Wednesday, October 31, 2012

KISAH NYATA : RICK VAN BEEK ( AYAH INI BOPONG PUTRINYA UNTUK SELESAIKAN LOMBA TRIATLON )



Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Satu lagi kisah perjuangan seorang ayah yang patut diteladani, setelah sebelumnya saya pernah mengulas seorang ayah bernama Dick Hoyt yang memberikan kasi
h sayang begitu besar terhadap anak laki-lakinya yang menderita cacat di otaknya sejak lahir. Kali ini terulang kisah yang serupa, berikut ini kisahnya : Rick van Beek pantas mendapatkan penghargaan "father of the century". Pria berusia 39 tahun asal Michigan ini selalu setia membopong putrinya yang kini berusia 13 tahun, Madison, ketika mengikuti perlombaan triatlon. Lebih membanggakan dan mengagumkan lagi, Van Beek bisa menyelesaikan lomba itu.


Kisah heroik nan mencengangkan ini sudah dimulai sejak 2008, di mana Van Beek selalu membawa putrinya yang mengalami cerebral palsy-afflicted (istilah untuk gangguan terhadap fungsi sistem otak dan syaraf, yang membuat anak mengalami kelainan). Terakhir, dia melakukannya pada perlombaan hari Minggu (12/8/2012).
Tak lama setelah hari itu, saya berhenti merokok 2 bungkus sehari demi Maddy. Ini telah menjadi jalan yang panjang, dengan banyak gundukan, tetapi kami menjadi lebih baik.
-- Rick van Beek
Tentu bukan hal mudah bagi Van Beek untuk menyelesaikan lomba itu karena dia harus menyelesaikan lomba yang terdiri dari renang, lari, dan bersepeda. Namun demi kebahagiaan sang putri yang sangat menyukai keindahan alam dan semua kegiatan outdoor, Van Beek menepis rasa capek dan lelah. Dia dengan setia membobong Maddy - panggilan Madison- (atau mendorongnya dengan kereta) saat lari, kemudian menariknya dengan troli saat bersepeda, dan menaikkannya ke kayak (sampan kecil) ketika harus berenang.

Sampai saat ini, Van Beek mengakui bahwa dia sudah ikut ambil bagian dalam lebih dari 70 event. Selain triatlon, dia juga ikut dalam lari half-marathon, serta sejumlah lomba lainnya yang diadakan di ruang terbuka, sebagai bagian dari 'Team Maddy'.

Pada lomba akhir pekan kemarin, Van Beek dan Maddy berhasil menyelesaikan lomba setelah menempuh jarak 0,3 mil dengan berenang, 12,4 mil dengan bersepeda, dan 3,1 mil dengan berlari. Kepada Midland Daily News, Van Beek mengatakan bahwa dia ingin ikut kompetisi bersama anaknya, yang tidak bisa jalan dan bicara, karena dia (anak) sangat senang berada di luar.

"Dia seperti bayi tiga bulan, dan salah satu hal yang sedikit kami ketahui adalah bahwa dia sangat menikmati berada di alam terbuka, berada di air, merasakan embusan angin di rambut dan wajahnya," ujar Van Beek.

Maddy didiagnosa mengalami cerebral palsy dua bulan setelah lahir. Kabar tersebut terasa seperti petir yang menyambar keluarga Van Beek, yang membuat mereka terpukul. Meskipun demikian, Van Beek dan sang istri, Mary, dengan tabah menerimanya dan terus merawat Maddy yang terus tergolek lemah.

"Itu menjadi salah satu hari terburuk dalam hidup kami," ujar Van Beek kepada Fox 17. "Semua orang berdoa agar anak-anak mereka sehat dan selama delapan tahun saya masih berharap dia bisa menjadi anak yang sehat. Tetapi jika dia tidak menjadi seperti ini, maka kami tidak akan menjadi orang seperti sekarang."

Pandangannya terhadap Maddy berubah ketika dia melihat putrinya ambil bagian dalam sebuah lomba maraton lebih dari empat tahun yang lalu. Saat itu, wajah Maddy tampak ceria dan sukacita terpancar dari dalam dirinya. Inilah yang membuat gairah hidup Van Beek kian membara, termasuk membahagiakan putrinya tersebut.

"Saya melihat putriku Maddy didorong di Grand Rapids Marathon," cerita Van Beek dalam blog miliknya. "Melihatnya begitu bahagia dan menikmati setiap goyangan di jalan saat naik gundukan, emosi saya melonjak.

"Tak lama setelah hari itu, saya berhenti merokok 2 bungkus sehari demi Maddy. Ini telah menjadi jalan yang panjang, dengan banyak gundukan, tetapi kami menjadi lebih baik."

Nah, sebagai upaya untuk membuat putrinya senang, Van Beek mulai latihan lomba outdoor pada tahun 2008. Van Beek, yang berhenti dari seorang perokok berat, juga menyadari manfaat bagi dirinya. Sejak itu, dia pun mulai mengumpulkan dana untuk amal.

"(Emosi) membuat saya atau mengilhami saya untuk melakukan hal-hal yang saya lakukan," tulis Van Beek di blognya tahun lalu. "Sebut saja inspirasi, sebutlah itu motivasi, sebut saja apa yang pernah anda inginkan, tetapi saya menyebutnya CINTA.

"Itu tidak akan pernah pudar... Dia adalah hatiku dan saya kakinya, meskipun suatu hari nanti dia mungkin tidak secara fisik bisa berada di sana dengan saya, tetapi dia akan selalu berada di hatiku, dengan diam-diam bersorak untukku."

Apa yang dilakukan Van Beek ini menggugah perasaan banyak orang, termasuk para penonton yang menyaksikan lomba tersebut. Mereka sangat tersentuh dan kagum dengan rasa cinta yang begitu besar dari Van Beek terhadap putrinya.

"Itu merupakan sesuatu yang begitu inspiratif untuk dilihat," ujar koordinator lomba, Misty Angle, kepada Allegan County News, setelah menyaksikannya di triatlon Tri Allegan 2011.

"Itu pasti salah satu hal yang menarik dari acara tersebut, bagi saya dan juga banyak orang."

Namun Van Beek menolak semua pujian yang dilontarkan terhadapnya. Dia mengatakan bahwa justru putrinya yang menginspirasi banyak orang.

"Saya pikir Madison telah mengubah kehidupan banyak orang dari apa yang saya ketahui - tanpa melakukan apapun, hanya berada di luar sana. Bukan saya, dia," ujar Van Beek kepada Fox News. "Kami membuat tim yang bagus."


Kisah nyata yang sangat inspiratif untuk membangun sebuah keluarga yang bahagia.


Source
source : imampriestian.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

Tuesday, October 30, 2012

SEBENARNYA MANUSIA MENGATUR ATAU DIATUR?


manusia mengatur atau diatur? maksud dari kalimat ini adalah manusia mengatur jalan hidupnya sendiri? mengatur arah hidup,prilaku,hingga mendapat hasil atas apa yang dia lakukan? atau SEMUA itu diatur oleh Tuhan?

contoh>
memilih dan menentukan istri/suami.
memilih profesi.(pedagang,pegawai,preman,perampok dsb)
memilih punya anak 1,2,3 dst.
memilih agama serta alirannya.
memilih gaya rambut,model pakaian,dan acesorisnya.
memilih jadi perokok,peminum alkohol,konsumsi narkoba(ganja,sabu2,pil koplo dsb).
memilih hidup teratur, gaya hidup bebas atau free sex..
memilih jenis olah raga senam,joging,petinju.dsb.
memilih rajin atau malas,sabar atau pemarah.irit atau boros.
memilih alat transpotasi saat bepergian(darat laut atau udara).
dan masih banyak2 sekali MEMILIH yang lain. pertanyaannya apakah MEMILIH disini adalah HAK manusia secara mutlak??? atau diatur dan diarahkan oleh Tuhan???
kenapa perlu di pertanyakan?? karena semua pilihan/memilih diatas akan SANGAT berpengaruh terhadap perjalanan hidupnya,semua pilihan pasti mempunyai efec dan resiko untung rugi nya, secara logika hukum,semua resiko untung rugi nya HARUS ditanggung oleh yang menentukan pilihan(manusia atau Tuhan)
kalau pilihan itu ditentukan oleh manusia ,maka konsekuensinya segala akibat dan resikonya adalah tanggung jawab manusia. sebaliknya bila pilihan itu atas aturan ,arahan atau bagian dalam RENCANA Tuhan,maka yang bertanggung jawab adalah Tuhan,karena konon bila Tuhan mempunyai kehendak maka manusia tak akan kuasa menolaknya.

jadi posisi manusia sebenarnya adalah sebagai pengatur atau sebagai yang diatur??

