Thursday, May 31, 2012

Satu Hari Menjadi Orang Baik

Guru: “Kita boleh berbuat apa saja semau kita seumur hidup kita, mencuri, membunuh, menyiksa, memperkosa, menipu, pokoknya apa saja…..”

Salah seorang murid bertanya : “Koq enak sekali. Tetapi apa syaratnya ?”

Guru : “Syaratnya sangat ringan. Kalian boleh berbuat jahat seumur hidup kalian, tetapi cukup satu hari saja sebelum mati, jadilah orang baik”.

Murid : “Tapi Guru, kita kan tidak tahu kapan kita akan mati?”

Guru : “Oleh karena itu, anggaplah besok kamu akan mati. Jadilah orang baik hari ini…..!!
source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

Spiderman Indonesia 2012

Ada yang aneh dengan Superhero kita kali ini, spiderman. Saat dia berusaha untuk menyelamatkan sebuah mobil yang hampir masuk ke jurang, topeng yang ia pakai malahan lepas dan terlihatlah wajah spiderman Indonesia ini.
Berbagi Ilmu Berbagi Pengetahuan


Yang lebih aneh lagi, topeng spiderman akan dimakan oleh anak itik. wah, gimana ya ceritanya?


Gambar yang lucu, dan aneh lainnya ada disini

Menghitung Waktu Terbaik Bercinta


Siklus wanita terkadang sulit untuk dipastikan. Jangankanoleh pasangan, Anda pun kerap bingung kenapa Anda bisa menjadi  lebih sensitif, atau mengapa Anda menjadi sangat bergairah.

Seperti dilansir dari self.com, jika Anda mengetahui siklus hormonal, Anda dapat mengetahui kapan waktu terbaik untuk bercinta, setelah masa menstruasi. Siklus menstruasi kita hitung sebagai minggu pertama.

Untuk mengetahui siklus ini, Anda dapat merasakan tanda- tanda yang menyertainya. Seperti apa? Mari kita ungkap.
Minggu kedua: masa ovulasi

-Intensitas bercinta meningkat
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Striling mengungkapkan, libido Anda akan memuncak dan menarik perhatian pasangan untuk 'menggoda' Anda. Artinya, Anda akan mengalami seks yang intens di minggu ini.

-Makeup sex
Menurut Steven Gangestad, PhD, seorang psikolog dari Universitas New Meksiko, pada puncak kesuburan, wanita akan merasa lebih sensitif. Hal ini membuat Anda dan pasangan akan melewati beragam perdebatan. Tapi, karena Anda lebih mudah terangsang minggu ini, jangan kaget kalau semua perdebatan akan berakhir di ranjang.

-Puncak fantasi seksual
Pada wanita, fantasi seksual akan meroket 13 hari sebelum menstruasi. Ini menurut penelitian Archives of Sexual Behavior. Jangan sia-siakan hal ini. Ubah fantasi seksual Anda menjadi momen pencapaian kepuasan seksual.

-Keinginan belanja memuncak
Pada masa ini Anda ingin tampil lebih menonjol, biasanya ini diikuti dengan keinginan belanja untuk mempercantik diri dengan riasan dan  fashion terbaru. 

Minggu ketiga dan keempat: Pra menstruasi

Anda mungkin akan merasa sulit tidur karena meningkatnya hormon progesteron. Tidak ada salahnya jika Anda meminta pasangan
untuk memberikan pijatan-pijatan lembut sebelum Anda dan pasangan
terlelap. Hmm.. romantis.





Sejarah Kelam Diskriminasi Masyarakat Jepang


Jepang merupakan salah satu negara termaju di dunia dari segi ekonomi, pendidikan dan teknologi. Kerja keras dan semangat pantang menyerah merupakan ciri khas bangsa Jepang, sehingga terkenal dengan tingkat gila kerja yang tinggi. Semua itu sepadan jika melihat bagaimana kondisi negara dan masyarakatnya yang maju dan sejahtera seperti sekarang.Namun tahukah agan dan sista jika di Jepang ada suatu masalah diskriminasi yang masih tersisa dan mendarah daging dalam masyarakatnya, bahkan hingga saat ini?

Walau sekarang tidak mencolok tapi pembedaan terutama dalam perkimpoian dan pekerjaan masih ada terutama di luar wilayah Kansai.

SEJARAH KAUM ETA
Kaum Eta dalam masyarakat feodal Jepang adalah kaum yang menempati strata paling rendah dalam masyarakat. Bahkan mereka dianggap tidak layak menempati salah satu kasta yang ada. Hal ini disebabkan karena dalam agama Buddha dan Shinto (di Jepang) pekerjaan mereka termasuk dalam pekerjaan yang menjijikkan. Pekerjaan kaum Eta adalah segala yang berkaitan dengan penyembelihan hewandan urusan kematian. Penyembelih hewan, pengurus pemakaman, algojo, penyamakan kulit adalah pekerjaan umum dari kaum Eta.

