Putri Naga, anak ketiga Raja Naga Danau Dong Ting, telah dinikahkan dengan Pangeran Naga Sungai Jinghe yang kejam, bengis, tak berperasaan dan keras kepala, serta telah mengusirnya dari istana.
Liu Yi, seorang pelajar muda yang mendengar tangisan derita pilu Putri Naga merasa iba dengan penderitaan putri.
Dia mendengarkan kisahnya dan menyadari bahwa hanya dia satu-satunya yang dapat membawa pesan Putri Naga kepada ayahnya, Raja Naga Danau Dong Ting.
Sebagai seorang yang budiman, Liu mengesampingkan kepentingan pribadinya untuk mengikuti ujian negara kelulusan calon pejabat pemerintah di Beijing, dikarenakan kemurnian hatinya ia segera mengubah perjalanannya mengantarkan pesan Putri Naga yang ditulis dengan darah pada sobekan kain baju Putri.
Danau Terbelah
Liu Yi segera mengubah perjalanannya menuju Danau Dong Ting. Dia terus berjalan tanpa menghitung hari hingga tiba di tujuan. Putri Naga itu telah memberitahu arah dengan jelas bagaimana menemukan istana keluarganya, yang berlokasi dekat desa di selatan Danau Dong Ting. Putri berpesan untuk bertanya pada penduduk sekitar tentang lokasi pohon jeruk keramat di pinggir danau.
Sesampai di sana, “Ketuk tiga kali, kemudian tepuk tangan tiga kali dan memanggil tiga kali: Dong Ting Jun, saya membawa pesan untuk Anda.”
Liu Yi mengingat petunjuk sang Putri dengan jelas, dan tanpa di duga air danau tiba-tiba terbelah, lalu muncul makhluk mirip kepiting kecil menghampirinya. Dia bertanya bagaimana Liu Yi sampai ke tempat ini dan siapa yang memberikan kata kunci kepadanya. Liu mengatakan beberapa patah kata, dan makhluk itu tanpa banyak bicara lagi memberi isyarat untuk mengikutinya. Mereka berjalan ke dalam danau, kemudian air yang ada di belakang mereka menutupnya, namun jalan di depan mereka tetap terbuka lebar tanpa setetes air pun yang jatuh padanya.
Sebelum mata Liu terpesona dengan keindahan istana yang dikelilingi taman bunga dan pohon yang mengagumkan, ia mengingatkan diri untuk bergegas menyampaikan pesan sang Putri kepada raja naga.
Dia menyerahkan surat sang putri. Raja meneteskan air mata ketika mengetahui penderitaan yang menimpa putrinya. Dalam waktu singkat seluruh istana mendengar kabar penderitaan sang putri.
Namun begitu, raja teringat persahabat-annya dengan naga-naga Sungai Jinghe yang telah lama terjalin, sehingga membuatnya ragu untuk melakukan tindakan tegas. Tak satu pun yang berani mendesaknya. Tiba-tiba, seseorang menerobos masuk dari arah pintu dan berteriak, “Kakak, ketika Anda masih bimbang memutuskan, putri kita dapat terbunuh. Saya akan pergi.”
Pertempuran Sengit
Adik Raja Naga Sungai Qiantang, Qiantang Jun, adalah naga yang bertabiat lekas marah namun sebenarnya sangat baik hati. Percaya pada keadilan dan tidak pernah melewatkan kesempatan untuk menolong orang. Dia bergegas datang ke istana begitu mendengar nasib buruk yang menimpa kemenakannya.
Sebagai pribadi yang suka membuat keputusan cepat, Qiantang Jun tak menunggu lebih lama lagi, dia lalu mengubah wujudnya menjadi naga dan terbang ke langit, sembari membuat guntur dan petir. Liu Yi terkesima melihat seluruh peristiwa yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Hanya dalam beberapa jam kemudian, Qiantang Jun kembali ke istana, dengan berhasil memboyong kembali kemenakannya. Banyak naga Sungai Jinghe telah terbunuh saat pertempuran sengit berlangsung. Qiantang Jun dan kakaknya tertawa penuh kegembiraan merayakan kembalinya sang putri. (Angela Wang)source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com
No comments:
Post a Comment