JAWAB:
Maaf kan saya baru bisa mengutarakan pendapat , tentu saja pendapat saya bisa berbeda satu sama lain , menurut keyakinan masing .
Secara sains jawabannya
"Tuhan tidak ada mengatur manusia" .
Kehidupan di alam semesta ini berjalan berdasarkan bahan-bahan dasar dan hukum-hukum dasar.
Dari hal yang mendasar ini berevolusi menjadi serumit ini.
Para fisikawan teoritis mulai menyadari bahwa seandainya bahan dasar alam semesta ini bukan seperti ini, maka mungkin alur evolusinya pun akan berbeda pula.
Hukum-hukum fisikanya dan theologinyapun akan berbeda pula.
Yang jelas dan bisa dibuktikan adalah akhir dari suatu bentuk kehidupan adalah kematian.
Dimana ada kelahiran pasti ada kematian.

Namun demikian, sekalipun kehidupan ini tidak punya tujuan yang definitif, pasti dan jelas, tidak berarti kita harus jadi murung dan meniti kehidupan ini dengan tanpa arah.
Ambilah suatu tujuan untuk dicapai dalam hidup ini.
- Jikalau mau jadi seorang filsuf, ya jadilah.
- ingin jadi pelaku bisnis seperti Donald Trump, ya jadilah.
- ingin hidup senang senang saja seperti Donald Duck, ya jadilah.

Adalah penting untuk memiliki tujuan dalam hidup.
Dengan memiliki tujuan dalam hidup kita memiliki arahan untuk dicapai dan diusahakan.
Dan itu sehat.
Yang berbahaya adalah apabila tujuan dalam hidup ini diarahkan untuk mencapai suatu keadaan dimana anda bahagia, di atas ketidak bahagiaan orang lain.

Dan harus diingat, bahwa tujuan dalam hidup itu sendiri tidak berkonotasi langsung dengan kebahagiaan.
Ya tepatnya, tentu berdasarkan modal-modal kapasitas dan kapabilitas yang kita miliki.
Dan kita yang memilih perasaan dalam diri kita sendiri entah itu bahagia atau bahagia terlepas dari punya atau tidak punya?

Dalam keyakinan akan adanya tuhan yang maha kuasa yang telah menciptakan alam semesta dan mengatursebelum segala jaman, kemudian menuliskan cetak biru naskah kehidupan di alam ini, dimana segalanya telah teratur dalam hokum yang rapih.
Kita hanya memiliki kehendak bebas untuk mematuhi atau tidak rencana tuhan atas hidup kita itu.

Kalau anda menganggap semua itu benar dan bermakna dalam hidup anda ya silahkan.
Tapi benar atau tidaknya keyakinan tersebut – adalah hal yang lain.
Sebab keyakinan seperti itu sangat rentan dengan berbagai kritik.
Saya hanya akan menuliskan dua hal saja yang menegasikan keyakinan itu.

Pertama:
Keyakinan yang sebut tadi itu memproyeksikan suatu tuhan yang raja tega, bebal, tidak beretika, bodoh dan sewenang-wenang.
Lihatlah sejarah peradaban manusia yang penuh dengan tangisan, dan pertumpahan darah.
Diatas semua kejadian yang memilukan hati ini, justru kita lihat bahwa agama2 besar yang mengagung-agungkan suatu tuhan berpribadi, yang terlepas dari alam, justru bermain dalam kekerasan itu.
Lihatlah peperangan dan ketegangan2 antar Agama , Benarkah tuhan itu maha kasih?
maha mengetahui?  maha segalanya? 

Ketika bom diledakan dimana-mana,Dimanakah Tuhan berada?
Koq dia tidak menangis? Sungguh-sungguh raja tega tuhan yang diproyeksikan agama samawi ini.

Kedua :
Keyakinan bahwa ada suatu rencana sempurna dari tuhan yang kekal abadi, yang diciptakan segala jaman, menjadikan si pemercaya seorang yang neurosis.
Setiap hal terus dicross-check dengan hukum-hukum yang tidak kelihatan itu.
Ia takut apabila ia melenceng dari rencana tuhan yang sempurna itu.
Padahal tuhan sendiri tidak pernah berteriak-teriak dari langit,
Pernahkah tuhan teriak2 seperti itu?
Tidak pernah bukan?

Seperti yang saya tulis di atas, bahwa kisah-kisah agama dan konsep-konsep keyakinan adalah perwujudan symbol-symbol psikologis pencarian makna hidup dalam tataran arketype kesadaran manusia itu sendiri?
Konsep tuhan adalah penubuhan dari idea-idea tentang sumber, kesegalaan dan kesempurnaan.
Konsep tentang Bunda Maria adalah penubuhan dari idea-idea pengayoman dan kelembutan.
Konsep Jibril adalah penubuhan dari mediasi / duta antara sumber dengan cabangnya.
Konsep Kristus adalah penubuhan idea-idea satrio piningit / mesias dari budaya Israel dan lain sebagainya .
Semua idea tersebut adalah getaran refleksif dari alam nirsadar untuk ditangkap oleh alam sadar kita.
Dalam upaya untuk membahasakan ‘bahasa’ refleksif itu maka diwujudkanlah simbol-simbol yang kita temukan dalam agama-agama, such as, tuhan, jibril, bunda maria, kristus, Muhammad, Buddha dan lain lain.
Tanpa perlu memusingkan ada atau tidaknya tokoh2 di atas.

Mengapa alam sadar kita menerima isyarat-isyarat refleksif dari alam bawah sadar?
Bagi Carl Gustav Jung, seorang psiko-analis abad 19- 20, karena kita, manusia, terlahir dengan keadaan ‘terbelah’, keadaan sadar yang terbelah ini tanpa sadar terus menerus mencari pemenuhannya.
Hasrat pemenuhan ini sendiri diransang oleh idea-idea dalam yang tersimpan dalam alam bawah sadar kita.

Berbeda dengan Sigmund Freud yang mempercayai alam bawah sadar sebagai tempat dimana hasrat-hasrat hidup /libidinal direpresi, bagi CG Jung alam bawah sadar adalah kesadaran kolektif, dimana idea-idea pencarian makna hidup manusia itu tersimpan secara laten.
Bagaimana bawah sadar ini berkomunikasi dengan alam sadar adalah dengan cara libidinal dan refleksif.
Semua hasrat dalam diri kita adalah hasrat untuk bertahan hidup.
Hasrat-hasrat yang dipenuhi akan hilang dengan sendirinya.
Namun apa bila hasrat itu tidak terpenuhi, maka suatu saat alam nirsadar mengirim pesan-pesan berupa imagi kepada si alam sadar dalam bentuk mimpi.

Sedang lewat refleksif alam bawah sadar ini mengirim idea-idea yang diterima oleh alam sadar sebagai suatu yang harus digali, semacam idea kesempurnaan, keagungan, estetika, keabadian dll. Kesadaran kolektif ini menjadi sumber inspirasi dari pencarian manusia akan idea-idea spiritualitas, estetika, pencarian makna hidup dan sebagai nya .

Jadi singkatnya agama dan segala idea di dalamnya adalah penubuhan dari gejolak-gejolak bawah sadar yang harus dikelola dengan baik oleh sang sadar tadi, karena tidak semuanya gejolak itu baik, atau tidak semuanya gejolak itu buruk.
Idea tentang kesempurnaan, keteraturan, dan keabadian, diwujudkan dalam seni musik gambar, cerita, abstraksi-abstraksi idea dan lain lain.
Maka terbentuklah mitos-mitos tuhan, kisah-kisah asal muasal kehidupan, kisah-kisah setelah kehidupan, keabadian dan sebagainya .
Hal-hal tersebut dikelola oleh para pujangga dan rohaniwan jaman dulu menjadi mitos-mitos yang oleh agama dijadikan standar baku yang tidak boleh diotak-atik dan dikritik karena dipercaya sempurna dan tiada cacat.

Jadi , singkatnya, silahkan anda percayai teologia agama anda, kalau itu bermanfaat dan memperkembangkan kepribadian anda.
Namun apabila anda menjadikannya sebagai kebenaran factual maka anda tidak ubahnya dengan seorang yang memiliki masalah keterbelahan jiwa, yang disebut skizofrenis.
Seorang skizofrenis hidup dalam dua atau tiga atau lebih dunia yang dia anggap ajeg dan real.
Dan memang demikianlah orang yang selama ini menganggap agama sebagai kebenaran mutlak yang tidak bisa disanggah.
Mereka seperti skizofrenis yang kesehariannya hidup di jaman modern yang logis dan rasional, tapi otaknya masih dipenuhi dengan khayalan-khayalan agama yang dianggapnya sebagai benar, menyejarah dan pasti tidak pernah salah.
Kalaupun sains membuktikan kesalahan kisah-kisah agamanya, mereka tetap percaya bahwa tuhannya maha kuasa dan sainslah yang salah.

Bagaimana mungkin kisah-kisah tentang tuhan dan nabi-nabi dalam agama-agama bisa dibuktikan sebagai yang benar?
Keyakinan adanya tuhan yang berfirman ini itu pada seorang nabi lewat perantaraan jibril atau malaikat manapun, bagi saya adalah mitos.
Sebab kalau diminta supaya jibril hadir dan bersaksi bahwa dia benar-benar pernah muncul dan menitipkan firman pada si nabi itu, pasti dia tidak akan pernah muncul.
Kenapa?
Lha memang dia tokoh fiktif koq.
Mau mengharapkan kemunculan macam apa dari tokoh fiktif?

