Olahraga sepertinya merupakan “harga mati” yang harus dilakukan seseorang untuk menjaga tubuh agar tetap bugar dan sehat, Namun, untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, pastinya aktivitas olahraga perlu didukung dengan pemilihan jenis olahraga yang tepat dan sesuai dengan kondisi tubuh.
Karena tak jarang, olahraga menjadi “kambing hitam” yang dikaitkan dengan penyebab kematian seseorang, padahal sebab utamanya bukanlah karena berolahraga. Terlebih di bulan puasa. Jangan hanya karena alasan perut kosong, rutinitas menjaga kesehatan yang satu ini menjadi luput untuk dijalankan.
Dr. Michael Triangto, SpKO, spesialis kedokteran olahraga mengatakan ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat akan berolahraga di bulan puasa. Secara garis besar terbagi atas dua waktu yakni olahraga di pagi hari dan sore hari.
Olahraga di pagi hari
1. Tentukan tujuan dari olahraga tersebut, bila ditujukan untuk kesehatan dan kebugaran sebaiknya dilakukan pada saat pagi hari setelah sahur dengan intensitas ringan sehingga tidak memicu terjadinya dehidrasi dan kelelahan yang berlebihan saat siang hari yang berpotensi untuk mengurangi efektivitas kerja kita. Olahraga jenis ini tentunya aman dan baik bagi kesehatan.
2. Karena intensitas latihan yang dilakukan itu ringan tentunya hal ini tidak akan memberatkan bagi orang-orang yang sebelumnya tidak pernah berolahraga.
3. Lakukan olahraga pagi tersebut bersama dengan anggota keluarga lainnya sehingga tidak hanya diri sendiri yang sehat namun juga mengajak orang lain untuk menjalani kebiasaan hidup sehat dan lebih mempererat hubungan kekeluargaan.
Olahraga sore hari
1. Bila tujuannya adalah untuk tetap menjaga kekuatan dan bentuk otot yang telah terbentuk sebelumnya atau juga ingin melakukan olahraga yang lebih berat sebaiknya dilakukan sore hari menjelang saatnya berbuka.
Adapun alasannya agar latihan yang berat tersebut bilamana menimbulkan kehilangan cairan yang berlebihan tentunya akan lebih mudah tercukupi saat waktu berbuka. Selain itu kelelahan yang terjadi akibat menjalani latihan berat tersebut tidak akan menimbulkan kelelahan tubuh dan mengganggu performa dalam bekerja.
2. Latihan yang bersifat eksplosiv dengan beban yang berat biasanya dipakai untuk mengisi olahraga sore hari ini.
3. Intensitas latihan yang berat biasanya harus disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan dari masing-masing orang sehingga latihan sore hari ini biasanya lebih bersifat individual.
Michael menambahkan berhati-hati memulai berolahraga terutama bila tubuh “terasa” kurang sehat, lebih aman untuk memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter untuk memastikan segala sesuatu memang dalam keadaan baik. Sebelum memutuskan untuk berolahraga sedapat mungkin menggunakan parameter kesehatan yang bersifat obyektif sebagai acuan sehat atau tidaknya tubuh seperti suhu tubuh, nadi, tekanan darah, berat badan dan tidak menggunakan ukuran subyektif.
“Saat berolahraga berlangsung senantiasa dengarkan bahasa tubuh sehingga bilamana terasa tidak sebagaimana biasanya terjadi maka secepatnya menghentikan latihan dan bila perlu secepatnya menghubungi dokter yang terdekat,” pungkasnya
rileks.com
www.forum-buku.blogspot.com
No comments:
Post a Comment