Dia adalah seorang imam, ulama, hafizh, namanya adalah Al Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdullah bin Muhammad, Ibnu Al Arabi Al Andalusi Al Isybili Al Maliki, pemilik banyak kitab.
Dia lahir pada tahun 468 H.
Ayahnya Abu Muhammad adalah salah seorang murid senior Abu Muhammad bin Hazm Azh-Zhahiri. Berbeda dengan putranya Al Qadhi Abu Bakar yang tidak suka dengan Ibnu Hazm.
Abu Bakar belajar fikih dari Abu Hamid Al Ghazali, Al Faqih Abu Bakar Asy-Syasyi, Al Allamah Al Adib Abu Zakariya At-Tabrizi dan ulama lainnya.
Dia kembali ke Andalusia pada tahun 491 H.
Aku katakan, “Dia kembali ke Andalusia setelah dia memakamkan ayahnya dalam perjalanan –aku menduga di Baitul Maqdis-. Kemudian dia menulis dan mendalami banyak ilmu. Dia adalah khatib yang fasih.”
Dia menulis kitab Aridhat Al Ahwadzi fi Syarh Jami’ Abi Isa At-Turmudzi, menafsirkan Al Qur‘an dengan bagus.
Dia mempunyai kitab Kaukab Al Hadits wa Al Musalsalat, kitab Al Ashnaf dalam bidang fikih dan kitab-kitab yang lain. Dia mewarnai Andalusia dengan ilmu dan pengetahuan luar biasa.
Dia orang yang cerdas, pandai dan mulia. Dia menjabat sebagai hakim Sevilla. Kebijakan-kebijakannya dipuji banyak orang. Dia sosok yang mempunyai pengaruh hingga dia diasingkan. Dia senang menyebarkan dan membukukan ilmu.
Al Qadhi Abu Bakar termasuk ulama yang mencapai derajat mujtahid.
Aku membaca tulisan Ibnu Masdi di dalam ensiklopedianya, Ahmad bin Muhammad bin Mufrij An-Nabati mengabarkan kepada kami, au mendengar Ibnu Al Jadd Al Hafizh dan yang lain berkata, “Para fakih Sevilla hadir termsuk Abu Bakar bin Al Murajji dan Ibnu Al Arabi. Mereka membahas tentang getah pohon.
Ibnu Al Murajji berkata, “Hukumnya tidak diketahui kecuali dari hadits Imam Malik dari Az-Zuhri.” Ibnu Al Arabi berkata, “Aku telah meriwayatkan dari tiga belas sanad selain sanad Imam Malik.” Mereka berkata, “Tunjukkan kepada kami!” Ibnu Al Arabi menunjukkan kepada mereka, namun dia tidak menunjukkan satu pun sanad tersebut. Dalam hal itu, sastrawan Khalaf bin Adib berkata,
Wahai penduduk Himsh100 dan siapa saja yang di sana aku wasiatkan
Kebaikan dan ketakwaan, wasiat dari seorang yang pengasih
Ambillah obrolan kegelapan dari Al Arabi
Dan ambillah riwayat dari seorang imam bertakwa
Karena pemuda itu manis ucapannya dan cerdas
Jika tak dapatkan riwayat yang benar dia membuatnya
Aku katakan, “Ini cerita konyol tidak menunjukkan kebenaran. Barangkali Al Qadhi Abu Bakar tidak bermaksud demikian karena perhatiannya menuju ke pembahasan yang lain. Penyair itu membuat kebohongan. Aku tidak menyayangkan Al Qadhi Abu Bakar kecuali makiannya terhadap Ibnu Hazm, padahal Ibnu Hazm lebih lebih luas wawasan dan ilmunya daripada Abu Bakar. Dia lebih hafizh. Dia benar dan bagus dalam beberapa pendapatnya dan salah dalam hal yang lain seperti halnya ulama yang lain.”
Ibnu Al Arabi wafat di kota Fas pada tahun 543 H.-------------------
siyar alam an-nubala
pustakaazzam.com
source : cara-global.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com
No comments:
Post a Comment