Rekan ku hidup ini sukar.

Namun yang lebih repot lagi ketika hidup yang sukar ini harus terus menerus disingkron-singkronkan dengan seperangkat hukum tidak nyata yang dibentuk oleh komunitas dan agama, tanpa persetujuan dari kita, dimana kita ditempatkan pada suatu posisi yang tidak bisa menganalisa dan memilah dan memilih seturut dengan kesadaran kita.
Saya mendorong rekan rekan untuk berani mempertanyakan semua itu dan berani untuk menilai baik buruknya menurut sendiri.

Hukum moral itu perlu , namun bukan yang dikenakan dari luar kepada kita, melainkan dari dalam kesadaran diri kita sendiri.
Tentu saja prinsip ini baiknya untuk mereka yang sudah dewasa, bukan manusia-manusia dengan peradaban yang masih kasar.

Baiknya bagaimana menjalani hidup ini?
Ya apa adanya saja.
Tidak perlu terus dalam keadaan tegang menganalisa diri sendiri,
menuduh-nuduh apakah kita sudah hidup seturut dengan rencana tuhan atau bukan,
lha wong si tuhan juga tidak bicara apa-apa koq.
Lihatlah bahwa dunia ini indah, dan kesempatan untuk kita hidup sebagaimana kita adanya saat ini tidak mungkin datang dua kali.

Buatlah hidup kita merasa bahagia kini dan di sini, dalam apa adanya hidup kita.
source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

KISAH PERANGKAP MONYET


Dear All, saya pernah membaca suatu hal yang menarik tentang perangkap. Suatu sistem yang unik, telah dipakai di hutan-hutan Afrika untuk menangkap monyet yang ada disana. Sistem itu memungkinkan untuk menangkap mony
et dalam keadaan hidup, tak cedera, agar bisa dijadikan hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.

Caranya sangat manusiawi (hmm...atau mungkin hewani kali ye..hehehe). Sang pemburu monyet, akan menggunakan sebuah toples berleher panjang dan sempit, dan menanamnya di tanah. Toples kaca yang berat itu berisi kacang, ditambah dengan aroma yang kuat dari bahan-bahan yang disukai monyet-monyet Afrika. Mereka meletakkannya di sore hari, dan mengikat/menanam toples itu erat-erat ke dalam tanah. Keesokan harinya, mereka akan menemukan beberapa monyet yang terperangkap, dengan tangan yang terjulur, dalam setiap botol yang dijadikan jebakan.

Tentu, kita tahu mengapa ini terjadi. Monyet-monyet itu tak melepaskan tangannya sebelum mendapatkan kacang-kacang yang menjadi jebakan. Mereka tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples, lalu mengamati, menjulurkan tangan, dan terjebak. Monyet itu, tak akan dapat terlepas dari toples, sebelum ia melepaskan kacang yang di gengamnya. Selama ia tetap mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula ia terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat, sebab tertanam di tanah. Monyet tak akan dapat pergi kemana-mana.

RENUNGAN:

Dear all, kita mungkin tertawa dengan tingkah monyet itu. Kita bisa jadi terbahak saat melihat kebodohan monyet yang terperangkap dalam toples. Tapi, mungkin, sesungguhnya, kita sedang menertawakan diri kita sendiri. Betapa sering, kita mengenggam setiap permasalahan yang kita miliki, layaknya monyet yang mengenggam kacang. Kita sering mendendam, tak mudah memberikan maaf, tak mudah melepaskan maaf, memendam setiap amarah dalam dada, seakan tak mau melepaskan selamanya.

Seringkali, kita, yang bodoh ini, membawa "toples-toples" itu kemana pun kita pergi. Dengan beban yang berat, kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenarnya sedang terperangkap dengan persoalan pribadi yang kita alami.

Dear all, bukankah lebih mudah jika kita melepaskan setiap masalah yang lalu, dan menatap hari esok dengan lebih cerah? Bukankah lebih menyenangkan, untuk memberikan maaf bagi setiap orang yang pernah berbuat salah kepada kita? Karena, kita pun bisa jadi juga bisa berbuat kesalahan yang sama. Bukankah lebih terasa nyaman, saat kita membagikan setiap masalah kepada orang lain, kepada teman, agar di cari penyelesaiannya, daripada terus dipendam?source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

KISAH BATU PUALAM


Suatu ketika, ada seorang wanita bijak yang sedang mendaki gunung. Tanpa disengaja, ia menemukan sebuah batu yang sangat berharga. Sebuah pualam yang indah dan tentu mahal harganya. Dia lalu menyimpan batu itu di tempat makanannya.

Tak lama berselang, ia bertemu dengan seorang pendaki lain yang sedang kelaparan. Sang wanita, lalu membuka kotak makanannya, dan hendak membagi bekal itu dengan si pendaki yang lapar tadi. Si pendaki melihat sesuatu dalam kotak itu, dan bertanya, apakah ia dapat memiliki pualam indah itu.

Sang wanita memberikan pualam itu tanpa ragu. Sang pendaki tentu senang sekali dengan pemberian ini. Dia bersorak dalam hati, dan membayangkan, tentu pualam ini akan membuat hidupnya terjamin. Dia pasti tak perlu bersusah payah bekerja, dan dapat kaya dengan menjual pualam itu. Dia lalu meminta ijin untuk pergi, dan melupakan lapar yang dirasakannya.

Namun, beberapa saat kemudian, sang pendaki kembali lagi kepada wanita tadi. Dia lalu berkata, "Aku berpikir," katanya, "Pualam ini pasti sangat berharga. Namun, akan kukembalikan, sebab, aku berharap, kamu dapat memberikan sesuatu yang lebih berharga. "Agaknya, aku lebih memerlukan sepotong roti daripada batu ini. Dan, aku ingin tahu satu hal. "Tolong, " pinta sang pendaki, "ajari aku bagaimana kamu dapat memberikan batu yang sangat berharga ini kepadaku, tanpa ragu."

RENUNGAN:

Dear all, bisa jadi, tak ada beda antara kita dan si pendaki tadi. Kita kerap melupakan banyak hal untuk sebuah alasan sesaat. Tak jarang kita lebih mengutamakan ketamakan dan nafsu untuk sebuah masa depan. Seringkali, kita terpesona dengan kemilau "pualam" dan mahalnya "intan", namun melupakan "sepotong roti" dan kebijaksanaan si wanita tadi. Kita, yang bodoh ini, sering mengambil langkah dengan terburu-buru, tanpa perhitungan, tanpa memandang jauh ke depan. Yang ada di depan mata, hanyalah keuntungan seketika yang akan kita dapat.

Kita jarang untuk bersedekah, padahal, harta itulah yang akan menolong kita kelak. Kita jarang untuk berbuat baik, padahal, kita sama-sama tahu, akan ada imbalan dari-Nya nanti. Kita jarang menolong teman dan tetangga dekat, padahal, merekalah yang bisa kita minta bantuannya di kala susah. Kita jarang menanam bibit dan benih kebaikan, padahal, rindangnya pohon kebajikan itulah yang akan melindungi kita dari terik dan hujan nestapa.

Sama halnya dengan pendaki tadi, kita memerlukan lebih dari sepotong roti untuk dapat bertahan hidup. Kita butuhkan lebih dari itu. Kita butuhkan kebijaksanaan dan kemurahan hati wanita tadi, untuk dapat memberikan kebaikan pada setiap orang yang ditemuinya. Dan saya yakin, kita bisa mendapatkannya dalam hidup ini. Allah akan memberi cahaya buat kita. Dan, teman, selamat berbagi.source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

KISAH NYATA BEREBUT CINTA DENGAN BANDAR NARKOBA


MASYARAKAT Indonesia mengenalnya sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Ronny Pattinasarany mengawali kariernya sebagai pemain se
pakbola pada 1970 saat terpilih sebagai anggota tim PSSI Yunior ke Manila. Laki-laki kelahiran Makassar, 9 Februari 1949 ini sebelum menjadi pemain profesional, sempat dibesarkan di PSM Yunior. Dia hampir selalu dipercaya menjadi anggota tim nasional selama kurun waktu 1979-1985. Ronny adalah pemain All Star Asia, olahragawan terbaik Indonesia. Medali perak SEA Games pernah dia sumbangkan untuk Tim Merah Putih. Dari sepakbola, Ronny mendapatkan segalanya, termasuk uang. Menikah dengan Stella Maria, pasangan ini dikaruniai tiga orang anak (dua laki-laki dan satu perempuan), masing-masing Robenno Pattrick (Benny), Henry Jacques (Yerry), dan Tresita Diana.

Namun, di balik kesuksesannya di dunia persepakbolaan, Ronny memiliki kenangan buruk tersendiri menyangkut dua anak laki-lakinya. Kesibukannya mengurus sepakbola membuat waktunya untuk keluarga berkurang. Akibat kurang perhatian, kedua putranya pun terlibat penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Mereka kecanduan narkoba mulai dari yang ringan hingga yang paling berat (putau).

