Dia adalah Ibnu Malik bin Al Harits bin Ubaid bin Malik bin Salim.
Salim adalah orang yang dijuluki lelaki hamil karena perutnya yang besar.
Dia sahabat Anshar dari suku Khazraj, yang ayahnya terkenal dengan nama Ibnu Salul Al Munafiq. Sedangkan Salul Al Khuza’iyyah adalah ibu Ubai yang disebutkan tadi. Abdullah bin Abdullah sebenarnya salah seorang tokoh dan sahabat pilihan. Namanya adalah Al Hubbab dan ayahnya dijuluki dengan nama tersebut, lalu Rasulullah SAW menggantinya dengan nama Abdullah.
Abdullah ikut serta dalam perang Badar dan peperangan sesudahnya.
Abdullah mati syahid saat perang Yamamah. Ayahnya wafat pada tahun 9 Hijriyah. Nabi SAW mengafaninya dengan pakaian beliau, menshalatinya, dan memintakan ampun untuknya karena memuliakan putranya. Sampai turunlah firman Allah,
“Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.” (Qs. At-Taubah [9]: 84)
Selain itu, dia adalah sosok pemimpin yang berwibawa. Penduduk Madinah berkeinginan kuat untuk mengangkatnya menjadi pemimpin sebelum Nabi SAW hijrah, namun gagal dan dia tidak mendapatkan apa-apa, baik di dunia maupun di akhirat.----------
siyar an-nubala
pustakaazzam.com
source : cara-global.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com
No comments:
Post a Comment