Pemandangan Neraka Jahannam
Di dalam Neraka Jahannam terdapat pemandangan-pemandangan aneh, yang belum pernah terjadi ditempat manapun.
Pertama, sebuah gunung api bernama Shu’uda. Allah SWT memerintahkan orang-orang kafir untuk mendakinya. Mereka menuruti perintah Allah SWT, tanpa berani membantah-Nya. Tetapi, setiap kali mereka meletakkan tangannya di atas gunung itu, maka tangannya langsung meleleh. Ketika diangkat, tangannya kembali utuh seperti semula. Mereka akan menghabiskan waktu selama 70 tahun untuk mendakinya. Untuk menuruninya, mereka juga butuh waktu selama 70 tahun.
Kedua, lembah Al-Ghayy di dasar Jahannam yang dialiri nanah bercampur darah dari para penghuni neraka. Lembah ini disediakan bagi orang-orang yang meremehkan shalat lima waktu dan mengikuti nafsu syahwatnya.
Ketiga, lembah Atsam yang berisi ular dan kalajengking. Lembah ini diperuntukkan bagi orang-orang yang berbuat syirik, berzina dan membunuh jiwa lain tanpa hak.
Keempat, lembah Maubiqa yang sepenuhnya berisi nanah. Allah SWT menyiapkannya untuk orang-orang yang menyembah berhala.
Kelima, sebuah rumah bernama Al-Falaq. Jika pintunya dibuka, maka seluruh penduduk neraka akan menjerit karena tidak mampu menahan panasnya.
Keenam, penjara Bulas, dimana orang-orang yang menyombongkan diri akan digiring seperti semut-semut kecil berbentuk manusia. Mereka diselimuti kobaran api dan terbenam dalam keringat dan nanah yang bercampur darah penduduk neraka.
Selain pemandangan menjijikan di atas, Neraka Jahannam memiliki belenggu.
Pertama, Al-Aghlal, yaitu belenggu dari besi membara yang dipasang di leher penduduk neraka.
Kedua, Al-Ashfad, yaitu tali api yang sangat kuat, sehingga membuat seseorang tak berdaya sama sekali.
Ketiga, As-Salasil, yaitu rantai besi yang panjangnya 70 hasta. Sementara cambuk Neraka Jahannam terbuat dari besi-besi panas.
Seluruh tempat tersebut dijaga oleh para malaikat yang memiliki karakter keras dan kasar. Mereka tidak bisa diajak kompromi, apalagi disuap atau diberi uang. Sosok mereka tegak berdiri menjaga api yang terus menyala-nyala. Perawakannya besar. Ekspresi wajah dan suaranya amat garang. Mereka sangat patuh kepada Allah SWT, dan tidak mungkin membangkang-Nya.
Surat At-Tahrim ayat 6 sudah mengingatkan: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Jumlah malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk menjaga setiap neraka kurang lebih sebanyak sembilan belas. Surat Al-Muddatstsir ayat 26 sampai 30 menggambarkannya demikian: “Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. Neraka Saqar adalah pembakar kulit manusia, di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).”
Apakah penduduk Neraka Jahannam tidak makan dan minum? Ternyata mereka tetap membutuhkan makan dan minum. Hanya saja, Allah SWT menyediakannya dalam rupa-rupa yang menyeramkan.
Pertama, pohon Zaqqum. Mayangnya seperti kepala setan. Tumbuh di bawah dasar neraka. Setiap orang yang memakannya, maka ususnya akan terburai.
Kedua, pohon Dhari, yaitu pohon duri yang sangat keras. Ia tidak dapat menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar. Ia justru menyumbat tenggorokan. Dengan kata lain, ia tidak keluar dan tidak juga masuk ke dalam perut.
Ketiga, Ghislin, yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka.
Keempat, Al-Hamim, yaitu air sangat panas yang akan disuguhkan dengan besi panas yang ujungnya dibengkokkan.
Kelima, Al-Ghassaq, yakni air sangat dingin yang berupa nanah kental. Jika setetesnya ditumpahkan di Barat bumi, niscaya penduduk sebelah Timur akan mencium baunya yang sangat busuk.
Keenam, Ash-Shadid, yaitu air nanah bercampur darah. Ini akan membuat wajah peminumnya hangus. Sekaligus membuat seluruh kulit kepala dan rambut mereka mengelupas. Meski begitu, para penduduk neraka tetap memakan dan meminumnya. Sebab, tidak ada pilihan makanan dan minuman lainnya. Sedang pakaian mereka berupa Qathiran atau tembaga yang dilebur api. Perhiasannya besi panas yang melengkung. Adapun tikar dan selimutnya berbentuk potongan-potongan api (Mihad dan Ghawasy). Masing-masing bentuk maupun ukurannya hanya Allah SWT yang tahu.