Adalah putra kedua Ronny, Henry Jacques (Yerry), yang pertama kali kecanduan narkoba. Yerry mengenal dan mengakrabi barang haram itu (putau) saat masih duduk di kelas satu SMP. Ketika itu Ronny berdomisili di Gresik, karena tugasnya sebagai pelatih Petrokimia Gresik.

Atas saran para sahabatnya, Ronny membawa Yerry ke dokter tenar di bidang rehabilitasi kecanduan narkotika di Jakarta. Dokter Al Bachri Husin dan Prof. dr. Dadang Hawari menjadi pilihan Ronny. Hasilnya lumayan memuaskan, Yerry tidak sakaw lagi. Namun, kisah Ronny melawan narkotika tidak berhenti sampai di situ.

Beberapa bulan kemudian, Yerry kambuh. Kenyataan ini membuat batin Ronny benar-benar terpukul. Dia merasa bahwa Yerry tidak akan sembuh jika dia tidak mendampinginya.Tahun 1985, disebut Ronny, sebagai tahun bagi dirinya untuk melawan narkoba. Pada tahun itu, dia mengambil keputusan yang sangat berat dalam perjalanan kariernya sebagai pemain dan pelatih sepakbola. "Saya dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit, sepakbola atau menyelamatkan anak. Saya pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan sepakbola, kembali ke Jakarta meskipun pada saat itu saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan," ungkap Ronny.

Keputusan seperti itu tentu saja mengejutkan sang istri, Stella. "Saya benar-benar kaget dan tidak siap menghadapi peristiwa seperti itu," katanya.

Ronny menguatkan sang istri agar tegar menghadapi cobaan ini. "Mama juga jangan malu. Ini musibah. Mungkin kita sedang ditegur Tuhan," kata Ronny kepada Stella. Selama berkarier di sepakbola, Ronny mengaku jauh dari Tuhan. Ternyata, menurut pengakuan Yerry, dia sudah mengenal narkoba sejak masih di kelas enam SD dari seorangpenjual minuman ringan yang membuka warung di depan sekolahnya. Nipam adalah jenis narkoba yang pada mulanya diperkenalkan kepada Yerry.

"Kalau kamu pakai ini akan membuat kamu lebih happy, bahagia," kata Yerry menirukan ucapan sang penjaja minuman. Diberikan secara cuma-cuma, Yerry menerima begitu saja "barang haram" tersebut. "Awalnya saya memang tidak tahu. Setelah itu saya diberi ganja, pil BK, ecstasy,dan putau," ujar Yerry. Narkoba yang pada mulanya diberikan secara gratis itu akhirnya harus ditebus dengan cara membeli manakala Yerry mulai ketagihan.

Ketergantungan Yerry kepada narkoba semakin kuat. Ronny semakin terpukul, apalagi kalau melihat Yerry sedang sakaw (ingin mengonsumsi narkoba). "Kalau tengah malam dia sakaw, dan saya tidak punya uang, saya peluk dia semalaman. Paginya saya cari pinjaman untuk beli narkoba."

Ronny memang sering tidak tega. Saat Yerry sudah tidak kuat, Ronny bahkan mengantarkan anak tercintanya itu ke bandar narkoba untuk mendapatkan barang berbahaya itu. "Pa.... Yerry nggak kuat," rintih Yerry saat barang itu sudah ada di tangan Ronny dan tidak tahan untuk segera mengonsumsinya. "Tahan ya Yer, paling sepuluh menit lagi," jawab Ronny yang berharap agar Yerry menikmati narkoba itu di rumah. Tidak tega melihat anaknya terus merintih, Ronny akhirnya membiarkan Yerry mengonsumsi putau
di tengah perjalanan.

Ronny tidak punya pilihan lain. Perbedaan antara rasa kasih sayang terhadap anak dan mencelakakan anak menjadi begitu sangat tipis. "Di satu sisi saya ingin membantu agar anak tidak kesakitan, tapi di sisi lain, pelan pelan saya sebenarnya membunuh anak saya sendiri.

Ini pilihan yang amat sulit. Tapi biarlah Tuhan yang tahu," kata Ronny dengan mata berkaca-kaca. Ronny juga pernah harus menahan malu dan pedih ketika dia dan Yerry diteriaki "mating" ketika datang ke sekolah Yerry. Pasalnya teman-teman sekolah menuduh Yerry mencuri uang salah seorang murid. Ronny yang pada saat itu sedang menganggur, sering menjual barangnya untuk membeli putau bagi anaknya. "Saya tidak tega melihat anak-anak tersiksa. Saya sampai utang sana-sini untuk membeli putau," papar Ronny. Itulah cara yang diyakini Ronny bisa untuk membimbing Yerry kembali ke jalan yang benar. Tidak mudah memang, sebab Yerry berkali-kali jatuh ke lubang yang sama. Setelah "sembuh", godaan untuk memakai lagi begitu kuat.

Karena ulah Yerry yang semakin sulit dikendalikan,Ronny minta kepada anak pertamanya, Robennd Pattrick (Benny) untuk menjaga sang adik. Belakangan, Benny ternyata "setali tiga uang" dengan Yerry. Ketika duduk dibangku SMP, Benny diam-diam juga sudah mengonsumsi narkoba setelah teman-teman di sekolahnya menawarkan zat berbahaya itu. "Pakai deh, pokokriya enak banget. Kalau nggak pakai, kamu bukan anak gaul," begitu iming-iming yang disampaikan teman-temannya kepada Benny.

Suatu ketika saat sakaw, Benny malah pernah minta narkoba ke adiknya. Permintaannya ditolak Yerry. Dengan berbagai cara, Benny membujuk Yerry. "Sudahlah jangan khawatir. pokoknya beres. Papa pasti membantu memberikan uang." kata Benny yang kemudian membuat Yerry takluk.

Sejak itu, mereka pun mengonsumsi narkoba bersama-sama. Benny mengibaratkan dirinya yang dipercaya untuk menjaga Yerry sebagai "malaikat sekaligus iblis. " Benny malah lebih parah ketimbang adiknya, karena memakai narkoba di luar rumah. Dia kerap tidak pulang dan menginap di rumah bandar narkoba. Jika sakaw datang, Yerry dan Benny selalu memaksa minta uang kepada orangtuanya untuk membeli putau. Kalau tidak diberi,mereka sering kali mencuri barang milik orangtuanya.

Karena suka mencuri, Benny dan Yerry sering dikucilkan oleh keluarga besar Ronny dan Stella. Itu diakui Yerry dan Benny.

"Pokoknya kunci dan model gembok apa saja yang dipakai Mama untuk menyimpan uang, bisa kami bongkar. Uang yang paling aman yang tidak bisa kami curi adalah yang masih disimpan di kantong Mama," kata Benny. Karena tidak ada uang, sementara mereka sedang sakaw, suatu hari Benny dan Yerry nekat membuka garage sale dengan menjual barang apa saja milik orangtuanya.

Saat itu Ronny dan Stella sedang ke luar kota. Medali olah-raga, cincin kawin, barang antik milik Ronny dan Stella mereka obral habis-habisan. Bahkan, "Rice cooker yang masih ada nasinya kami jual," kata Benny. Dari aksi "great sale" itu, mereka Mendapatkan uang "cuma" 5 juta. Setelah itu hampir sebulan mereka tidak pulang. Benny dan Yerry waktu itu lebih sering tidur dirumah bandar.

Ronny dan Stella juga kerap minta Tresita Diana, adik Benny dan Yerry, untuk menjaga kakak-kakaknya. Tapi Tresita malah jadi bulan-bulanan sang kakak. "Saya malah dibentak-bentak dan diminta tinggal dirumah lalu dikunci dari luar," katanya.

Diperlakukan seperti itu, Tresita bisa memahami, sebab Bagaimanapun juga kakak-kakaknya sebenarnya adalah orang baik. Mereka melakukan perbuatan seperti itu, karena terpaksa. Situasi dan tuntutan untuk menetralisasi kecanduan pada narkobalah yang membuat Benny dan Yerry memperlakukan dirinya seperti itu. "Saya tahu, kakak-kakak sebenarnya nggak having fun,"
katanya.

Apa yang dikatakan Tresita benar adanya. Yerry berterus terang, "Saya nggak mau seperti itu (kecanduan narkoba)," katanya. Oleh sebab itu pada suatu hari, dia mencoba bunuh diri dengan minum racun serangga. Dia melakukannya diam-diam di kamar. Dia melakukan itu semua dengan kesadaran penuh, "Sebab lebih baik saya tidak ada di dunia ini daripada menyusahkan orang lain, terutama Papa dan Mama," ujar Yerry. Yerry pun sudah menyiapkan surat "wasiat" buat Ronny Pattinasarany. Intinya, jauh lebih baik dia mati daripada hidup tapi menyusahkan orang lain. "Kalau saya mati, jangan salahkan Mama," begitu antara lain isi surat Yerry.

Pagi hari, meskipun sudah menenggak racun serangga, Yerry tetap terjaga. Dia merasa dirinya sudah mati dan berada di dunia lain, namun yang aneh, mengapa posisinya masih berada di dalam kamar. "Tuhan rupanya masih menghendaki saya hidup," katanya.

