Dia adalah Abu Abdullah Muhammad bin Atiq bin Muhammad At-Tamimi Al Qairawani, seorang ulama ushul, syaikh para qari‘ yang terkenal dengan sebutan Ibnu Kudiyyah.
Dia mengajar ilmu ushul dan sangat fanatik dengan madzhab Imam Asy’ari.
Ibnu Aqil berkata, “Dia adalah seorang syaikh periang, baik prilakunya, bagus kata-katanya dan sosok yang taat beragama. Aku berpendapat dia orang yang berilmu dan hafizh.”
Al Qairawani meninggal pada tahun 512 H dalam usia sembilan puluh tahun.
As-Silafi berkata, “Dia dekat dengan ilmu kalam. Dia berkata kepadaku, ‘Aku belajar ilmu kalam sejak tahun 441 H.’ Terjadi fitnah antara dia dan ulama madzhab imam Hanbali (Al Hanabilah), dan dia menanggung penyiksaan yang dalam. Aku bertanya kepadanya tentang makna “Al Istiwa`”. Dia berkata, “Salah satu dari dua pendapat madzhab Asy’ari adalah kata itu diartikan sebagaimana adanya tanpa ditafsirkan.”
Ibnu Nashir dan ulama lain berpendapat, “Pengikut Al Qairawani bersaksi bahwa dia sering tidak shalat dan tidak mandi ketika junub. Dia dituduh fasik. Dia dikenal denga predikat tersebut. Dia mengaku belajar membaca Al Qur`an mengikuti madzhab Ibnu Nafis.”
Aku katakan, “Ini pernyataan tanpa dasar.”-----------
siyar alam an-nubala
pustakaazzam.com
source : cara-global.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com
No comments:
Post a Comment