Sebuah perhiasan dinilai berdasarkan keindahannya. Namun, tak berhenti sampai di situ. Hal yang membuat perhiasan tersebut berharga adalah kualitas seluruh material pembentuknya dan teknik pembuatannya dan teknik pembuatannya yang memadukan seni, tren, dan gaya hidup.
Tak ada yang menyangkal bahwa perhiasan adalah sahabat para wanita. Namun, kenyataan tersebut sedikit bergeser akibat gaya hidup yang selalu berubah. Kini bukan hanya kaum hawa yang gemar menikmati keindahan logam dan batu mulia, pria pun tak kalah haus akan barang mewah tersebut.
Jika dahulu wanita akan tampil lebih cantik dan percaya diri dengan lilitan kalung berlian di leher jenjangnya, kali ini pria pun tampil tak kalah menarik dengan balutan jam tangan bertahtakan berlian.
Emas masih merupakan primadona sebagai logam pembalut berlian dibandingkan platinium. Alasannya, emas sekaligus dapat dijadikan investasi bagi pemiliknya. Logam mulia ini menjadi salah satu portofolio investasi yang paling menguntungkan.
Investor menilai emas dan komoditas logam berharga lain dan kini menjadi sarana perlindungan nilai investasi ketika menghadapi ketidakpastian ekonomi-politik. Emas dan platinium kini dipandang sebagai investasi aman pada saat terjadi ancaman krisis. Tidak hanya itu, sebagai bagian dari mode, kedua logam mulia tersebut memiliki fungsi yang sangat penting. Kehadirannya mampu membuat seseorang tampil beda. Beragam aksesori yang ditawarkan, baik yang berbahan emas, perak, platinium, maupun bahan lainnya tentu semakin memudahkan mereka yang gemar berpenampilan trendi.
Lini produk aksesori yang ditawarkan pun semakin banyak, mulai berupa pin hingga arloji mewah. Dan, terkadang desainer perhiasan pun merambah hingga produk lain. Sebut saja tas dan busana yang bersulamkan benang emas dan bertahtakan berlian. Harganya? Tentu saja selangit. Namun, bagi para kolektor dan pencinta perhiasan, hal tersebut tidak menjadi halangan.
Tidak heran bila di dunia mode, cincin, gelang, kalung, dan jam tangan bertabur permata menjadi aksesori wajib para fashionista. Sang pendongkrak citra bukan lagi sekadar bualan. Dengan hadirnya kilau permata yang menghiasi tubuh si pemakai, citra prestisius dan trendi langsung menyertai. Apalagi saat produsen perhiasan terkemuka dunia berbondong-bondong menyerbu Indonesia. Masyarakat perkotaan pasti sudah tak asing dengan beragam merek perhiasan seperti Cartier, Felice, Folli Follie, Diamantez, dan Korloff.
Begitu pula dengan merek arloji mewah bertaraf wahid, seperti Tag Heuer, Rolex, Baume & Mercier, Piaget, Van Cleef & Arpels, serta Chopard. Seluruh produsen aksesori ternama itu memang tidak salah jika membidik pasar Indonesia. Pasalnya, negara dengan jumlah penduduk lebih dari 220 juta ini merupakan pangsa pasar yang sangat besar. Belum lagi ditambah tingkat konsumerisme masyarakat yang cukup tinggi. Hal tersebut membuat tren aksesori semakin meluas di antara kaum sosialita Indonesia. Begitu pula dengan batu mulia.
Berlian dapat dikatakan sudah menjadi identitas akan keanggunan dan kemewahan sang pemilik. Batu mulia yang gemerlap ini memang bisa menunjukkan status sosial si pemakainya. Kemilau cemerlang si permata bumi membuat banyak tangan ingin memilikinya.
Namun, harganya yang mencekik leher membuat beberapa orang terpaksa melepas mimpi menggenggam simbol keabadian ini. Tidak hanya berlian, perhiasan batu mulia yang lain juga tidak kalah berharga. Banyak batu berharga lain yang diburu para pencintanya akibat adanya mitos mengenai sifat-sifat batuan bernilai tinggi yang dapat meningkatkan aura dan keberuntungan sang pemilik. Nilai sebuah perhiasan ditentukan oleh berbagai hal.
