RIAU (SINDO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tidak mau dikambinghitamkan tentang persoalan asap.Kabut asap yang saat ini terjadi juga disebabkan oleh kebakaran hutan di Semenanjung Malaysia Gubernur Riau Rusli Zainal mengatakan, kebakaran di daerahnya mulai berkurang akibat hujan yang terjadi belakangan ini.
Sedangkan kebakaran juga terjadi di Semenanjung Malaysia.Rusli menganggap tidak adil jika dikatakan Riau satu-satunya penyebab kabut asap di Malaysia dan Singapura. “Dari pantauan satelit ditemukan sejumlah hot spot (titik api) di Malaysia,” katanya. Ruslijugatelah memerintahkan seluruh bupati dan wali kota untuk segera turun tangan memadamkan api di wilayahnya masing-masing. Upaya pemadaman tersebut harus didukung koordinasi dengan instansi terkait dan pendanaan. Sementara Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa meyakini Indonesia bisa menyelesaikan persoalan asap. “Empat tahun terakhir pemerintah sukses mengurangi ancaman asap kebakaran hutan,”kata dia seperti dikutip The Straits Times.
Marty meyakinkan hal ini melalui pembicaraan via telepon dengan Menlu Singapura George Yeo kemarin pagi.Pembicaraan kedua menlu tersebut merupakan tindak lanjut dari pembicaraan Menteri Sumber Daya Air dan Lingkungan Singapura Yaacob Ibrahim dengan Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta pada Kamis (21/10) malam. Yeo kepada Marty mengatakan, Singapura siap membantu menangani persoalan asap. Malaysia yang mengaku juga terkena dampak asap ini siap membantu Indonesia. Menlu Malaysia Anifah Aman mengungkapkan, asap mulai memasuki sejumlah kawasan di Malaysia.Menurut pengakuan dia, asap tipis telah menyelimuti negara bagian Johor,Malaysia pada Kamis lalu. Menanggapi kesiapan Singapura dan Malaysia untuk membantu persoalan ini,Marty menyambut dengan baik.
“Kita harus bekerja sama dan ekstrakerja keras untuk menanggulangi masalah ini,” kata Marty dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) kemarin siang. Sedangkan Menteri Kehutanan Zulkilfi Hasan mengaku kementeriannya terus berupaya menanggulangi ancaman asap.Hingga kini pihaknya sudah menerjunkan 300 pemadamkebakarantambahankhusus untuk Provinsi Riau, wilayah yang berbatasan dengan Selat Malaka. Zulkifli juga meluruskan berita bahwa kabut asap yang terjadi bukan karena pembakaran hutan, melainkan pembakaran kawasan kebun. “Kalau mengenai kebakaran di Riau itu di kebun yatanyakan ke Kementerian Pertanian saja ya karena terjadinya di wilayah kebun, bukan di wilayah hutan.
Kalau hutan, baru ditanyakan ke saya,” kata Zulkifli seusai acara pertemuan dengan Kepala Dinas Kehutanan se-Indonesia mengenai Sosialisasi One Billion Indonesia Trees for The World (OBIT) di Gedung Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Jakarta,kemarin. Manggala Agni juga menyebutkan kabut asap dipastikan berasal dari kebakaran lahan di Kota Dumai dan Bengkalis yang tersebar di 37 lokasi kebakaran. Saat ini terdata sekitar 2.000 hektare lahan, termasuk 600 hektare kebun sawit terbakar. (ant/AFP/The Straits News/anastasia ika/ karta raharja ucu)
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/
No comments:
Post a Comment