Ternyata orang Indonesia hebat bisa cetak gol ke gawang Italia..............
BERN, SENIN - Bek kiri keturunan Maluku, Giovanni Van Bronckhorst mencetak gol ketiga bagi Belanda sekaligus membuat timnya unggul 3-0 atas Italia pada penyisihan Grup C Piala Eropa, Senin (9/6). Gol ini melengkapi keperkasaan Belanda yang bermain menyerang dalam 90 menit penuh dan membuat lini belakang Italia berantakan.
Sia-sia Fabio Cannavaro menonton rekan-rekannya di timnas Italia pada pertandingan pertama Euro 2008 tersebut. Dukungannya tak mampu menghindarkan Gli Azzurri dari kekalahan lawan Belanda di pertandingan pertama mereka di Grup C, Senin (9/6). Kemenangan ini sekaligus menjadi tonggak sejarah bagi Belanda yang belum pernah menang atas juara dunia itu sejak 30 tahun terakhir.
Absennya Cannavaro dari barisan pertahanan Italia membuat lini belakang Azzurri kocar-kacir dalam pertandingan yang bisa disebut final yang terlalu dini itu. Pelatih Italia, Roberto Donadoni terpaksa memasukkan Cristian Panucci sebagai pengganti Cannavaro pada kuartet pertahanan juara Eropa pada 1968 itu. Sayangnya, Belanda lebih dulu mencuri kemenangan lewat gol kontroversial Ruud van Nistelrooy di menit ke-25.
Benteng Italia kembali goyah oleh gaya total football yang diperagakan Belanda. Enam menit setelah gol Nistelrooy, Marco Materazzi gagal menghalangi gerakan Wesley Sneijder dari sudut sempit di sayap kiri gawang kapten Gianluigi Buffon. Mendapat umpan dari Dirk Kuyt di sayap kanan, Sneijder melepaskan tendangan voli setinggi pinggang dan Buffon gagal membendung bola tersebut sehingga gawangnya bobol untuk kedua kalinya. Gol ini menjadi hadiah ulang tahunnya yang ke-24 pada hari tersebut.
Tiga menit menjelang bubar, Nistelrooy hampir menambah keunggulan Belanda. Striker Real Madrid itu lolos dari kawalan bek Italia dan tinggal berhadapan dengan kiper Gianluigi Buffon. Buffon sudah menjatuhkan diri ke arah yang salah, tapi kakinya masih sempat menghalangi tendangan keras Nistelrooy.
Beberapa detik menjelang turun minum, Di Natale mendapat kesempatan melepas tendangan keras dari jarak 18 meter. Sayangnya, tembakan striker Udinese itu masih tepat mengarah ke penjaga gawang Edwin van der Sar. Maka berakhirlah 45 menit pertama dengan skor 2-0 untuk keunggulan Belanda.
Di babak kedua, penyerang Belanda semakin menggila di pertahanan Italia. Sekali serang, pasukan Marco van Basten bisa menumpuk empat pemain di kotak penalti lawan. Sebaliknya, serangan Italia mandek di tengah lapangan. Gennaro Gattuso dan Andrea Pirlo kesulitan menembus pola pemain 4-2-3-1 yang diterapkan pelatih Belanda, Marco Van Basten.
Melihat penampilan kurang mengesankan dari Materazzi, Donadoni menggantinya dengan defender Olympique Lyon, Fabio Grosso. Donadoni juga memasukkan Alessandro Del Piero untuk menggantikan tempat Antonio Di Natale. Baru dua menit masuk, Del Piero sudah memberi kejutan bagi Van der Sar, tapi tendangan kerasnya dari luar kotak penalti masih dapat digagalkan kiper MU tersebut.
Italia mendapat satu peluang emas lewat Luca Toni di menit ke-75. Namun, Toni yang lepas dari jebakan offside gagal melepaskan tendangan terarah dan bola melambung tinggi di atas kepala Van der Sar. Grosso mengulang kesalahan serupa pada menit ke-77. Lepas dari kawalan Dirk Kuyt, Grosso memiliki ruang tembak yang pas ke gawang Van der Sar. Namun, sang kiper lagi-lagi memperlihatkan kepiawaiannya dengan menahan tendangan keras Grosso. Kiper jangkung itu kembali menggagalkan tendangan bebas Pirlo.
Yang terjadi kemudian justru Giovanni Van Bronckhorst mencetak gol ke gawang Italia 15 menit menjelang bubar. Bek yang juga dapat beroperasi di sayap kiri itu menyundul bola ke kanan gawang dan bola sempat mengenai kaki Zambrotta sebelum masuk ke gawang Buffon. Gol... 3-0 untuk Belanda.
Dengan kemenangan ini, Belanda menjadi tim paling produktif di Grup C dan memimpin klasemen sementara. Sebelumnya, Prancis dan Rumania harus bermain imbang tanpa gol.