Manusia dan batu berhala yang dahulu disembah orang-orang musyrik menjadi bahan bakar Neraka Jahannam. Satu waktu Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seseorang mengenai kadar hawa dan suhu panasnya. Rasulullah SAW menjawab, “Api kalian yang ada sekarang ini yang digunakan Bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api Neraka Jahannam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Api Neraka Jahannam telah dinyalakan seribu tahun hingga menjadi merah. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi putih. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi legam, seperti malam yang gelap gulita.” (HR Tirmidzi) Sahabat Umar bin Khaththab mengatakan, seandainya Neraka Jahannam dibuka seukuran hidung lembu di bumi sebelah Timur, dan ada seseorang di belahan bumi bagian Barat, pasti otaknya akan meleleh karena tidak mampu menahan panasnya.
Di antara penyebab hawa dan panas Neraka Jahannam sedemikian memuncak karena tidak berfungsinya 3 unsur pendingin dari panas bagi manusia; air, angin dan naungan untuk berteduh. Air di Neraka Jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak). Anginnya berupa samum (angin yang rasanya amat panas). Sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang juga membawa panas).
Di Neraka Jahannam terdapat pula sumur dan jurang. Kedalamannya sebagaimana digambarkan Rasulullah SAW. Seorang sahabat bernama Abu Hurairah bercerita, pada suatu hari kami bersama Rasulullah SAW. Lantas kami mendengar suara benda jatuh. Rasulullah SAW bertanya, tahukah kalian, suara apakah itu? Kami menjawab, Allah SWT dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Rasulullah SAW bersabda, itu adalah suara batu yang dikirim dari Neraka Jahannam sejak 70 tahun yang lalu. Sekarang baru sampai ke dasar neraka.
Beraneka Siksa
Untuk siapakah semua itu diciptakan? Ayat Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW sudah menegaskan, para penduduk neraka kelak terdiri dari berbagai golongan. Berikut ini di antara daftar calon penghuninya; orang yang musyrik, kafir, munafik, sombong, pemimpin zalim, koruptor, pezina, homoseks, peminum khamer (minuman keras), pemakai ganja dan narkotika, pemakan riba, pemain judi dan pemakan uangnya, serta pemakan harta anak yatim, tanpa alasan yang benar.
Selain itu, pembunuh orang mukmin tanpa hak, pelaku bunuh diri, orang yang tidak mau berjihad dan tidak mau membantu kaum muslimin yang tertindas maupun diperangi. Orang yang meninggalkan shalat wajib, tidak mau membayar zakat, tidak mau berpuasa wajib, para dayyuts (orang yang membiarkan perbuatan maksiat terjadi di hadapannya), dan anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, termasuk penghuni Neraka Jahannam.
Hukuman atau siksaan yang ditimpakan kepada mereka, tentu masing-masing kadarnya tidaklah sama. Semuanya tergantung dari kesalahan dan besarnya dosa ketika diperbuat selama hidup, setelah terlebih dahulu ditimbang pada hari penghitungan (hisab). Namun, menurut Rasulullah SAW, seringan-ringan siksa adalah seseorang yang memakai terompah (sepasang sandal) yang talinya terbuat dari bara api neraka, sehingga menyebabkan otaknya mendidih. Dia mengira tiada seorang pun yang menerima siksaan lebih dahsyat dari itu. Padahal, dialah orang yang mendapat siksaan paling ringan. (HR. Bukhari dan Muslim).
Al-Quran mengurai berbagai siksaan berat yang terjadi di Neraka Jahannam.
Beraneka siksaan ini tentu menunjukkan tingkat kesalahan yang berbeda-beda di antara para penduduk neraka, selain memperlihatkan kekuasaan Allah SWT.
Pertama, kepala mereka akan disiram air panas, sehingga melelehkan otak mereka. Begitu pula isi perut dan kulit mereka, sebagaimana disinggung Surat Al-Hajj ayat 19-21:
“Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar. Mereka saling bertengkar mengenai Rabb (Tuhan) mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.”
Kedua, wajah mereka akan diseret di atas bara api, juga dibolak-balik seperti daging bakar. Keterangan ini disebutkan jelas oleh Surat Al-Ahzab ayat 66: “Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan ke dalam neraka. Mereka berkata, alangkah baiknya andaikata kami taat kepada Allah SWT dan taat [pula] pada rasul.”
