Berapa usia anda sekarang ? Bisa saya pastikan belum ada yang mencapai delapan puluh tahun saat membaca tulisan saya ini. Apakah anda telah menjadi orang yang sukses pada usia anda sekarang ? Jika anda merasa belum sukses, jangan khawatir dan jangan pernah berputus asa. Ternyata sukses bukan masalah usia. Dia bisa datang pada usia muda atau usia tua.
Toyo Shibata jelas tidak lagi muda. Pada usianya yang hampir 100 tahun, perempuan Jepang itu memunculkan buku kumpulan puisi, dan baru pertama kali itu pula ia menerbitkan buku. Tidak dinyana, buku berjudul Don’t Be Frustated tersebut laris manis. Sampai dengan Desember 2010 kemarin, telah menembus angka penjualan 1.500.000 eksemplar. Sangat fantastis. Sementara di Jepang, buku puisi disebut sukses jika sudah mencapai 10.000 eksemplar.
Buku perdana Toyo Shibata berhasil masuk The 10 Best Seller 2010 versi Touhan, penerbit buku terbesar di Jepang. Uniknya, ia baru mulai menulis saat berusia 92 tahun. Luar biasa, benar-benar nenek yang produktif. Usia tidak menghalanginya berkarya dan bekerja meraih sukses. Padahal kita lihat banyak orang tua di sekitar kita yang sudah tidak berpikir lagi untuk menghasilkan karya besar. Bahkan banyak juga anak muda yang tidak memiliki keinginan kuat untuk sukses dan memiliki karya monumental.
Toyo Shibata menjadi contoh bahwa kesuksesan bisa diraih pada usia berapapun. Ia menjadi ikon bahwa menulis bisa dilakukan kapan saja, pada usia berapa saja. Ia membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk berkarya dan berprestasi gemilang. Benar-benar pesan yang kuat, bahwa tidak ada terlambat untuk meraih sukses dan terkenal. Kita semua belum pernah mendengar nama Toyo Shibata sebelum ini. Justru kita mengenal namanya saat ia berusia 99 tahun dan bersiap menyambut usia genap 100 tahun.
Kita juga ingat musisi fenomenal Urip Ariyanto yang lebih terkenal dengan nama Mbah Surip. Lagu Tak Gendong melejitkan namanya, dan sempat menjadi berita yang menghangatkan dunia hiburan Indonesia. Ia lahir tahun 1949, setelah mengalami berbagai jenis pekerjaan, tahun 1979 mulai hijrah ke Jakarta. Mbah Surip sebenarnya sudah banyak melahirkan album, seperti “Ijo Royo-royo” (1997), “Indonesia“ (1998), “Reformasi” (1998), “Tak Gendong” (2003) dan “Barang Baru” (2004). Album ini bukan dirilis perusahaan musik, tapi direkam dan diedarkan sendiri. Distribusinya bukan dari Disc Tara atau toko musik terkenal lain, tapi melalui warung dan toilet umum di seputar Blok M dan Ancol.
Baru pada April 2009, perusahaan rekaman Falcon memilih 10 lagu Mbah Surip, termasuk “Tak Gendong” dan “Bangun Tidur”, lalu melemparnya ke pasar, dan ternyata langsung meledak. Usianya sudah 60 tahun saat menjadi populer dan sukses. Ia menjadi selebritis mendadak, diundang di berbagai kegiatan dan forum. Diwawancara berbagai stasiun televisi, radio, majalah dan koran. Lagunya dinyanyikan sejak anak kecil sampai orang tua. Ucapan “I Love You Full” menjadi bahasa gaul yang ditirukan banyak kalangan.
Walaupun hanya sebentar menikmati masa sukses, namun ada pesan yang kuat tertangkap oleh kita, bahwa sukses tidak mengenal usia. Mbah Surip sudah tua saat terkenal. Ia tidak terkenal saat berusia 20 atau 30 tahun. Lagu Tak Gendong yang sudah dirilis pada tahun 2003, baru meledak setelah dirilis ulang pada tahun 2009. Konon, ia berhak mendapatkan royalti 4,5 Milyar Rupiah dari album Tak Gendong yang dirilis tahun 2009. Jelas uang yang tak pernah dibayangkan Mbah Surip sepanjang hidupnya. Ternyata sukses tidak mengenal usia.
Kita juga mengenal Kolonel Harland Sanders, pendiri Kentucky Fried Chicken. Sanders lahir di tahun 1890. Ia telah melakukan banyak pekerjaan sebelum menjadi sukses dengan KFC-nya. Pernah menjadi tukang parkir pada usia 15 tahun di New Albany, kemudian pada usia 16 tahun menjadi tentara yang dikirim selama 6 bulan di Kuba. Setelah itu ia menjadi petugas pemadam kebakaran, pegawai asuransi, operator kapal feri, penjual ban, dan operator bengkel. Sanders sempat belajar ilmu hukum melalui korespondensi dan mempraktikkannya dalam dunia pengadilan. Pada usia 40 tahun Kolonel mulai memasak untuk orang yang yang bepergian yang singgah di bengkelnya di Corbin.
