Sunday, August 7, 2011

~Empat Cara Menjaga Keutuhan Rumah Tangga~


“Saya sangat kaget ketika tidak sengaja membaca isi sms di handphone suami saya. Astaghfirullah, isinya kalimat-kalimat mesra dengan seorang wanita. Betapa hancur hati saya”, kata Tina –bukan nama sebenarnya– sambil menangis di depan seorang konsultan. Rupa-rupanya selama ini sang suami memiliki hubungan hati dengan seorang wanita, yang baru diketahui Tina tanpa sengaja.

Selama ini ia demikian mempercayai sang suami. Tidak pernah ia merasakan ada sesuatu yang berbeda darinya, maka Tina tidak pernah menyimpan perasaan curiga. Tina tidak pernah menengok isi HP suaminya, karena baginya tidak ada keperluan untuk melakukan tindakan seperti itu. Namun malam hari itu ada sesuatu perasaan yang menggerakkan hatinya. Tanda sms masuk ke HP suami terdengar beberapa kali. Tiba-tiba ia ingin melihat isi sms tersebut, padahal belum pernah hal itu dia lakukan selama ini.

Betapa terkejut hatinya membaca isi sms yang sangat mesra. Semakin penasaran, Tina melacak pesan-pesan sebelumnya, dan ternyata sangat banyak tersimpan di HP suaminya. Rupa-rupanya ada seorang wanita yang sangat istimewa sedang menjalin hubungan cinta dengan suaminya. Tentu saja, terbakarlah rasa cemburu Tina.

Tidak mungkin hubungan itu baru saja terjadi, pasti sudah cukup lama sehingga menimbulkan suasana yang sangat mesra di antara mereka berdua. Setelah melalui pertengkaran hebat dengan suami, akhirnya Tina mengetahui bahwa hubungan khusus dengan wanita itu sudah berjalan lebih dari setahun.

“Apakah ibu tidak melihat tanda-tanda sebelum ini ? Misalnya ibu merasa ada tingkahnya yang berbeda dari sebelumnya”, tanya konsultan.

“Saya memang sedikit menyimpan perasaan kekhawatiran, namun saya tidak menemukan bukti dan tanda yang tampak darinya selama ini”, jawab Tina.

Sungguh aneh, bahwa hubungan hati suami Tina dengan wanita itu sudah berjalan lebih dari satu tahun, namun tidak dirasakan gejalanya oleh Tina. Padahal mereka hidup bersama dalam satu rumah tangga, hampir setiap hari bertemu dan berkomunikasi sebagai suami isteri. Semua tampak biasa saja, seperti tidak ada gejala yang berbeda.

Mengambil pelajaran dari kisah sedih Tina, ada beberapa catatan konsultan mengomentari peristiwa ini. Paling tidak ada empat hal yang harus dilakukan suami dan isteri untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga.
Pertama, pentingnya komunikasi suami isteri. Sangat penting bagi suami dan isteri untuk selalu merajut komunikasi setiap hari. Jika tidak bisa komunikasi secara langsung karena sedang berpisah tempat, bisa lewat sarana teknologi seperti telepon, sms, chatting, email dan lain sebagainya. Harus ada ikatan hati dan rajutan perasaan, yang dibangun melalui proses komunikasi setiap hari. Sekedar menyapa, “Apa yang sedang kau lakukan sekarang ? Bagaimana kabar anak-anak kita ? Engkau sudah makan siang ? Jangan lupa obatnya diminum siang ini”, dan semacamnya, sangatlah penting. Komunikasi rutin ini akan membuat suasana kedekatan antara suami dengan isteri, walaupun mereka sedang berada di tempat yang tidak sama.

Kedua, pentingnya melakukan evaluasi perjalanan kehidupan rumah tangga. Kehidupan rumah tangga akan berjalan monoton dan mekanis, jika tidak ada kesempatan evaluasi. Suami dan isteri harus meluangkan waktu untuk berbicara berdua, melakukan evaluasi terhadap berbagai kondisi dalam kehidupan rumah tangga. Mungkin ada harapan suami yang tidak terkomunikasikan selama ini, mungkin ada harapan isteri yang belum tersampaikan kepada suami. Kesempatan itu harus dimanfaatkan untuk momentum memperbaiki diri, dan berusaha menyesuaikan dengan harapan dari pasangan.
Ketiga, pentingnya memahami gejala kejenuhan berumah tangga. Makan nasi setiap hari ada juga rasa bosannya, maka sesekali waktu beras dimasak menjadi bubur, sesekali waktu nasi dimasak lagi menjadi nasi bakar dan nasi goreng. Sama-sama bahan beras, namun tidak membosankan untuk dimakan. Demikian pula, kehidupan berumah tangga bisa mengalami titik kejenuhan. Tidak ada gairah, semangat dan kehangatan dalam menjalani kehidupan keluarga, karena terkikis oleh kesibakan masing-masing. Semuanya berjalan rutin dan mengalir begitu saja tanpa irama. Jika mengalamai titik jenuh seperti ini, harus segera mengambil tindakan perbaikan. Gergaji harus sering diasah agar tidak tumpul dan selalu memiliki energi tinggi untuk menggergaji. Rumah tangga harus sering melakukan re-orientasi agar tidak mengalami kejumudan dan kejenuhan.

Keempat, memahami perubahan pada pasangan. Jika pasangan sedang memiliki masalah, atau ketika pasangan sedang menjalin hubungan hati dengan orang ketiga, pasti ada gejala yang bisa dibaca. Orang yang sedang jatuh cinta, laki-laki maupun perempuan, hatinya berbunga-bunga. Hal itu akan terekspresikan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan dalam penampilan, perubahan dalam sikap, perubahan dalam pilihan kalimat dan kata-kata, perubahan dalam semangat, perubahan dalam pola kegiatan, termasuk dalam pengeluaran anggaran. Penampilan menjadi semakin modis, rapi dan wangi, semakin peduli dengan keserasian warna, pilihan baju, pilihan asesoris dan lain sebagainya. Jika ada perubahan yang mencurigakan, hendaknya pasangan mewaspadai. Ajaklah berkomunikasi, apa yang sedang terjadi ?

Jika suami dan isteri selalu melakukan empat hal di atas, akan bisa menjadi pondasi bagi keutuhan dan keharmonisan rumah tangga. Namun jika sudah tidak bisa berkomunikasi, tidak pernah ada evaluasi, tidak memahami gejala kejenuhan berumah tangga, dan tidak mempedulikan perubahan pada pasangan, akan mempercepat keretakan bahkan kehancuran hidup berumah tangga.
source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

No comments:

Post a Comment