Sunday, November 21, 2010

Pelajaran Cinta Pangeran Williams

Kabar pertunangan Pangeran William dan Kate Middleton menjadi sorotan publik di berbagai belahan dunia. Pewaris tahta Kerajaan Inggris itu mantap memilih Kate yang tak berdarah biru sebagai pasangan hidupnya.

Pertunangan itu terjadi setelah melewati sekitar delapan tahun kebersamaan. Berbagai rintangan berhasil mereka lewati. Mulai dari gosip 'panas' media hiburan, hingga sikap pertentangan keluarga.


Dari kisah perjalanan cinta William dan Kate, berikut sejumlah pelajaran menarik yang mungkin bisa menginspirasi kehidupan cinta Anda dan pasangan, seperti dikutip dari laman Ask Men:

Tidak gegabah mengambil keputusan

William dan Kate pertama kali bertemu pada 2001 sebagai mahasiswa jurusan sejarah seni di St Andrew's University, Skotlandia. Hubungan mereka berawal dari persahabatan. Seperti pepatah Jawa, tresno jalaran soko kulino, cinta mereka pun tumbuh seiring kebersamaan yang terus terjalin.

Mereka dikabarkan kencan sejak 2002. Namun, William tak gegabah memutuskan menikah muda. Ia ingin mengenal Kate lebih dalam seiring pendewasaan. Setelah sempat diwarnai hubungan putus sambung dan berbagai ujian, William akhirnya mantap melamar Kate Oktober tahun ini. Pasangan ini dikabarkan akan melangsungkan upacara pernikahan tahun depan.

Tak peduli gosip

Keputusan William meminang Kate sempat membuat keluarga Kerajaan Inggris terkejut. Itu lantaran data statistik di negara tersebut yang menunjukkan tingginya angka perceraian pasangan usia di bawah 30 tahun. Namun, William tak hanyut dengan data itu. Ia sudah memiliki keyakinan untuk memasuki pernikahan bahagia.

William tak ingin keyakinannya terhasut pengaruh buruk yang tak berdasar. Dengan kelebihan dan kekurangan hubungan yang ada, William siap menikahi Kate. Itu menjadi bukti bahwa cara menemukan kebahagiaan sepenuhnya ada di tangan William dan Kate.

Cinta tulus

Sebagai seorang ningrat, William mungkin dituntut untuk mendapatkan pasangan sederajat. Tapi nyatanya, ia terpikat dengan Kate yang berasal dari kelas menengah. William agaknya berprinsip untuk mengedepankan hati bukan status sosial atau harta. Dengan berani, ia memperjuangkan Kate masuk ke lingkungan kerajaan. Dan, William membuktikan bahwa cinta tulus mengalahkan berbagai rintangan.

Menjaga sikap

Sebagai calon pewaris tahta Kerajaan Inggris, William jelas memiliki segalanya. Paling tidak ketampanan dan kekayaan yang ia miliki cukup sebagai modal untuk memikat banyak wanita, bergaya playboy, hura-hura, dan bersikap sombong. Tapi, William mampu menempatkan diri dengan baik tanpa menyakiti pasangannya. William tahu bagaimana cara menghormati pasangannya, paling tidak di depan publik

www.forum-buku.blogspot.com

No comments:

Post a Comment