Percaya diri dengan kualitas ayam gorengnya, Kolonel membuka usaha waralaba yang dimulai tahun 1952. Ia pergi jauh menyeberangi Negara bagian dengan mobil dari satu restoran ke restoran lainnya, memasak sejumlah ayam untuk pemilik restoran dan karyawannya. Jika reaksi yang terlihat bagus, ia menawarkan perjanjian untuk mendapatkan pembayaran dari setiap ayam yang laku terjual. Inilah kegigihan Kolonel Sanders. Dia memulai suksesnya di usia 66 tahun, saat tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya sebagai pensiunan tentara.
Dia memiliki keahlian dalam memasak, dia tawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Akhirnya restoran yang ke-1008 menerima resepnya tersebut, dan kini Kentucky Fried Chicken telah tersebar di lebih dari 80 negara di dunia. Ya, tak ada kata terlambat untuk menjadi sukses dan terkenal. Di usia 66 tahun memulai usaha besar, dan ternyata Sanders mendapatkan tempat di dunia makanan. KFC menjadi cita rasa makanan orang di berbagai negara.
Bagi manusia yang religius, sukses adalah sebuah keinginan dan cita-cita terbesar dalam kehidupan. Kita ingin mendapatkan sukses di dunia dan sukses di akhirat. Kita ingin bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. Jika hanya mengejar sukses dunia saja, kita akan merugi kelak di akhirat. Contoh-contoh yang saya tulis di atas tentu saja adalah sukses menurut ukuran dunia. Bagaimana orang-orang melakukan aktivitas kehidupan yang bisa membuatnya menjadi sukses dalam kehidupan. Bahkan pada usia yang sudah tua sekalipun, sukses bisa diraih.
Kita tidak memisahkan jalan antara sukses dunia dengan sukses akhirat, karena itu berada di jalan yang harus sama, agar tidak perlu menempuh dua jalan yang berbeda untuk bisa sukses pada keduanya. Allah telah memerintahkan manusia agar selalu bekerja keras, bekerja serius, dengan mengoptimalkan segenap potensi dan waktu yang dimiliki :
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (Alam Nasyrah: 7 – 8).
Allah menghendaki agar semua waktu kita produktif, tidak ada yang tersia-siakan. Bersambung antara satu kegiatan dengan kegiatan berikutnya, antara satu usaha dengan usaha berikutnya. Jangan membiarkan diri manja dan cengeng dengan meratapi kondisi yang tidak sesuai harapan, sampai menghabiskan waktu hanya untuk menangisi nasib yang belum berpihak kepada dirinya. Tidak mengenal usia, semua waktu harus bermanfaat dan teroptimalkan untuk membuat karya. Namun di semua usaha kita, ujungnya adalah harapan besar kepada Tuhan
.
Inilah jalan sukses itu. Kesungguhan, kegigihan, dan keseriusan dalam perjuangan untuk melakukan aktivitas terbaik pada setiap waktu yang kita lewati. Tidak mudah mengeluh, tidak mudah kecewa, tidak berputus asa dari kebaikan. Jika di masa muda belum merasa menemukan kesuksesan, bukan alasan untuk menutup lembar kehidupan dengan mengatakan “Sudah selesai sejarahku. Tidak mungkin aku menjadi orang sukses”. Ini pikiran dan jiwa pesimis yang harus dibuang.
Selama kita masih diberi waktu, semua peluang dan kesempatan sukses selalu terbuka. Tinggal kita mengolah potensi dan mengambil kesempatan yang terbuka tersebut untuk meraih sukses. Kewajiban manusia hanyalah berusaha, melakukan yang terbaik, sembari terus berdoa. Allah yang akan memberikan kesuksesan bagi kita. Jangan pernah menyerah untuk mendapatkan sukses. Sesaat sebelum meninggalnya pun, seseorang bisa meraih sukses.
Jangan merasa tua untuk memulai karya. Jangan merasa tua untuk bekerja produktif. Jangan merasa tua untuk meraih mimpi. Jangan merasa tua untuk mendapatkan sukses.
Sumber :
1. Nenek Jepang Cetak Buku Puisi Terlaris, www.mediaindonesia.com Rabu 26 Januari 2011
2. Biografi Singkat Kolonel Harland Sanders, www.copastuntas.blogspot.com
3. Kisah Hidup Mbah Surip, www.whatzups.com
==============================================
artikel di atas merupakan buah pikir Ustadz Cahyadi Takariawan
dimuat di blog : http://www.ratnautami.com
repost by : ceritabos.blogspot.com
No comments:
Post a Comment