Al Imam Al Allamah Abu Al Muzhaffar Manshur bin Muhammad bin Abdul Jabbar At-Tamimi Al Marwazi, mufti Khurasan yang dulu mengikuti madzhab Hanafi dan kemudian beralih ke madzhab Syafi’i.
Dia lahir pada tahun 426 H.
Dia berangkat haji melalui jalan darat dan di tengah jalan ia dirampok. Dia beserta rombongan ditawan. Setelah bebas dari tawanan orang badui, dia melanjutkan perjalanan haji menemani orang kulit hitam. Dia berkata, “Kami berjalan sedangkan aku menggembalakan unta mereka.” Pemimpin mereka ingin menikahkan putrinya. Salah seorang di antara mereka berkata, “Kami harus pergi ke kota untuk menemukan orang yang membacakan akad.” Salah seorang berkata, “Laki-laki yang menggembala unta kalian adalah ahli fikih Khurasan.” Kemudian mereka bertanya kepadaku tentang beberapa hal dan aku pun menjawabnya. Mereka berbicara dengan bahasa Arab. Mereka merasa malu dan meminta maaf. Aku bacakan akad dan khutbah nikah. Mereka bahagia. Mereka memintaku untuk menerima sesuatu, tetapi aku menolaknya. Mereka membawaku ke Makkah pada pertengahan tahun.
Abdul Ghafir berkata di dalam buku tarikhnya, “Dia adalah orang paling mulia pada zamannya. Dia orang yang berilmu, wara’ dan zuhud. Dia belajar fikih dari ayahnya dan menjadi salah satu ulama terkemuka. Dia belajar hadits. Dia pergi haji dan sekembali dari haji dia meninggalkan cara berpikirnya dulu selama tiga puluh tahun dan beralih mengikuti madzhab Syafi’i. Dia menampakkan madzhab barunya pada tahun 468 H. Penduduk Marwa ribut, orang awam bingung hingga datang sepucuk surat dari Amir Balkhan yang mengecam tindakannya. Dia meninggalkan Murwa menuju Thus. Dia pergi ke Naisabur dan disambut dengan meriah oleh penduduk Naisabur pada masa pemerintahan wazir Nizham Al Mulk dan bupati Abu Sa’id. Mereka memuliakannya dan memberinya jabatan di sekolah Asy-Syafi’iyyah. Dia pandai dalam memberi nasihat dan mudah diterima. An-Nizham memperkenalkannya kepada sahabat-sahabatnya dan mereka sangat antusias. Ketika dia pergi ke Asfahan, dia mendapatkan sambutan yang hangat.
Abu Al Muzhaffar As-Sam’ani wafat pada tahun 489 H. Dia hidup selama enam puluh tahun. Semoga Allah memberi rahmat kepadanya.---------------
siyar alam an-nubala
pustakaazzam.com
repost by : ceritabos.blogspot.com
No comments:
Post a Comment