Ketika masih single, wajar bagi Anda melancarkan flirting untuk menarik perhatian lawan jenis. Berdasarkan logika ini, Anda akan berhenti flirting setelah menikah. Namun, tidak sebagian wanita.
Sementara bagi sebagian wanita, sebuah cincin di jari manis menjadi pengingatnya untuk tidak terlibat dalam permainan flirting, bagi sebagian wanita lain, flirting setelah menikah adalah hal yang lumrah. Meskipun flirting setelah menikah dipandang sebagai hal ganjil—atau bahkan salah—beberapa alasan biologis dan emosional menjelaskan mengapa sebagian wanita menikah gagal untuk tidak lagi menggoda pria.
Ingin bangkitkan gairah muda
Tampak logis jika wanita melancarkan flirting dalam pernikahan mereka yang dirasa kurang bahagia. Namun, majalah Time melaporkan, pandangan tersebut belum tentu benar. Banyak wanita mengaku berperilaku genit saat merasa bahagia dengan pernikahannya dan tidak berkeinginan menyudahi pernikahan. Mereka melancarkan flirting dengan alasan tidak dapat menahan gereget yang dirasakan dan ingin gairah mudanya muncul kembali.
Respons biologis
Menurut majalah Time, kendali dasar bagi seorang wanita untuk melancarkan flirting adalah faktor biologis. Sementara wanita menikah sudah terbukti bisa menemukan belahan jiwa, mereka masih memiliki keinginan naluriah untuk membuat diri available dan membentuk ikatan romantis.
Flirting online
Banyak wanita memilih cara online untuk flirting saat takut terlibat dalam perselingkuhan di kehidupan nyata. Mereka beralasan, flirting online tidak berbahaya seperti flirting sebenarnya.
Mereka merasa bahwa flirting online sama saja dengan membaca novel roman dan membayangkan diri sebagai pahlawan di dalamnya. Seperti dilansir majalah Psychology Today, flirting online memberikan emosi yang menyenangkan bagi wanita sudah menikah yang dia rasakan hilang dalam pernikahannya.
Ingin perceraian
Sebagian wanita lebih suka tatap muka saat melancarkan flirting dengan pria, hanya sedikit yang memiih secara pribadi. Dengan flirting di depan umum, mereka dapat merasakan sebuah sensasi, merasa senang sekaligus bersalah pada saat yang sama.
Dilaporkan majalah Time, perasaan campur aduk tersebut bagaikan sebuah emosi memabukkan yang mendorong pelakunya untuk melihat seberapa jauh mereka bisa berperilaku genit sebelum tertangkap basah.
Tak ada lagi misteri
Kebosanan paling sering menjadi alasan yang mengarahkan seseorang untuk menggoda lawan jenis. Seperti dilansir majalah Psychology Today, ketika wanita sudah banyak tahu soal pasangannya, mereka menjadi bersemangat untuk menggoda pria lain yang kurang dikenalnya.
Untuk menjaga keinginan menggoda lawan jenis, baik wanita maupun pria harus berupaya untuk mempertahankan misteri dan kegembiraan dalam hubungan. Jika unsur intrik dapat dipertahankan, keinginan flirting kemungkinan tidak akan muncul.
www.forum-buku.blogspot.com
No comments:
Post a Comment