Desainer perhiasan Erna Djafar mengatakan, nilai perhiasan dapat dilihat dari warna, desain, cutting, dan kilau yang dipancarkannya. Semakin banyak cutting, maka akan semakin menentukan kecemerlangan batu. Erna mengatakan, perhiasan bebatuan lebih banyak dibeli untuk keperluan mode dan koleksi. Ada juga yang membelinya untuk hadiah yang diberikan khusus pada momen spesial. Sementara, bila digunakan untuk investasi, akan sangat baik memilih berlian dengan karat besar. Namun, tidak mudah mendapatkannya.
Seperti yang sudah banyak diketahui, berlian berkualitas adalah berlian yang berwarna putih. Atau masuk dalam grade D yang berarti 100 persen putih. Biasanya berlian yang dijual adalah berlian dengan grade D sampai G, atau warna putihnya mencapai 97 persen. Di bawah grade itu, berlian terlihat kuning atau buram. Selain itu, berlian berkualitas memiliki tingkat kejernihan yang tinggi, baik di luar maupun di dalam. Namun, berlian dengan harga tertinggi jatuh pada colorless diamondalias berlian yang tidak berwarna.
Berlian memang menampilkan pesona yang kuat sebagai perhiasan. Tak jarang batu mulia tersebut menjadi sorotan utama, terlebih bila digabungkan dengan logam mulia yang elegan membalutnya. Kedua barang berharga tersebut seakan tak lekang waktu. Keberadaannya menjadi abadi seiring berbagai mitos yang menyertainya. Keberadaan batu mencolok ini tak hanya indah melingkar di jari manis, juga bisa dengan manis menempel di telinga, bahkan tampil mewah memeluk leher sang pengguna.
Tak hanya itu, berlian dan emas pun kini hadir dalam bentuk jam tangan dan menjadi incaran kalangan high end metropolitan. Permata juga dijadikan teman keseharian banyak selebriti dunia. Contohnya Uma Thurman dan Meg Ryan. Kedua wanita tersebut menjadikan berlian teman setia dalam berbagai aktivitasnya. Kilau cemerlang berlian sebagai aksesori seakan menjadi wujud kesempurnaan seseorang dalam lingkungan sosialnya.
Hal tersebut juga menjadi incaran Tiffany & Co. Berlian Tiffany & Co menggambarkan kesempurnaan sosok seseorang lewat kilau cemerlangnya yang hadir karena 80 faset dan 32 faset tambahan dari potongan berlian normal. Daya magnetis berlian Tiffany’s menjadi fokus perhatian. Kilauannya telah menambah aura kecantikan wanita kalangan atas Amerika hingga mendunia. Garis desain yang sederhana akan menonjolkan kemewahan berlian.
Terlebih saat seberkas sinar jatuh di atasnya. Pancaran kemilau permata mulia tersebut semakin menambah kecantikan sang pengguna. Pancaran kecantikan sebuah batu berlian juga terlihat dari kedalaman warna asli batu tersebut. Misalnya biru, merah muda ataupun kuning yang menjadi favorit kaum hawa. Namun, warna putih dan bening masih tetap sebagai primadona. Berbagai jenis batu mulia lain juga hadir di jajaran perhiasan yang sophisticated sehingga menjadi alternatif baru bagi para pencinta perhiasan.
Ruby, safir, emerald, dan mutiara didesain sedemikian rupa sehingga terbentuk indah dan tak kalah bersaing dengan kilau terang berlian. Selama berabad-abad, berlian merupakan hadiah pilihan nomor satu bagi pria yang hendak meluluhkan hati kekasihnya. Pada masa lampau, berlian banyak diperebutkan dan dibanggakan para bangsawan. Berlian dipuja karena sifat mistis dan spiritualnya, juga karena keabadiannya. Berlian akhirnya dianggap sebagai persembahan cinta yang paling agung.
Penyatuan dua hati seakan menjadi sah setelah ditahbiskan oleh sebutir berlian yang terikat di cincin pertunangan. Tentu saja memilih sebuah berlian tidak mudah. Butuh keterampilan dan ketelitian yang tinggi dalam menentukan nilai berlian. Rumus 4C (colour, clarity, cutting dan carat) menjadi patokan utama dalam menentukan harga sebutir berlian.
Keunikan berlian tidak tertandingi. Masukan sekecil apa pun akan menjadi sidik jari alam yang membedakan satu berlian dengan yang lain. Hal tersebutlah yang menjadikan berlian lebih cemerlang daripada permata lainnya. Semakin banyak faset di dalam berlian, semakin terang berkas cahaya yang dihasilkan dan dibiaskan sebagai pelangi warna yang menyilaukan. Semakin tinggi pula nilainya.
www.forum-buku.blogspot.com
No comments:
Post a Comment