-tiba menjadi sangat dingin? Hypotesa adalah hypotesa, bila kita memiliki sayap pikiran seperti ini, akan ada konsep baru yang terus menerus mengalir. Apa fakta sesungguhnya dari sejarah? Apakah mungkin alam akan memberitahu kita?
No comments:
Post a Comment