Pertama, sebuah gunung api bernama Shu’uda. Allah SWT memerintahkan orang-orang kafir untuk mendakinya. Mereka menuruti perintah Allah SWT, tanpa berani membantah-Nya. Tetapi, setiap kali mereka meletakkan tangannya di atas gunung itu, maka tangannya langsung meleleh. Ketika diangkat, tangannya kembali utuh seperti semula. Mereka akan menghabiskan waktu selama 70 tahun untuk mendakinya. Untuk menuruninya, mereka juga butuh waktu selama 70 tahun.
Kedua, lembah Al-Ghayy di dasar Jahannam yang dialiri nanah bercampur darah dari para penghuni neraka. Lembah ini disediakan bagi orang-orang yang meremehkan shalat lima waktu dan mengikuti nafsu syahwatnya.
Ketiga, lembah Atsam yang berisi ular dan kalajengking. Lembah ini diperuntukkan bagi orang-orang yang berbuat syirik, berzina dan membunuh jiwa lain tanpa hak.
Keempat, lembah Maubiqa yang sepenuhnya berisi nanah. Allah SWT menyiapkannya untuk orang-orang yang menyembah berhala.
Kelima, sebuah rumah bernama Al-Falaq. Jika pintunya dibuka, maka seluruh penduduk neraka akan menjerit karena tidak mampu menahan panasnya.
Keenam, penjara Bulas, dimana orang-orang yang menyombongkan diri akan digiring seperti semut-semut kecil berbentuk manusia. Mereka diselimuti kobaran api dan terbenam dalam keringat dan nanah yang bercampur darah penduduk neraka.
Selain pemandangan menjijikan di atas, Neraka Jahannam memiliki belenggu.
Pertama, Al-Aghlal, yaitu belenggu dari besi membara yang dipasang di leher penduduk neraka.
Kedua, Al-Ashfad, yaitu tali api yang sangat kuat, sehingga membuat seseorang tak berdaya sama sekali.
Ketiga, As-Salasil, yaitu rantai besi yang panjangnya 70 hasta. Sementara cambuk Neraka Jahannam terbuat dari besi-besi panas.
Seluruh tempat tersebut dijaga oleh para malaikat yang memiliki karakter keras dan kasar. Mereka tidak bisa diajak kompromi, apalagi disuap atau diberi uang. Sosok mereka tegak berdiri menjaga api yang terus menyala-nyala. Perawakannya besar. Ekspresi wajah dan suaranya amat garang. Mereka sangat patuh kepada Allah SWT, dan tidak mungkin membangkang-Nya.
Surat At-Tahrim ayat 6 sudah mengingatkan: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Jumlah malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk menjaga setiap neraka kurang lebih sebanyak sembilan belas. Surat Al-Muddatstsir ayat 26 sampai 30 menggambarkannya demikian: “Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. Neraka Saqar adalah pembakar kulit manusia, di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).”
Apakah penduduk Neraka Jahannam tidak makan dan minum? Ternyata mereka tetap membutuhkan makan dan minum. Hanya saja, Allah SWT menyediakannya dalam rupa-rupa yang menyeramkan.
Pertama, pohon Zaqqum. Mayangnya seperti kepala setan. Tumbuh di bawah dasar neraka. Setiap orang yang memakannya, maka ususnya akan terburai.
Kedua, pohon Dhari, yaitu pohon duri yang sangat keras. Ia tidak dapat menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar. Ia justru menyumbat tenggorokan. Dengan kata lain, ia tidak keluar dan tidak juga masuk ke dalam perut.
Ketiga, Ghislin, yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka.
Keempat, Al-Hamim, yaitu air sangat panas yang akan disuguhkan dengan besi panas yang ujungnya dibengkokkan.
Kelima, Al-Ghassaq, yakni air sangat dingin yang berupa nanah kental. Jika setetesnya ditumpahkan di Barat bumi, niscaya penduduk sebelah Timur akan mencium baunya yang sangat busuk.
Keenam, Ash-Shadid, yaitu air nanah bercampur darah. Ini akan membuat wajah peminumnya hangus. Sekaligus membuat seluruh kulit kepala dan rambut mereka mengelupas. Meski begitu, para penduduk neraka tetap memakan dan meminumnya. Sebab, tidak ada pilihan makanan dan minuman lainnya. Sedang pakaian mereka berupa Qathiran atau tembaga yang dilebur api. Perhiasannya besi panas yang melengkung. Adapun tikar dan selimutnya berbentuk potongan-potongan api (Mihad dan Ghawasy). Masing-masing bentuk maupun ukurannya hanya Allah SWT yang tahu.
