Oleh Fatimah Azzahra
Baru-baru ini lagi banyak-banyaknya peristiwa yang terjadi. Dari mulai pernikahan dan kisah-kisah dibalik layarnya, terus gebrakan teman-teman seperjuangan, terus beberapa temen yang curhat, dan beberapa peristiwa yang aktornya adalah aku sendiri..
Semua yang aku temui, semua yang terjadi dan terlihat dengan mata kepalaku… kemudian yang terdengar oleh telingaku…dan yang terjadi pada diriku sendiri tak mungkin ia sengaja hadir “ma bedunduk” alias secara tiba-tiba tanpa ada maksud dan arti yang tersirat.
Satu demi satu benangnya kucoba uraikan. Bak mengupas bawang Bombay, mengulitinya lapis demi lapis pun kadang membuat airmata ini berjatuhan. Tidak ada salahnya kan menangis Bombay, asalkan habis nangis bombaynya bisa jadi masakan enak, halal dan toyyib. Asalkan habis nangis gak malah bikin benar-benar menjadi semakin melow.
Itulah hidup. Menurutku hidup adalah belajar sepanjang hembusan nafas. Hidup adalah belajar setiap saat, kapanpun dan dimanapun kita berada juga diposisi mana kita ditempatkan. Dan belajar itu pun terkadang butuh tegas, butuh keras, butuh mengalah, butuh sabar, butuh menangis juga butuh memotivasi dan dimotivasi. Sama kan ketika kita masih bayi?
Hidup adalah belajar. Belajar untuk menyelesaikan setiap teka-teki yang sudah disiapkan Alloh buat kita. Belajar untuk bisa iqro’ bukan hanya ABCD atau abatatsa, tapi juga iqro’ atau membaca semua hal disekitar kita. Dan belajar berarti sebuah proses, aku masih ingat ketika masih taman kanak-kanak disaat teman-teman sudah bisa membaca aku malah cuma bisa nyanyi. So, artinya apa? Artinya proses itu bukan sesuatu yang instan. Perlu kesabaran.. dan lagi-lagi kembali belajar.
Hm… lalu bagaimana kalau jatuh? Bagaimana kalau kesandung dan lain sebagainya?
Aku dulu pas belajar naik sepeda ontel juga pernah jatuh, bahkan pas udah bawa motor juga pernah sering jatuh pada suatu waktu. Jatuh bukan berarti gagal karena jatuh, kesandung dan kawan-kawan menurutku juga bagian dari proses belajar. Masih ada harapan yang membentang, masih ada kesempatan yang membujur panjang bila mau untuk bangkit. Ketika hati terketuk saja untuk kembali bangkit, kemudian diikuti jerih payah gerakan fisik untuk kembali bangkit, maka itu adalah bagian dari kemenangan selanjutnya. Dan artinya kita sedang belajar, kembali belajar…
Aku dulu pas belajar naik sepeda ontel juga pernah jatuh, bahkan pas udah bawa motor juga pernah sering jatuh pada suatu waktu. Jatuh bukan berarti gagal karena jatuh, kesandung dan kawan-kawan menurutku juga bagian dari proses belajar. Masih ada harapan yang membentang, masih ada kesempatan yang membujur panjang bila mau untuk bangkit. Ketika hati terketuk saja untuk kembali bangkit, kemudian diikuti jerih payah gerakan fisik untuk kembali bangkit, maka itu adalah bagian dari kemenangan selanjutnya. Dan artinya kita sedang belajar, kembali belajar…
Jadi ingat lirik lagu… “Hidupmu indah bila kau tahu..jalan mana yang benar.. harapan ada harapan ada bila kau percaya…”
Ada betulnya lirik itu.. sekali lagi hidup adalah belajar. Belajar bagaimana memilih jalan kita. Mau dibikin indah atau tidak, manusialah yang memilih. Manusialah yang mau tahu atau tidak mau tahu. Bahkan Alloh pun telah memberikan kita pilihan dan mengajarkan kita untuk belajar memilih.
Seperti dalam firmanNya di qur’an surah Asy Syams ayat 8
Dan sungguh hadiah terindah dari Yang Maha Bijaksana ketika kita bisa merasakan lapis demi lapis kehidupan dan proses belajar…ketika kita sadar bahwa hidup ini indah..karena hidup adalah belajar..hingga sampai pada peraduan terakhir yang menjadi tujuan perjalanan…
repost by : ceritabos.blogspot.com
No comments:
Post a Comment