Ketika sedang menghadapi begitu banyak persoalan hidup, hingga tidak ada lagi kekuatan batin, dan Anda tidak bisa pergi dari kondisi itu, maka Anda bisa meraih kenyamanan dan dukungan dalam doa. Itulah kesimpulan studi terbaru yang diterbitkan Psikologi Sosial Triwulanan.
Studi mengatakan, mereka yang menderita perlakuan kekerasan dari anggota keluarga, bisa membiarkan perasaan-perasaan mereka dengan bebas ketika berdoa. Mereka dapat udara segar tanpa takut reaksi yang diterima tidak sesuai harapan.
Sebuah penelitian sebelumnya menemukan, bahwa 75 persen orang Amerika berdoa secara teratur dalam upaya untuk mengendalikan emosi ketika mereka merasa sedih, tertindas, terlalu cemas, atau terkejut. Demikian yang dinukil dari Genius Beauty, Rabu (29/12/2010).
Sebuah komentar dari Shane Sharp University of Wisconsin-Madison membantu memahami proses batin yang membuat berdoa begitu menenangkan dan memperkuat seseorang. Doa dari seseorang yang terluka memungkinkan mereka untuk melihat diri melalui mata Tuhan, yang meningkatkan keyakinan diri, dan membuat mereka bisa mengatasi setiap ketidakadilan yang dilakukan atas mereka.
Ketika kasus penganiayaan dilakukan oleh pasangan intim, Sharp melanjutkan, banyak orang mengaku mampu melepaskan kemarahan, perasaan trauma, dan memaafkan pelaku kesalahan melalui kekuatan doa.
Kendati memaafkan akan membuat hidup lebih mudah, namun penting untuk diingat bahwa masalah keluar dari situasi negatif. Dan itu dapat lebih buruk karena setiap doa mengurangi rasa sakit dan menjadi tolok ukur dari keputusan untuk keluar dari pelakunya.
www.forum-buku.blogspot.com
No comments:
Post a Comment