BERN, SENIN - Bek kiri keturunan Maluku, Giovanni Van Bronckhorst mencetak gol ketiga bagi Belanda sekaligus membuat timnya unggul 3-0 atas Italia pada penyisihan Grup C Piala Eropa, Senin (9/6). Gol ini melengkapi keperkasaan Belanda yang bermain menyerang dalam 90 menit penuh dan membuat lini belakang Italia berantakan.
Sia-sia Fabio Cannavaro menonton rekan-rekannya di timnas Italia pada pertandingan pertama Euro 2008 tersebut. Dukungannya tak mampu menghindarkan Gli Azzurri dari kekalahan lawan Belanda di pertandingan pertama mereka di Grup C, Senin (9/6). Kemenangan ini sekaligus menjadi tonggak sejarah bagi Belanda yang belum pernah menang atas juara dunia itu sejak 30 tahun terakhir.
Absennya Cannavaro dari barisan pertahanan Italia membuat lini belakang Azzurri kocar-kacir dalam pertandingan yang bisa disebut final yang terlalu dini itu. Pelatih Italia, Roberto Donadoni terpaksa memasukkan Cristian Panucci sebagai pengganti Cannavaro pada kuartet pertahanan juara Eropa pada 1968 itu. Sayangnya, Belanda lebih dulu mencuri kemenangan lewat gol kontroversial Ruud van Nistelrooy di menit ke-25.
Benteng Italia kembali goyah oleh gaya total football yang diperagakan Belanda. Enam menit setelah gol Nistelrooy, Marco Materazzi gagal menghalangi gerakan Wesley Sneijder dari sudut sempit di sayap kiri gawang kapten Gianluigi Buffon. Mendapat umpan dari Dirk Kuyt di sayap kanan, Sneijder melepaskan tendangan voli setinggi pinggang dan Buffon gagal membendung bola tersebut sehingga gawangnya bobol untuk kedua kalinya. Gol ini menjadi hadiah ulang tahunnya yang ke-24 pada hari tersebut.
Tiga menit menjelang bubar, Nistelrooy hampir menambah keunggulan Belanda. Striker Real Madrid itu lolos dari kawalan bek Italia dan tinggal berhadapan dengan kiper Gianluigi Buffon. Buffon sudah menjatuhkan diri ke arah yang salah, tapi kakinya masih sempat menghalangi tendangan keras Nistelrooy.
Beberapa detik menjelang turun minum, Di Natale mendapat kesempatan melepas tendangan keras dari jarak 18 meter. Sayangnya, tembakan striker Udinese itu masih tepat mengarah ke penjaga gawang Edwin van der Sar. Maka berakhirlah 45 menit pertama dengan skor 2-0 untuk keunggulan Belanda.
Di babak kedua, penyerang Belanda semakin menggila di pertahanan Italia. Sekali serang, pasukan Marco van Basten bisa menumpuk empat pemain di kotak penalti lawan. Sebaliknya, serangan Italia mandek di tengah lapangan. Gennaro Gattuso dan Andrea Pirlo kesulitan menembus pola pemain 4-2-3-1 yang diterapkan pelatih Belanda, Marco Van Basten.
Melihat penampilan kurang mengesankan dari Materazzi, Donadoni menggantinya dengan defender Olympique Lyon, Fabio Grosso. Donadoni juga memasukkan Alessandro Del Piero untuk menggantikan tempat Antonio Di Natale. Baru dua menit masuk, Del Piero sudah memberi kejutan bagi Van der Sar, tapi tendangan kerasnya dari luar kotak penalti masih dapat digagalkan kiper MU tersebut.
Italia mendapat satu peluang emas lewat Luca Toni di menit ke-75. Namun, Toni yang lepas dari jebakan offside gagal melepaskan tendangan terarah dan bola melambung tinggi di atas kepala Van der Sar. Grosso mengulang kesalahan serupa pada menit ke-77. Lepas dari kawalan Dirk Kuyt, Grosso memiliki ruang tembak yang pas ke gawang Van der Sar. Namun, sang kiper lagi-lagi memperlihatkan kepiawaiannya dengan menahan tendangan keras Grosso. Kiper jangkung itu kembali menggagalkan tendangan bebas Pirlo.
Yang terjadi kemudian justru Giovanni Van Bronckhorst mencetak gol ke gawang Italia 15 menit menjelang bubar. Bek yang juga dapat beroperasi di sayap kiri itu menyundul bola ke kanan gawang dan bola sempat mengenai kaki Zambrotta sebelum masuk ke gawang Buffon. Gol... 3-0 untuk Belanda.
Dengan kemenangan ini, Belanda menjadi tim paling produktif di Grup C dan memimpin klasemen sementara. Sebelumnya, Prancis dan Rumania harus bermain imbang tanpa gol.
No comments:
Post a Comment