Sang kakak, Benny, mengaku juga sudah frustrasi dengan lembaran kehidupannya yang hitam. Dia menyadari berlari ke narkoba ternyata bukan solusi untuk menyelesaikan masalah putus cinta sewaktu di kelas tiga SMA.

Ronny sendiri, meskipun beban yang ditanggung sangat berat, dia tidak mau menyalahkan anak-anaknya. Dia tetap merawat putranya dengan penuh kasih dan cinta.Saat mengantarkan anaknya membeli narkoba dirumah bandar, dalam pikirannya sering dia berniat untuk membunuh bandar narkoba. Namun saat niat buruk itu datang, Tuhan menegurnya. "Ngapain ngurusin bandar,jauh lebih baik ngurusin anak. Saya berusaha berebut kasih sayang dengan bandar," katanya.

Ronny yang gemar bermain musik itu menyimpulkan musibah yang dia alami sebagai teguran dari Tuhan. Selama berkarier di sepakbola, dia merasa jauh dari Tuhan.Ronny lalu mulai memperbaiki kehidupan rohaninya. Suatu saat, dia dikenalkan dengan seorang pendeta oleh rekannya. Pendeta tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi kedua anaknya untuk sembuh. Kasih sayang yang diberikan kedua orangtuanya, dan petuah dari pendeta membuat Yerry berangsur lepas dari jeratan narkoba. Benny pun akhirnya mengikuti jejak sang adik.

Perjuangan berat Ronny untuk melepaskan kedua anaknya dari pengaruh narkoba membuatnya tergerak untuk membagi pengalamannya pada orangtua yang mengalami masalah serupa. Bersama kedua anaknya, dia sering menjadi pembicara dalam diskusi mengenai narkotika. Pengalaman Ronny itu bahkan telah dibukukan berjudul Dan, Kedua Anakku Sembuh dari Ketergantungan Narkoba.

Ronny bercita-cita untuk memiliki yayasan yang khusus memberikan bantuan kepada korban narkotika. "Orang yang kecanduan narkotika jangan dimusuhi. Dia harus disayangi agar bisa sembuh. Jika itu menimpa kepada anak kita, Bagaimanapun nakalnya mereka. kita tidak boleh malu. Kewajiban orangtua untuk mengurus dan mendidik anak, sebab mereka adalah titipan Tuhan," pesan Ronny.

Sayang memang, banyak orangtua yang lalai dalam mendidik dan memperhatikan pergaulan anak-anaknya. Veronica Colondam dalam bukunya Raising Drug-Free Children mengungkapkan pihak yang paling akhir mengetahui bahwa seseorang menjadi pecandu narkoba adalah orang tuanya sendiri. "Yang pertama kali mengetahui justru teman-temannya," ungkap Veronica.

Fakta tersebut diperoleh aktivis antinarkoba itu setelah dia melakukan penelitian terhadap lebih dari 600 pecandu narkoba. Dalam Kick Andy, Veronica mengungkapkan, para pecandu narkoba rata-rata berusia 15-24 tahun. Sebagian besar atau 6 dari 10 pecandu mengonsumsi narkoba di rumah sendiri.

Celakanya, masih menurut Veronica, banyak orangtua yang kemudian "cuci tangan" begitu mengetahui anaknya terlibat narkoba. "Mereka membayar dimuka ke pusat rehabilitasi untuk merawat anaknya. Setelah itu mereka pindah alamat," katanya.

Sebagian besar pecandu narkoba seperti halnya Yerry dan Benny awalnya adalah coba-coba. Indarta dan Andi,pemakai narkoba yang kini dalam proses rehabilitasi, juga mengaku coba-coba. Oleh sebab itu, pesan Indarta yang juga hadir dalam acara Kick Andy, "Jangan coba-coba!" Ya, jangan coba-coba jika tidak mau mati. Simak pengakuan Lido (nama samaran) yang dihadirkan di Kick Andy. Dia adalah bandar narkoba yang kerap memasok barang haram itu ke daerah-daerah, antara lain ke Lombok.

Setiap kali kirim seberat 1-2 kg. Dari sini dia memperoleh keuntungan 5 juta rupiah. Selain pemasok, dia juga pengguna. Berkali-kali polisi berusaha menangkapnya, tapi selalu lolos. "Pernah polisi menembak saya sampai empat kali, tapi selalu tidak kena,"katanya.

Dari mana dia mendapatkan narkoba? Jangan kaget,racun maut itu diperoleh setelah mendapatkan informasi dari kawan-kawan, juga dari polisi setelah mendapatkan barang sitaan.Seperti apa kualitas narkoba yang belakangan ini dikonsumsi para pecandu? Lido menjelaskan, sejak tahun 1999, jenis-jenis narkoba itu sudah dicampur dengan unsur-unsur lain. Memberikan contoh, dia mengatakan, putau sudah dicampur dengan tawas. "Kalau barang ini disuntikkan ke pemakai, pembuluh darahnya bisa pecah dan
pemakainya bisa langsung meninggal," katanya.

Sementara Benny yang kini bertobat mengingatkan anak-anak muda untuk menghormati orangtua, seperti apa pun keadaan mereka. "Saat kita menghadapi masalah,teman-teman di geng tidak pernah membantu dan mendampingi kita. Yang selalu mendampingi kita adalah orangtua, bukan siapa-siapa," katanya.
Sejak tidak lagi menggunakan narkoba, Benny menjadi pemusik untuk lagu-lagu rohani. Dia mengaku telah kehilangan banyak waktu dan kesempatan saat terbuai oleh narkoba. "Saya kehilangan pergaulan, saya kehilangan teman-teman. Itu suatu kehilangan bagi saya," kata Benny.

Sementara Yerry kini menjadi pelayan Tuhan setelah mengikuti Sekolah Alkitab. Ia juga aktif membantu para
pecandu narkoba agar bisa sembuh.Sebagai wujud menebus "dosa" terhadap kedua orangtuanya, di akhir acara Kick Andy, Yerry dan Benny membelikan cincin kawin untuk Ronny dan Stella. Yerry dan Benny sadar cincin kawin yang mereka berikan kepada orangtuanya pada acara itu semahal apa pun tidak sebanding dengan pengorbanan yang diberikan oleh orangtua mereka. Ronny atas seizin Tuhan telah berhasil memperebutkan cinta dengan bandar narkoba atas kedua anaknya.

"Saya tidak rela kehilangan cinta kasih kepada anak-anak saya," katanya. Ronny Pattinasarany kini bisa bernapas lega karena kedua anaknya benar-benar sembuh dari ketergantungan narkoba. Kini dentingan piano dan alunan lagu rohani kerap bergema dari kediaman keluarga Ronny di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat. "Saya merindukan mereka menjadi anak-anak Tuhan," kata Ronny.
source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

Monday, October 29, 2012

KISAH PEDAGANG KAYA YANG TAK TAHU BALAS BUDI DAN MENOLAK MEMBAYAR HUTANG


Kumpulan Cerita Inspiratif Dan Motivasi
Dahulu ada seorang pedagang kaya yang berasal dari Shanxi  datang ke ibukota, menginap disebuah penginapan. Orang kaya ini memakai pakaian yang mewah,  dengan kereta kuda yang  mengkilap, serta membawa beberapa orang pembantu. Dari rumahnya dia membawa banyak uang,  dia mencari relasi yang bisa menyogok pejabat supaya dapat mendapatkan jabatan sebagai pejabat di ibu kota.

Pada suatu hari, ada seorang tua yang memakai pakaian kusam datang menjenguk pedagang kaya ini. Tetapi para pembantunya tidak mengizinkan kakek ini bertemu dengan majikannya, bahkan sama sekali tidak melaporkan kedatangannya kepada majikannya. Orang tua ini sangat kecewa, karena sebenarnya dia menaruh harapan besar dapat bertemu dengan pedagang  ini.  Tetapi tidak disangka pedagang kaya ini sama sekali tidak tahu membalas budi. 

Sambil menahan kesabarannya, kakek ini menunggu sampai pedagang kaya keluar lalu meminta bantuannya. Pedagang kaya ini dengan pura-pura berkata, “Saya bukannya tidak mau menolong Anda, tetapi saya sendiri juga dalam kesulitan, sama sekali tidak bisa membantu Anda, cobalah Anda mencari jalan lain.”

Kakek ini tidak dapat menahan kesabarannya lagi, sambil menangis dia menceritakan kepada pengunjung penginapan, “Cobalah kalian pikirkan, dahulu pedagang kaya ini adalah seorang yang sangat miskin, pada saat itu saya adalah seorang pejabat dikota Shanxi,  ketika dia tidak ada makanan dia akan datang mencari saya, selama puluhan tahun ini sudah tak terhitung berapa kali dia memakan makanan saya. Akhirnya dia masih meminjam uang 100 dollar kepada saya, untuk  mencoba berdagang.  Akhirnya dia sekarang bisa menjadi pedagang kaya, tapi dia sudah tidak pernah mencari saya lagi. 

