Monday, March 12, 2012

Efek dan Manfaat dari Masturbasi atau Onani

Efek dan Manfaat Masturbasi atau Onani. Masturbasi adalah usaha untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan cara swa-stimulasi [self-stimulation]. Masturbasi juga disebut dengan istilah onani, sexual self-stimulation.

Di USA, istilah mastubasi disebut “jacking off”. Di Inggris disebut “wanking”. Istilah “jilling off” terkadang juga digunakan untuk mengartikan masturbasi yang dilakukan oleh wanita.

Sekitar 95-97% pria dan 60-80% wanita mengaku pernah bermasturbasi. Kebanyakan wanita pernah bermasturbasi setidaknya sekali dalam hidup mereka.


Dari sisi medis/kesehatan Masturbasi tidak akan memengaruhi:
a. kelengkungan penis
b. ukuran labia, klitoris pada alat kelamin wanita
c. warna kulit di area seksual
d. perbedaan posisi dan ukuran buah pelir, juga ukuran relatif dari buah dada, puting, dsb.
e. Masturbasi sangat tidak mungkin menurunkan kadar testosteron. Semen [air mani] bukanlah sumber testosteron. Ejakulasi tidak akan menyebabkan kadar testosteron menurun.
f. Masturbasi tidak menyebabkan penyakit AIDS atau infeksi menular seksual lainnya.
g. Penggunaan alat bantu seks [sex toys] secara berlebihan dan tidak tepat dapat menimbulkan luka atau infeksi pada organ reproduksi pria dan wanita. Selain dapat menimbulkan ketagihan, alat bantu tersebut tampaknya tidak cocok dengan norma dan kebudayaan bangsa Indonesia.
h. Penggunaan sex toys secara berlebihan dan sering juga dapat mengakibatkan pelebaran dinding vagina atau kapalan pada labium minor [bibir vagina] akibat luka yang secara terus menerus terjadi
saat pemakaian sex toys.
i. Masturbasi seringkali direkomendasikan sebagai kegiatan seks yang aman [safe sex].
j. Kegiatan bermasturbasi yang berlanjut hingga orgasme dapat membantu mengurangi migren, meskipun orgasme terkadang juga sebagai pemicu migren.

a. Masturbasi dapat menimbulkan perasaan bersalah dan berdosa bagi pelakunya.
b. Biasanya, pria pelaku masturbasi akan mengalami krisis kepercayaan diri. Lalu pada dirinya akan muncul perasaan takut gagal berhubungan intim, juga perasaan takut tidak dapat memuaskan istrinya.
c. Wanita pelaku masturbasi akan mengalami “guncangan jiwa”, bayangan buruk yang terus menghantui dirinya, seolah merasa sudah tidak perawan lagi, akibatnya menjadi takut menghadapi malam pertama.
d. Remaja yang memiliki kebiasaan dan kecenderungan untuk selalu masturbasi, maka daya kreativitasnya akan menurun.
e. Bagi pasangan yang telah menikah, kegiatan masturbasi salah satu pihak akan menimbulkan perasaan kurang dihargai, atau kurang bisa memuaskan pasangannya di pihak yang lain. Berbeda jika kegiatan ini dilakukan bersama dengan pasangannya yang sah/resmi, akan menimbulkan sensasi luar biasa nikmat yang menggelorakan jiwa.

Islam sangat melarang masturbasi karena perbuatan ini merupakan zina tangan.

Perlu diingat, manfaat masturbasi di bawah ini BUKAN untuk Anda, para gadis remaja, nona yang masih perawan, lho, ya….

Menurut dr. Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, MKes-MMR [F], konsultan seksologi dan spesialis rehabilitasi medik dari RS Harapan Bunda, Jakarta:

1. Wanita dapat mencapai orgasme [kepuasan, kenikmatan] dengan masturbasi.
Pada wanita, ada orgasme yang terjadi akibat rangsangan klitoris, ada juga yang akibat rangsangan pada G-spot. Orgasme karena rangsangan di klitoris dinamakan orgasme klitoral, sedangkan yang di daerah G-spot disebut orgasme vaginal. Jika keduanya dilakukan bersamaan, akan menimbulkan sensasi luar biasa bagi si wanita karena orgasmenya akan menjadi berkali-kali lipat [double orgasm].

2. Orgasme lebih cepat didapatkan saat masturbasi.
Pada dasarnya wanita memang butuh waktu yang lebih lama dibandingkan pria untuk bisa mencapai “puncak”.

3. Masturbasi pada wanita dapat dilakukan dengan berbagai cara/metode, bisa menggunakan jari tangan atau vibrator.

Menurut Frank Sommers, MD, seorang psikiater di Toronto, penggunaan vibrator yang terlalu sering saat masturbasi akan mengurangi kemampuan wanita mencapai orgasme dengan pasangannya.
Sedangkan Herbenick berpendapat, wanita yang menggunakan vibrator selama ber-masturbasi cenderung memiliki fungsi seksual yang lebih baik bersama pasangannya, baik dalam hal pelumasan vagina, hasrat, bangkitnya gairah, dan kemudahan orgasme, dan mereka cenderung tidak mengalami sakit atau ketidaknyamanan yang didapat saat intercourse [berhubungan intim].

4. Masturbasi dapat memperbaiki mood yang turun, tanpa kewajiban melakukan seks dengan pasangannya.
Hal ini dikatakan oleh Kathleen Segraves, PhD, sex therapist dan guru besar tamu di bidang psikiatri di Case Western Reserve University.

5. Masturbasi dapat memperbaiki kehidupan seks bersama pasangan.
Wanita yang bermasturbasi secara rutin dapat mempelajari apa yang menyenangkan untuk diri mereka sendiri.

6. Masturbasi membantu wanita merasa rileks.

7. Masturbasi dapat mengurangi nyeri saat haid.
Kebiasaan bermasturbasi dilaporkan dapat membantu mengurangi kram perut saat menstruasi, dan memperbaiki gejala PMS [premenstrual syndrome] lainnya, seperti: rasa mudah marah dan mudah tersinggung.

Tips Menghentikan Kebiasaan Onani atau Masturbasi
Tips Islami untuk Menghentikan Kebiasaan Masturbasi menurut Guru Besar Tasawuf dari IAIN Walisongo Semarang, Prof. Amin Syukur, MA.:

1. Menghentikan lintasan-lintasan yang menggoda pikiran untuk melakukan masturbasi atas kesadaran sendiri.

2. Memalingkan kecenderungan untuk bermasturbasi kepada hal-hal yang positif, misalnya: bekerja, belajar, beribadah, dsb.

3. Berupaya sekuat mungkin untuk tidak mengulangi lagi, tentunya juga disertai permohonan/doa kepada Allah SWT.

4. Beristiqomah di jalan kebaikan.

5. Untuk menghindari dorongan-dorongan negatif, usahakan selalu dalam keadaan berwudhu, rajin mendirikan sholat lima waktu plus shalat sunah lainnya, dan membiasakan diri untuk membaca Alquran.

Apapun Efek dan Manfaat Masturbasi atau Onani, lebih baik kita coba hindari melakukan masturbasi atau onani, minimal mengurangi.

Sumber : http://netsains.com/2009/09/apa-masturbasi-sama-dengan-mimpi-basah/

No comments:

Post a Comment