Masyarakat Kecamatan Panton Reue, Kabupaten Aceh Barat, sejak Sabtu (24/1) pagi
dihebohkan temuan batu yang diyakini mengandung emas. Batu-batu itu berserakan di pinggiran jalan Meulaboh-Tutut.
Sepanjang hari Sabtu kemarin, ratusan warga mengumpulkan berkarung-karung batu itu. Wartawan Serambi yang turun langsung ke kawasan Kecamatan Panton Reue melaporkan, bebatuan yang diyakini mengandung emas itu tersebut berserakan di beberapa titik, mulai dari Desa Gunong Mata Ie, Desa Lek-Lek, Gampong Baro, hingga Desa Meutulang.
Aksi mengumpulkan batu melibatkan anak-anak hingga orang lanjut usia. Setelah terkumpul dan dimasukkan ke karung, batu-batu itu dibawa pulang untuk diolah atau diproses lebih lanjut.
Menurut pengakuan Irwandi (18), seorang pemuda Desa Lek-Lek, Kecamatan Panton Reue, pada Sabtu pagi kemarin sekitar pukul 07.00 WIB kakaknya bernama Amin (20) secara tak sengaja melihat sinar berkilau di tanah saat berjalan-jalan pagi.
Karena penasaran, Amin mendekatinya untuk memastikan apa sebenarnya sumber cahaya tersebut. Betapa terkejutnya Amin, ketika mengatahui cahaya itu bersumber dari benda yang diyakini emas. Benda itu langsung dibawa pulang untuk diberitahukan kepada anggota keluarga yang lain.
Dalam tempo singkat, Desa Lek-Lek yang biasanya tenang berubah heboh. Banyak warga menyerbu ke rumah Amin untuk melihat benda itu. Selanjutnya, tanpa dikomando, ratusan warga melakukan pencarian bongkahan batu emas itu.
Beberapa warga pun berhasil menemukan bebatuan yang mereka yakini mengandung emas. Temuan ini memancing warga lainnya untuk ikut mencari. Bahkan, pengguna jalan di lintas Meulaboh-Tutut ikut-ikutan bergabung bersama warga.
Aksi mencari batu emas kemudian berlangsung secara besar-besaran sepanjang hari kemarin. Jejeran manusia di pinggiran jalan Meulaboh-Tutut itu mencapai lebih kurang empat kilometer.
Menurut Irwandi, sebenarnya bebatuan tersebut telah lama diserak di pinggir jalan oleh rekanan yang mengerjakan pengaspalan jalan Meulaboh-Tutut. Material itu dibawa dari kawasan Sungaimas yang merupakan bekas tambang emas.
Berdasarkan keterangan Muhammad, seorang warga Desa Gunong Mata Ie, Kecamatan Panton Reue, bebatuan emas tersebut sebenarnya telah ditemukan warga Kecamatan Sungaimas pada Jumat (23/1) sore. Batu-batu itu ditemukan oleh warga yang selama ini mencari batu emas di kawasan Gunong Ujeuen, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya.
Temuan itu langsung saja merebak ke warga lainnya, sehingga dalam waktu singkat, ratusan bahkan ribuan warga disibukkan dengan aktivitas mengumpulkan batu emas. Meski demikian, sejauh ini belum ada keterangan resmi dan penelitian apakah bebatuan itu benar mengandung emas. (kompas.com)
dihebohkan temuan batu yang diyakini mengandung emas. Batu-batu itu berserakan di pinggiran jalan Meulaboh-Tutut.
Sepanjang hari Sabtu kemarin, ratusan warga mengumpulkan berkarung-karung batu itu. Wartawan Serambi yang turun langsung ke kawasan Kecamatan Panton Reue melaporkan, bebatuan yang diyakini mengandung emas itu tersebut berserakan di beberapa titik, mulai dari Desa Gunong Mata Ie, Desa Lek-Lek, Gampong Baro, hingga Desa Meutulang.
Aksi mengumpulkan batu melibatkan anak-anak hingga orang lanjut usia. Setelah terkumpul dan dimasukkan ke karung, batu-batu itu dibawa pulang untuk diolah atau diproses lebih lanjut.
Menurut pengakuan Irwandi (18), seorang pemuda Desa Lek-Lek, Kecamatan Panton Reue, pada Sabtu pagi kemarin sekitar pukul 07.00 WIB kakaknya bernama Amin (20) secara tak sengaja melihat sinar berkilau di tanah saat berjalan-jalan pagi.
Karena penasaran, Amin mendekatinya untuk memastikan apa sebenarnya sumber cahaya tersebut. Betapa terkejutnya Amin, ketika mengatahui cahaya itu bersumber dari benda yang diyakini emas. Benda itu langsung dibawa pulang untuk diberitahukan kepada anggota keluarga yang lain.
Dalam tempo singkat, Desa Lek-Lek yang biasanya tenang berubah heboh. Banyak warga menyerbu ke rumah Amin untuk melihat benda itu. Selanjutnya, tanpa dikomando, ratusan warga melakukan pencarian bongkahan batu emas itu.
Beberapa warga pun berhasil menemukan bebatuan yang mereka yakini mengandung emas. Temuan ini memancing warga lainnya untuk ikut mencari. Bahkan, pengguna jalan di lintas Meulaboh-Tutut ikut-ikutan bergabung bersama warga.
Aksi mencari batu emas kemudian berlangsung secara besar-besaran sepanjang hari kemarin. Jejeran manusia di pinggiran jalan Meulaboh-Tutut itu mencapai lebih kurang empat kilometer.
Menurut Irwandi, sebenarnya bebatuan tersebut telah lama diserak di pinggir jalan oleh rekanan yang mengerjakan pengaspalan jalan Meulaboh-Tutut. Material itu dibawa dari kawasan Sungaimas yang merupakan bekas tambang emas.
Berdasarkan keterangan Muhammad, seorang warga Desa Gunong Mata Ie, Kecamatan Panton Reue, bebatuan emas tersebut sebenarnya telah ditemukan warga Kecamatan Sungaimas pada Jumat (23/1) sore. Batu-batu itu ditemukan oleh warga yang selama ini mencari batu emas di kawasan Gunong Ujeuen, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya.
Temuan itu langsung saja merebak ke warga lainnya, sehingga dalam waktu singkat, ratusan bahkan ribuan warga disibukkan dengan aktivitas mengumpulkan batu emas. Meski demikian, sejauh ini belum ada keterangan resmi dan penelitian apakah bebatuan itu benar mengandung emas. (kompas.com)
www.forum-buku.blogspot.com
No comments:
Post a Comment