Sekarang saya telah pensiun, terdampar di ibu kota dan diserang penyakit. Pada saat ini saya mendapat kabar bahwa pedagang ini tiba di ibukota, saya merasa sangat gembira. Saya juga tidak mengharapkan banyak bantuan darinya, saya hanya mengharapkan dia membayar hutang 100 dollar yang dipinjamnya dahulu supaya orang yang setua saya ini dapat pulang ke kampung, hati saya sudah sangat gembira.” Setelah selesai bercerita dia menangis dengan sedih. Sungguh mengherankan pedagang kaya ini sama sekali tidak menaruh belas kasihan kepada kakek ini dan sama sekali tidak memperdulikannya.

Tiba-tiba seorang marga Yang datang kehadapan pedagang dan berkata kepadanya, “Apakah ucapan kakek ini benar?” Pedagang kaya ini dengan tersendat-sendat berkata, “Memang ada kejadian tersebut, tetapi sekarang saya tidak mempunyai uang, apakah yang harus saya lakukan?” malahan dia yang balik bertanya kepada pria marga Yang ini.

Pria marga Yang berkata lagi, “Jika ada orang yang meminjamkan kepadamu uang 100 dollar, dalam satu tahun engkau tidak usah membayar bunganya, apakah engkau bisa membuat surat hutang untuknya?”

Pedagang kaya ini kemudian memutar otaknya berpikir sebentar, kemudian berkata, “Boleh.” Didalam hatinya sangat gembira, lalu dia pun bergegas menulis sebuah surat hutang.  Setelah pria marga Yang itu menerima surat hutang, lalu dari kantong bajunya dia mengeluarkan uang 100 dolar. Dengan sangat terpaksa pedagang kaya itu menyerahkan uang itu kepada sang kakek. Pria marga Yang lalu mengundang mereka berdua makan dihotel tersebut. Kakek itu sangat gembira memakan makanannya, sedangkan pedagang kaya ini dengan terpaksa meminum  seteguk arak, lalu dengan tergesa-gesa pamit.

Pedagang kaya merasa bangga atas kepintarannya dirinya. Tetapi setelah sampai diatas kamarnya, ketika dia membuka kotak uangnya yang terkunci dengan rapat, dia menghitung uangnya ternyata uangnya berkurang 100 dollar. Dia merasa heran, kotak uang yang terkunci dengan rapat, bagaimana mungkin uangnya bisa lenyap. Yang lebih mengherankan lagi adalah bon hutang yang ditulis dirinya sendiri yang diserahkan kepada pria Yang tersebut sekarang ada didalam kotak uangnya. Dia pun kemudian pergi untuk mencari pria marga Yang itu, tetapi pria itu telah menghilang tanpa jejak. 

Pedagang kaya ini sama sekali tidak menduga, bahwa pria marga Yang tersebut sebenarnya adalah jelmaan dari seorang Dewa. Setelah Dewa melihat pedagang yang tidak tahu membalas budi ini, maka Dewa ini sengaja menjelma menjadi pria marga Yang untuk memperingatkan pedagang ini supaya ingat budi dan hutang harus dibayar. Sehingga sengaja mengambil uang di kotak uang pedagang dan ditukar dengan kertas hutang yang ditulis diri sendiri. Ini adalah peringatan kepada pedagang kaya ini supaya dia bisa bertobat.

source : imampriestian.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

Zhao Yun


Zhao Yun 


Zhao Yun Lahir di desa Zhending Propinsi Changshan (sekarang ZhengdingHebei) sekitar tahun 168 AD. Ia bergabung dengan Gongsun Zan pada akhir 191 atau permulaan 192 sebagai pemimpin untuk grup kecil sukarelawan. Pada 192 dia diperintahkan untuk membantu Liu Bei, yang hanya memiliki pangkat mayor untuk Gongsun Zan, tak lama Zhao Yun meninggalkan Gongsun Zan dan Liu Bei untuk menghadiri pemakaman kakaknya beberapa saat setelah itu.
Zhao Yun kembali bergabung dengan Liu Bei pada 200 AD, ketika Liu Bei dikalahkan Cao Cao dan pergi ke Yuan Shao. Zhao Yun dikatakan bersahabat dekat dengan Liu Bei. Semenjak itu, Zhao Yun Ikut dengan Liu Bei sepanjang perjalanannya di sekeliling utara negeri Cina.
Pada 208, Zhao Yun membuktikan kemampuannya pada pertempuran Changban. Ketika Liu Bei sedang melarikan diri keluarganya tertinggal. Maka Zhao Yun pergi ke utara, menimbulkan kecurigaan bahwa Zhao Yun menyerah kepada Cao Cao. Ketika seseorang melaporkannya ke Liu Bei, Liu Bei dengan marah melemparkan kapak dan berkata "Zilong tidak akan pernah mengkhianatiku". Benar saja tak berapa lama, Zhao Yun kembali dengan anak Liu Bei, Liu Shan di tangannya, Juga membawa Nona Gan istri Liu Bei. Dengan ini, Zhao Yun diangkat menjadi “General of the Standard”. Pada pertarungan ini Cao Cao sangat terkesan atas keberanian dan keahlian Zhao Yun dan memerintahkan untuk menangkap Zhao Yun hidup2x dengan harapan Zhao Yun menyerah kepadanya. Dalam pertarungan ini Zhao Yun tujuh kali menerobos keluar masuk tentara Cao Cao, membunuh ribuan prajurit, membunuh puluhan panglima musuh dan merebut 2 panji bendera Cao Cao. Dalam perjalanan kembali dia bertemu dengan Zhang Fei di jembatan Chang Ban, ketika dia menemui Liu Bei dengan Liu Shan yang tertidur di dekapannya Liu Bei dengan marah melempar anaknya ke tanah yang oleh Zhao Yun hampir gagal ditangkap kemudian Liu Bei berkata, “Untuk menyelamatkan anak itu aku hampir kehilangan seorang panglima terbaikku.” Hal ini untuk menunjukkan betapa Liu Bei menilai tinggi Zhao Yun.
Setelah pertempuran Chi Bi, Zhao Yun berperan besar untuk menaklukan wilayah Jiangnan untuk Liu Bei. Zhao dipromosikan sebagai mayor jendral dan diangkat sebagai gubernur Guiyang, menggantikan Zhao Fan. Zhao Fan ingin menikahkan kakak iparnya Nona Fan dengan Zhao Yun. Namun, Zhao Yun menolaknya dengan halus Zhao Fan mengatakan, “Margaku sama denganmu. Oleh karena itu aku menganggapmu sebagai kakakku.” Banyak yang menganggap Zhao Yun dan nona Fan adalah pasangan serasi dan menyarankan Zhao Yun untuk memperistri nona Fan. Zhao Yun menjelaskan, “Zhao Fan baru menyerah. Niatnya belum jelas. Lagipula banyak wanita di dunia ini.” pada akhirnya ia tidak memperistri nona Fan. Kekhawatirannya menjadi kenyataan; Zhao Fan kemudian melarikan diri dariGuiyang.
Ketika Liu Bei masuk ke propinsi Yi, dia mengangkat Zhao Yun sebagai pengawas markasnya (Liuying Sima) di Gong'an . Istri Liu Bei waktu itu adalah Nona Sun, adik Sun Quan. Dipengaruhi karena reputasi dan kekuatan kakaknya, dia dan pengawalnya sering bertindak semena-mena, dan melanggar hukum. Liu Bei mempertimbangkan karena Zhao Yun serius, tegas dan loyal, Yun pasti dapat mengendalikan semuanya. Oleh karena itu, Liu Bei memberikan Zhao Yun otoritas untuk semua urusan internal di Gongan (di saat yang bersamaan untuk mengawasi Nona Sun and pengikutnya). Segera setelah itu Liu Bei meninggalkan Propinsi Jing, Sun Quan secara rahasia memanggil adiknya untuk kembali. Nona Sun memutuskan untuk membawa Liu Shan, namun Zhao Yun dan Zhang Fei berhasil menghentikannya di sungai Yangtze dan menyelamatkan tuan muda mereka..
Zhao Yun diangkat menjadi “General Yijun” setelah Liu Bei mendapatkan Chengdu. Pada waktu yang sama anak buah Liu Bei menyarankan agar para perwira dihadiahkan lahan dan properti disekelilingChengdu supaya mereka bisa menempatinya. Zhao Yun menyarankan untuk mengembalikannya pada rakyat karena mereka telah menderita oleh perang dan Liu Bei menyetujuinya..
Pada 219, Liu Bei dan Cao Cao berperang untuk wilayah Hanzhong. Cao Cao mempunyai banyak perbekalan di Gunung utara. Zhao Yun mengirim pasukannya bersama Huang Zhong, salah satu Jendral besar Liu Bei, untuk menyerang tentara Cao Cao dan merebut persediaan. Huang Zhong tidak kembali pada waktunya. Zhao Yun bersama segelintir pasukannya pergi mencari Huang Zhong. Zhao Yun bertemu dengan pasukan pelopor Cao Cao. Tidak berapa lama mereka bertempur, Tentara utama Cao Cao tiba. Situasi menjadi sangat genting untuk Zhao Yun, karena dia dan anak buahnya kalah jumlah. Zhao Yun memutuskan untuk menyerang barisan depan tentara Cao Cao membuat mereka terkejut oleh serangan ini dan berpencar sementara. Namun tak lama mereka bergabung kembali dan mengepung Zhao Yun. Zhao Yun berjuang untuk keluar dan kembali ke kemahnya. Ketika dia tahu salah seorang perwiranya Zhang Zhu terluka dan tertinggal ia kembali untuk menyelamatkannya.
Tentara Cao Cao mengejar Zhao Yun sampai ke kemahnya. Pada saat itu administrator Mianyang, Zhang Yi, ada di Kemah Zhao Yun. Zhang Yi berpikir untuk menutup semua gerbang guna menghadapi serangan Cao Cao. Namun sekembalinya, Zhao Yun memerintahkan semua bendera diturunkan dan disembunyikan, semua drum perang diam, dan gerbang dibiarkan terbuka sementara ia sendiri berdiri di gerbang. Curiga akan adanya jebakan, Cao Cao dan tentaranya mundur. Melihat ini Zhao Yun memerintahkan anak buahnya memukul genderang perang sekeras2xnya, dan para pemanahnya menembaki tentara Cao Cao. Terkejut oleh serangan ini tentara Wei tercerai berai. Ketika berusaha kabur, tentara Wei tergesa-gesa menuju sungai Han, dan karena kebingungan dan kepanikan banyak yang tercebur dan tenggelam..
Sehari setelah pertempuran, Liu Bei tiba untuk melihat medan pertempuran. Dia berkata, “Zilong memiliki keberanian dari yang paling berani.” Liu Bei memerintahkan perayaan, lengkap dengan anggur dan musik sampai larut malam, untuk Zhao Yun. Sejak saat itu, Tentara Liu Bei menjuluki Zhao Yun “The General with the Might of a Tiger”.
Pada 221 Liu Bei memproklamirkan dirinya sebagai kaisar Shu Han. Pada saat yang sama menyatakan perang kepada Sun Quan untuk membalas kematian Guan Yu dan propinsi Jing. Zhao Yun berusaha untuk mencegah Liu Bei berperang, dan menyerang Wei lebih dulu. Liu Bei menolak dan tetap berperang dengan Wu. Dia meninggalkan Zhao Yun untuk mengawasi Jiangzhou. Setelah Liu Bei kalah oleh Lu Xun pada pertempuran Yiling, Zhao Yun dan tentaranya menuju Yong'an. Pada saat itu, tentara Wu telah mundur karena serangan Wei.
Liu Bei meninggal pada 223, dan anaknya Liu Shan meneruskan tahtanya. Tahun itu, Zhao Yun diberi pangkat “General who Conquers the South”, dan Komandan militer utama. Dia juga dianugerahi gelar “Marquis of Yongchang Ting”. Tak lama, Zhao Yun dipromosikan menjadi “General who Guards the East.” Pada 227, Zhao Yun ikut serta bersama Zhuge Liang Ke HanZhong untuk mempersiapkan Ekspedisi ke Utara yang pertama. Tahun berikutnya, Zhuge Liang mengirim Zhao Yun ke Jigu untuk mengalihkan perhatian tentara Wei yang dipimpin Cao Zhen. Tentara utama Zhuge Liang mengalami kekalahan di Jieting karena kecerobohan Ma Su. Pada saat yang sama melawan lawan yang lebih banyak dan terlatih, Zhao Yun tidak mampu memperoleh kemenangan dan memutuskan untuk mundur tentara Wei mengejar. Namun, Zhao Yun segera mengumpulkan tentaranya dan mempertahankan posisi mereka dengan gigih. 
Ketika Pasukan Zhao Yun sampai di Han Zhong, Zhuge Liang sangat terkesan karena tentara utama Zhao Yun tidak tercerai-berai dan dapat kembali dengan korban yang minimal. Ketika ditanyakan kepada anak buahnya semua menjawab karena Zhao Yun dengan gigih menjaga mereka waktu mundur. Zhuge Liang berkata, “Sungguh seorang Jenderal yang hebat.” Ia menghadiahi Zhao Yun dengan emas dan 10.000 kain sutera untuk tentaranya. Namun Zhao Yun mengembalikan semuanya sambil berkata, “Seluruh tentara mengalami kekalahan, Dan itu merupakan kesalahan kami juga. Aturan mengenai penghargaan dan hukuman harus ditaati. Aku berharap agar hadiah ini disimpan hingga musim dingin, dimana nanti bisa dibagikan kepada tentara." Ketika Kaisar Liu Bei masih hidup, Ia tidak pernah lelah memuji kebajikan dan jasa Zhao Yun. Kaisar Liu Bei sangat benar," kata Zhuge Liang. Dan Zhuge Liang bertambah kagum pada Zhao Yun.
Pada 229 AD, Zhao Yun meninggal di Han Zhong dan kesedihan menyelimuti tentara Shu. Zhuge Liang sangat sedih sambil menangis dia berkata, “Temanku telah tiada. Negara kita telah kehilangan salah satu pilarnya, dan untukku tangan kananku!" Zhao Yun menerima gelar anumerta Marquis Shunpingdari Liu Shan pada 261.
source : kumpulan-inspirasi.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

