Wednesday, June 11, 2008

Penemuan Geofisik Terbaru Membalikan Konsep Tentang Sejarah Bumi

Planet kita diperkirakan mulai terbentuk 4,5 miliar tahun yang lalu. Sejak itu penampilan aslinya hampir tidak pernah berubah. bumi ini cocok untuk menciptakan dan mengembangbiakkan bentuk kehidupan sejak pertama kali terbentuk. Tim peneliti barat menolak teori tentang bumi seluruhnya diselubungi samudera sebelum spesies laut pertama menginjak daratan.

Penemuan logam langka bumi bernama hafnium bercampur dengan kristal zirconium di Jack Hills, pegunungan di Australia Barat, merupakan indikasinya. Bebatuan di pegunungan itu dianggap paling tua di dunia (diperkirakan berumur 4,4 miliar tahun). Peneliti menggunakan analisa radiosotope untuk melihat apakah lapisan kontinental bumi sudah terbentuk pada 4,4 – 4,5 miliar tahun lalu. Lapisan kontinental berbeda dengan samudra menurut struktur dan ketebalannya. Dulu diperkirakan lapisan kontinental perlahan meleleh ke lapisan samudra. “Sepertinya bumi terbentuk dalam sekejab mata,” kata salah satu peneliti, Dr. Steven Moses dari Universitas Colorado. “Jika teori ini terbukti benar, semua konsep hari ini tentang terbentuknya bumi harus diperbaharui. Mungkin para peneliti harus belajar dari peradaban Atlantis dan nenek moyang lainnya yang mana ceritanya dianggap sebagai fiksi belaka sebelumnya. Diperkirakan bahwa bentuk kehidupan protein muncul di bumi beberapa miliar tahun yang lalu, kemungkinan peradaban itu tidak kelihatan idealis,” kata peneliti.

Sebuah tim peneliti dipimpin oleh Dr. Moses melangsungkan sebuah penelitian mengenai terbentuknya air. Penelitian itu menunjukkan bahwa air muncul di permukaan bumi sekitar 4,3 miliar tahun yang lalu. Penemuan ini bertentangan dengan teori sebelumnya yang mengatakan bahwa air terkondensasi dari atmosfir 3,8 miliar tahun yang lalu. Menurut para peneliti, penemuan ini menunjukkan bahwa lapisan bumi, samudra, dan atmosfir muncul sejak dari permulaan, planet bumi cocok untuk kehidupan di masa prasejarah itu. “Puluhan ragam teori tentang asal mula bumi bermunculan dalam sejarah ilmu pengetahuan yang panjang,” kata Valery Rudukov, senior peneliti dari Institute of Physic of Earth dibawah Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. Teori Buffon dulu cukup popular pada awal abad yang lalu. Menurut teorinya, matahari dulu adalah bongkahan putih-panas ketika bertabrakan dengan komet. Tabrakan ini menghasilkan bongkahan besar panas matahari sehingga menjadi hancur dan berpencaran menjadi beberapa bagian.

Bagian-bagian ini kemudian membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari dikarenakan daya sentrifugal dan sentripetal. Menurut teori Buffon, planet-planet mungkin bagian dari benda perbintangan yang bercahaya karena itu mungkin dari mulanya sudah bisa mengeluarkan cahaya. Penurunan temperatur secara perlahan mengakibatkan pembentukan dan evolusi kehidupan. Tetapi, teori yang sama mengatakan bahwa temperatur akan terus menurun. Semua kehidupan organisme yang terbentuk akan semakin berkurang dan musnah pada akhirnya karena proses pendinginan,” kata Dr. Rudakov.

Banyak peneliti menentang teori Buffon. Peneliti yang lainnya mempunyai ide yang berbeda mengenai asal mula kehidupan. Teori perpindahan benua dan beberapa yang lainnya dulu dianggap yang paling benar di jamannya. Tapi tidak satu teori pun dapat menjelaskan bagaimana sesuatu dapat terbentuk miliaran tahun yang lalu. Hipotesa yang berani dari para peneliti Eropa mungkin akan memberikan secercah cahaya mengenai banyak hal.

(Sumber:The Epoch Times)

No comments:

Post a Comment