kakinya hanya terdapat empat jari. Tim medis yang menangani proses kelahirannya (tahun 2000), memprediksi bahwa bocah malang ini tidak memiliki kemungkinan bertahan hidup hingga 10 tahun.
Seakan-akan ketidakberuntungan yang menimpanya belum cukup, tak lama setelah lahir, Tae-Ho ditinggalkan oleh orangtua kandungnya sendiri karena mereka tidak tahan melihat kondisi anak yang telah dilahirkannya. Maka, Tae-Ho pun dikirim ke panti asuhan di Seung Ga-Won, Korea Selatan oleh Holt (Children Service Incorporated).
Lantas, apa yang terjadi pada Tae-Ho? Ia masih hidup sampai saat ini. Usianya 12 tahun dan ia telah tumbuh menjadi anak yang mandiri dan menyenangkan. Meskipun memiliki kekurangan, ia tidak mau bergantung pada orang lain dan tidak mudah menyerah. Semua kegiatan ia lakukan sendiri termasuk makan dan mengganti pakaian.
Lihatlah keseharian Tae-Ho, Terbukti kan, bahwa Tae-Ho adalah anak lelaki yang berhati teguh dan berpikiran positif ? Ia selalu menghadapi segala hal dengan senyuman. Ketika ditanya, apakah ia mengalami kesulitan karena keadaan tubuhnya, ia menjawab, "Tidak, saya baik-baik saja!" Bahkan Tae-Ho selalu membantu saudara-saudaranya di panti asuhan. Tae-Ho pun mampu menjalani kegiatan belajar dan bermain di sekolah seperti anak-anak normal lainnya.
Kisah Tae-Ho ini tentunya dapat menginspirasi kita, di balik kekurangannya terdapat jiwa besar yang sangat luar biasa! Melalui Te-Ho pula, kita diingatkan untuk selalu mensyukuri kehidupan (apalagi jika kita memiliki tubuh yang sempurna). Kombinasikan jiwa positif, semangat teguh, dan senyuman, maka kehidupan yang cerah ada di tangan kita semua.source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com
No comments:
Post a Comment