KISAH RUMAH 1000 CERMIN (DONGENG DARI JEPANG)


Dahulu kala, di sebuah desa yang begitu jauh, ada sebuah tempat yang bernama rumah 1000 cermin. Seekor anjing kecil yang hidupnya begitu bahagia mengetahui tempat ini dan memutuskan untuk pergi
ke sana. Ketika ia tiba, dengan langkah gembiranya ia menaiki tangga menuju pintu rumah itu.

Dia melihat pintu dengan telinga yang terangkat tinggi dan ekornya mengibas cepat. Lalu dia terkejut saat menemukan 1000 ekor anjing lain yang begitu gembira dan mengibaskan ekor mereka secepat dia mengibaskan ekornya. Dia tersenyum lebar, dan senyumannya dibalas dengan 1000 senyuman lebar yang hangat dan ramah. Setelah dia meninggalkan rumah itu, dia berpikir, "Rumah ini adalah tempat yang sangat indah. Aku akan kembali dan sering ke sini."

Di desa yang sama, ada seekor anjing lainnya yang tidak sebahagia anjing pertama, dia memutuskan untuk pergi ke rumah itu. Pelan-pelan dia menaiki tangga dengan kepala tertunduk. Saat melihat ke pintu, ia menemukan 1000 anjing yang menatapnya dengan tatapan tidak ramah. Lalu dia menggeram dan dia merasa ngeri melihat 1000 anjing kecil menggeram padanya. Ketika dia pergi, dia berpikir, "Rumah ini sangat menakutkan dan aku tidak akan pernah pergi ke sini lagi."

RENUNGAN:
Semua wajah di dunia ini adalah cermin. Pantulan wajah seperti apa yang Anda lihat dari orang-orang yang Anda temui? Mulai sekarang, belajarlah bersikap ramah kepada siapa saja. Kembangkan senyum manis Anda pada orang yang Anda temui sehari-hari. Maka orang lain akan senang dan tersenyum kembali Anda. Keep smile!source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

KISAH KAPAK, GERGAJI, PALU DAN API


Alkisah suatau ketika kapak, gergaji, palu dan nyala api sedang melakukan perjalanan bersama2. Disuatu tempat perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jala
n. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan mereka masing2.

"Itu bisa aku singkirkan" kata kapak. Pukulan2nya keras sekali menghantam baja yang kuat & keras juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu semakin tumpul sendiri sehingga sampai ia berhenti.

"Sini biar aku yg urus" kata gergaji. Dengan gigi2 yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji. Tapi alangkah kaget & kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok.

"Apa kubilang" kata palu. Kan aku dah ngomong, kalian takan bisa. Sini, sini kutunjukan caranya" Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah.
"Boleh aku coba?" tanya nyala api. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk dan mendekapnya erat2 tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun meleleh dan cair.

RENUNGAN :

Ada banyak hati cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga diri. Tapi jarang ada hati yang tahan melawan api cinta kasih yang hangat.

Betapa arif dan bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah.... tak ada yang tahan menampik cinta dan kasih sayang...

Mengutip kata-kata Pak Mario Teguh :

Hatimu yang mudah merasa kasihan itu
tidak lemah, tetapi justru tanda
bahwa engkau adalah jiwa yang disiapkan
bagi peran pelayanan yang besar.

Hati yang kasar dan kejam
tidak akan mampu mengemban tugas
untuk membahagiakan sesama.

Hatimu yang mudah pedih
melihat penderitaan sesama itu
adalah rahmat Tuhan.

Bersyukurlah,
dan segeralah gunakan rahmat itu
dalam pekerjaan yang membaikkan
hidup banyak orang.source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

4 SKENARIO


Skenario 1
Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong tersebut. Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk menggoyang-goyangkan kaki.

Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.

Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada kita. “Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,” kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita.

Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.

Skenario 2
Sekarang kita beralih kepada skenario kedua. Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya.
Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung memberikannya kepada kita. Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang.

Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone kita sambil berkata,
“Pak, handphone bapak barusan jatuh nih.”
Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?

Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut. Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada kita). Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.