Manusia dan batu berhala yang dahulu disembah orang-orang musyrik menjadi bahan bakar Neraka Jahannam. Satu waktu Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seseorang mengenai kadar hawa dan suhu panasnya. Rasulullah SAW menjawab, “Api kalian yang ada sekarang ini yang digunakan Bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api Neraka Jahannam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Api Neraka Jahannam telah dinyalakan seribu tahun hingga menjadi merah. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi putih. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi legam, seperti malam yang gelap gulita.” (HR Tirmidzi) Sahabat Umar bin Khaththab mengatakan, seandainya Neraka Jahannam dibuka seukuran hidung lembu di bumi sebelah Timur, dan ada seseorang di belahan bumi bagian Barat, pasti otaknya akan meleleh karena tidak mampu menahan panasnya.
Di antara penyebab hawa dan panas Neraka Jahannam sedemikian memuncak karena tidak berfungsinya 3 unsur pendingin dari panas bagi manusia; air, angin dan naungan untuk berteduh. Air di Neraka Jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak). Anginnya berupa samum (angin yang rasanya amat panas). Sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang juga membawa panas).
Di Neraka Jahannam terdapat pula sumur dan jurang. Kedalamannya sebagaimana digambarkan Rasulullah SAW. Seorang sahabat bernama Abu Hurairah bercerita, pada suatu hari kami bersama Rasulullah SAW. Lantas kami mendengar suara benda jatuh. Rasulullah SAW bertanya, tahukah kalian, suara apakah itu? Kami menjawab, Allah SWT dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Rasulullah SAW bersabda, itu adalah suara batu yang dikirim dari Neraka Jahannam sejak 70 tahun yang lalu. Sekarang baru sampai ke dasar neraka.
Beraneka Siksa
Untuk siapakah semua itu diciptakan? Ayat Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW sudah menegaskan, para penduduk neraka kelak terdiri dari berbagai golongan. Berikut ini di antara daftar calon penghuninya; orang yang musyrik, kafir, munafik, sombong, pemimpin zalim, koruptor, pezina, homoseks, peminum khamer (minuman keras), pemakai ganja dan narkotika, pemakan riba, pemain judi dan pemakan uangnya, serta pemakan harta anak yatim, tanpa alasan yang benar.
Selain itu, pembunuh orang mukmin tanpa hak, pelaku bunuh diri, orang yang tidak mau berjihad dan tidak mau membantu kaum muslimin yang tertindas maupun diperangi. Orang yang meninggalkan shalat wajib, tidak mau membayar zakat, tidak mau berpuasa wajib, para dayyuts (orang yang membiarkan perbuatan maksiat terjadi di hadapannya), dan anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, termasuk penghuni Neraka Jahannam.
Hukuman atau siksaan yang ditimpakan kepada mereka, tentu masing-masing kadarnya tidaklah sama. Semuanya tergantung dari kesalahan dan besarnya dosa ketika diperbuat selama hidup, setelah terlebih dahulu ditimbang pada hari penghitungan (hisab). Namun, menurut Rasulullah SAW, seringan-ringan siksa adalah seseorang yang memakai terompah (sepasang sandal) yang talinya terbuat dari bara api neraka, sehingga menyebabkan otaknya mendidih. Dia mengira tiada seorang pun yang menerima siksaan lebih dahsyat dari itu. Padahal, dialah orang yang mendapat siksaan paling ringan. (HR. Bukhari dan Muslim).
Al-Quran mengurai berbagai siksaan berat yang terjadi di Neraka Jahannam.
Beraneka siksaan ini tentu menunjukkan tingkat kesalahan yang berbeda-beda di antara para penduduk neraka, selain memperlihatkan kekuasaan Allah SWT.
Pertama, kepala mereka akan disiram air panas, sehingga melelehkan otak mereka. Begitu pula isi perut dan kulit mereka, sebagaimana disinggung Surat Al-Hajj ayat 19-21:
“Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar. Mereka saling bertengkar mengenai Rabb (Tuhan) mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.”
Kedua, wajah mereka akan diseret di atas bara api, juga dibolak-balik seperti daging bakar. Keterangan ini disebutkan jelas oleh Surat Al-Ahzab ayat 66: “Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan ke dalam neraka. Mereka berkata, alangkah baiknya andaikata kami taat kepada Allah SWT dan taat [pula] pada rasul.”
No comments:
Post a Comment