Anak-anak dan remaja yang memegang ponsel akan mendapatkan dampak negatif jika tidak mematikannya minimal 1 jam sebelum tidur. Dampak terburuk adalah gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) yang bisa mempengaruhi prestasi belajarnya.
Risiko tersebut terungkap dalam sebuah penelitian awal terhadap 40 remaja berusia rata-rata 14,5 tahun. Seluruh partisipan merupakan pasien JFK Medical Center Sleep Laboratory di New Jersey, yang dirawat dengan keluhan susah tidur dan sering mengantuk di kelas.
Penelitian tersebut mengungkap 77 persen remaja yang tetap mengaktifkan ponsel mengalami susah tidur. Dalam semalam para remaja bisa mengirimkan rata-rata 34 email atau SMS dari ponselnya, sebagian besar dilakukan antara 10 menit hingga beberapa jam setelah lampu kamar dimatikan.
"Sebagian besar remaja mengaku tetap menggunakan ponselnya meski sudah waktunya tidur. Banyak hal yang bisa mereka lakukan termasuk berkirim SMS dan bermain game," ungkap salah satu peneliti, dokter Peter Polos seperti dikutip USA Today, Selasa (2/11/2010).
Dokter Polos mengatakan dalam semalam masing-masing remaja mengirimkan SMS sedikitnya kepada 4 orang temannya. Wajar jika remaja tersebut tidak bisa tidur, sebab ia pasti juga menerima SMS balasan dan tak jarang juga menerima telepon melalui ponselnya.
Pada anak-anak dan remaja usia sekolah, kebiasaan semacam ini bisa memicu gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH). Bahkan bisa lebih buruk dari itu, misalnya gangguan kegelisahan, depresi dan gangguan belajar karena mengantuk saat berada di dalam kelas.
"Belum terbukti karena ini baru penelitian awal, tetapi risiko untuk mengalami GPPH memang ada. Paling tidak itulah yang terjadi pada sebagian besar pasien kami," ungkap dokter Polos.
www.forum-buku.blogspot.com
No comments:
Post a Comment