Skenario 3
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta. Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya kepada kita.

Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.
“Halo, selamat siang, Pak. Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang,” kita mencoba bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita.
Orang yang menemukan handphone kita berkata,
“Oh, ini handphone bapak ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. Biar bapak ambil di sana nanti ya.”

Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berikut dan menemui “orang baik” tersebut.
Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang.

Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?

Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan? Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita tersebut.

Skenario 4
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.

Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat. Sampai akhirnya kita tiba di rumah.

Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :
“Bapak / Ibu yang budiman. Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang.
Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat mengembalikan handphone itu kepada saya.
Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. ”
SMS pun dikirim dan tidak ada balasan. Kita sudah putus asa.

Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone kita. Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut.

Bagaimana kira-kira perasaan kita?
Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diberikan oleh orang itu. Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita.

Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?

Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario ketiga).

RENUNGAN:

Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?

Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan ada orang yang menemukannya.

Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita. Kita berikan dia ucapan terima kasih.

Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita turun dari kereta.
Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.

Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun dari kereta.
Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.

Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah itu baru mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.

Ada sebuah hal yang aneh di sini.
Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling baik?
Tentunya orang yang menemukannya dan langsung Memberikannya kepada kita, bukan?

Dia adalah orang pada skenario pertama.

Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara empat orang di atas.

Manakah orang yang paling tidak baik?
Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita tersebut selama itu.

Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling besar.

Apa yang sebenarnya terjadi di sini?
Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus, tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, kita berikan lebih sedikit.

OK, kenapa bisa begitu?

Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap skenario.

Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.

Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai merasakan kehilangan karena saat itu kita baru sadar, dan kita sudah membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta.

Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone kita kembali.

Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu.

Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada kita.

Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone yang kita miliki.

Kesimpulan :

Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?

Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah, kesempatan bekerja, atau suatu hal lain.

Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman kita.
Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa.

Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang tersebut.

Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur?

Sebaiknya tidak.

Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih ada.
Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah lenyap dari diri kita.

Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh.
Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.

Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan.
Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

KISAH BESI DAN AIR


Ada 2 benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri.
Ia sering menyombong kepada sahabatnya :

"Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak"
Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.
Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana.

Aturannya : " Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang"

Besi dan airpun mulai berlomba :

Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.
Air melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.

Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini.

Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.
Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat didasar gua.

Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua.
Besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita 2 : 0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"
Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan.
Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0

RENUNGAN

Jadikanlah hidupmu seperti air

Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras.
Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia.
Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Ia tidak putus asa.
Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.
source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

KISAH KATAK DAN HUJAN


Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap.
"Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?" ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya.

Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.

"Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita.
Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.

Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan.
Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. "Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu? " tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.

"Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.
"Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. "Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!"
ucapnya sambil terus memejamkan mata.

"Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.

Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba
mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!"

RENUNGAN :

Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan.
Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.

Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, pasti akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan.source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

Kisah Ruang Pojok Nakal


Ada sebuah materi menarik ketika saya menonton talk show Oprah Winfrey di television, pada suatu pagi di saat saya sedang suntuk dengan kelakuan adik bungsu saya yang masih berusia 3 tahun. Dalam talk show tersebut,Oprah menghadirkan seorang bintang tamu yaitu Super Nanny, dia adalah pengasuh anak paling laris di Amerika. Konon katanya sudah ratusan kali Nanny berhasil menghadapi tingkah laku anak - anak yang 'nyeleneh' dalam arti hyperactive, kasar, nakal & susah diatur. Nanny hanya mengajarkan satu hal pada anak-anak itu, yaitu: Minta maaf & mengakui kesalahan serta berjanji tidak akan mengulanginya kembali.

Super Nanny tidak menggunakan kekerasan fisik, yang sering kita temui pada masyarakat umumnya, dalam mendidik anak-anak 'nakal' itu. Tapi dia menggunakan method, 'tempat nakal'.

Tempat Nakal bisa berupa carpet nakal, bangku nakal, atau kolong nakal. Di sekitar tempat nakal itu tidak dibangun 'benteng' berupa apapun. Jadi sebenarnya anak-anak itu bisa saja kabur namun mereka tidak bisa pergi karena Nanny mengawasi gerak-gerik mereka. Anak-anak yang bertingkah kelewat batas akan dimasukkan dalam tempat nakal itu. Mereka tidak boleh dipukul, tidak boleh dimaki kasar apalagi dibentak-bentak. Yang Nanny lakukan hanya meletakkan mereka di tempat nakal itu & diam!

Nanny tidak menghiraukan bila anak -anak itu menangis meraung, memukul-mukulnya bahkan berkata kasar padanya. Nanny hanya berkata, "kamu harus diam di sini sampai kamu sadar apa kesalahan kamu." setelah itu Nanny pergi. Dia akan kembali menghampiri anak-anak itu bila mereka berhenti menangis. Dia akan mengeluarkan mereka dari tempat nakal bila sudah meminta maaf pada orang yang telah mereka jahati.

Setelah itu, Nanny akan memeluk mereka, mengelus punggung mereka penuh kasih sayang lalu memuji tindakan mereka yang mau meminta maaf. Setelah situasi sudah sedikit membaik, Nanny mulai memberikan pengertian apa kesalahan yang telah mereka perbuat.

Aku mencoba untuk menerapkannya pada adik bungsuku yang memang sudah mulai terlihat bandel. Aku meletakkannya ke pojok nakal yang ada di dalam kamar mamaku. Aku melakukan itu karena ia memukul wajah mama dengan sangat keras ketika tidak dibelikan mobil-mobilan. Saat aku meletakkan dia di pojok nakal, ia memukulku, aku mencoba diam, meniru sikap Nanny. Adikku berontak, ia berlari keluar kamar & aku menariknya kembali ke pojok nakal. Sampai empat kali seperti itu & adikku capek sendiri.

Dia bilang aku jahat! Dia menangis sedih, sebenarnya hatiku pilu mendengar itu semua. Tapi aku tetap pada pendirianku. Setelah adikku diam dari tangis, aku menghampirinya & berspeculation, "apa Ucha tahu apa kesalahan Ucha? Ucha tahu kenapa Ucha masuk ke pojok nakal?" tanyaku dengan keyakinan kalau anak umur 3 tahun sudah paham apa yang kita katakan.

Dan adikku menggeleng. Perlahan aku menjelaskan kesalahan yang ia perbuat, aku lakukan berulang-ulang sampai aku bilang, "Ucha ngerti kalau Ucha salah?"

Ia mengangguk. Aku melanjutkan kalimatku, "kalau begitu, Ucha harus minta maaf, ya, sama mama."

"Iya... mama... maafin Ucha, ya," ujar adikku masih dengan isak tangis.
Mamaku sedang ada di ruang tamu. Aku memeluk adikku erat & membimbing dia keluar dari pojok nakal. Aku menggendongnya & membawanya ke hadapan mama.

Saat melihat mama, adikku langsung memeluk mama & berpindah tempat gendongan. Ia tidak menangis meraung lagi, hanya air matanya saja masih menitik.
"Ayo Ucha, minta maaf lagi di depan mama," ulangku.
"Ma... ma... Uchanya minta maaf..." ujar adikku yang membuat gemas.
Aku & mama menciumi pipinya. Diam-diam aku salut juga dengan caranya Nanny mendidik anak nakal. Terbukti setelah beberapa kali aku memasukkan adikku ke pojok nakal, adikku jadi lebih mudah diatur & bisa dinasehati dengan baik.

Ia tidak perlu dibentak lagi. Secara tidak langsung sikap ini bisa menimbulkan jiwa lembut pada anak serta mengajarkan anak untuk terus instropeksi diri.

Yang lebih hebat lagi, adikku sama sekali tidak takut kalau dia duduk sendirian di pojok ruangan manapun kecuali bila aku bilang, "itu adalah pojok nakal. Tempat anak nakal berada."

Sejak saat itu aku selalu memberikan ia pilihan ketika ia susah sekali disuruh makan sayur, "mau menjadi anak baik atau anak nakal? Kalau anak baik harus rajin makan sayur. Ucha anak baik atau anak nakal?"

Dan adikku selalu menjawab, "Ucha anak baik!"

Malam ini kulihat Ucha tidur terlelap setelah aku mendongenginya sebuah kisah tentang Pangeran Ucha, ya, namanya sendiri. Aku ingin ia bangga pada dirinya namun ia juga sadar pada kelemahan & kesalahannya.

Mataku terpejam. Terbesit tanya yang mengiris hati. "Apakah aku sudah seperti Ucha? Yang mampu mengakui kesalahanku sendiri? Yang berdiam diri di pojok nakal untuk instropeksi?

Nampaknya aku juga butuh duduk sendirian di pojok nakal & kita semua sebagai manusia dewasa memang butuh sesekali untuk duduk di pojok nakal. Menemukan kesalahan kita & segeralah meminta maaf. Jadi teringat sebuah syair sebelum aku terlelap malam ini.

Renungan:

Setiap manusia di dunia pasti punya kesalahan hanya yang berjiwa pemberani yang mau mengakui...
Betapa bahagianya punya banyak teman betapa indahnya
Betapa bahagianya bisa saling menyayangi....source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com