Eta secara harafiah berarti "orang-orang kotor/menjijikkan" (filthy mass, abundance of filth). Ini dikaitkan dengan pekerjaan mereka tadi. Karenanya kaum Eta tidak boleh hidup bersama dengan "orang normal" dan harus tinggal didaerah terbuang.


DISKRIMINASI TERHADAP ETA

Tidak boleh hidup berdampingan dengan kasta lain, jadi tinggal di daerah buangan.
Pekerjaan hanya seperti yg disebut diatas, urusan kematian, algojo, hewan sembelihan,penyamakan kulit. Positifnya, profesi-profesi ini menjadi monopoli kaum Eta hingga banyak yg jadi berkecukupan dari sini
Tidak berhak memiliki sawah. Positifnya, karena pajak berdasar kepemilikan lahan pertanian (beras) maka kaum Eta bebas pajak.

Tidak berhak beribadah dikuil yg umum. Hanya dikuil yg disediakan khusus untuk mereka
Penamaan dalam agama Buddha acapkali dengan kata binatang, rendah hati, hina, hamba, dan ekspresi menghina lainnya dalam huruf kanji.

Bila dihadapan orang berkasta harus sopan dan merendahkan diri. Pada tahun 1869 bahkan dikatakan nilai orang Eta adalah 1/7 orang umum di Jepang.
Tidak boleh menikahi orang berkasta.


KAUM BUANGAN selain Eta yang mencolok adalah: HININ (bukan manusia)
Definisi hinin, serta status sosial mereka dan pekerjaan khas bervariasi dari waktu ke waktu, tetapi biasanya termasuk mantan narapidana dan gelandangan yang bekerja sebagai penjaga kota, pembersih jalan atau penghibur


KAWARAMONO (kering, orang sungai)

Beberapa orang buangan juga disebut kawaramono (kering, orang sungai) karena mereka tinggal di sepanjang tepi sungai yang tidak bisa diubah menjadi sawah.

BURAKUMIN
Burakumin adalah sebutan untuk orang Jepang yang merupakan keturunan kaum terbuang, terutama Eta, Hinin dan Kawaramono.
Secara harafiah Burakumin berarti "Orang-orang pemukiman kecil" dimana hal ini merujuk pada pemukiman kaum Eta yang terpisah dari kasta lain dalam masyarakat feodal.
Istilah Burakumin ini secara de jure (legal) ada hingga dihapuskannya sistem kasta di tahun 1871 seiring semangat persamaan di Era Restorasi Meiji (mulai 1869), namun secara de facto hingga sekarang diskriminasi terhadap Burakumin masih ada.

DISKRIMINASI TERHADAP BURAKUMIN MASIH BERLAKU HINGGA SEKARANG WALAU TERSAMAR

Dalam daftar warga ditulis kyu-eta (mantan eta), lalu diganti shin-heimin (warga baru) dan terakhir pada 1900an tokushu-buraku (pemukiman khusus). Sekarang sudah tidak dipakai lagi.
Diskriminasi dalam pekerjaan. Walau saat ini keturunan burakumin bisa bekerja dimana saja, namun posisi jabatan yang tinggi tidak bisa mereka duduki.
Diskriminasi dalam pernikahan. Yang paling toleran adalah wilayah Kansai (kecuali Osaka, Kyoto, Hyogo. Dan di Hiroshima).Keluarga kolot tidak memperbolehkan anak mereka menikah dengan keturunan burakumin. Menyewa jasa penyelidikan asal-usul adalah hal biasa di Jepang, walau sekarang adalah hal ilegal. Di Kansai saat ini 60%-80% keturunan burakumin menikah dengan non-burakumin. pda tahun 1960an hanya 10%.
Tetapi di Osaka, Kyoto, Hyogo dan Hiroshima, stigma masih ada. Burakumin dianggap biang kemelaratan, pengangguran dan kriminal.
Anggota Yakuza, 60% adalah Burakumin menurut pengakuan seorang mentan anggota intelijen jepang Mitsuhiro Sugnuma. Anggota Yamaguchi-gumi (Yakuza terbesar) 70% nya adalah Burakumin, menurut David E. Kaplan dan Alec Dubro dalam bukunya Yakuza: The Explosive Account of Japan's Criminal Underworld (Reading, Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Co., 1986.



PENYEBAB DISKRIMINASI TERHADAP BURAKUMIN TERPELIHARA KOSEKI
Adalah registri keluarga Jepang. Hukum Jepang mengharuskan semua rumah tangga Jepang untuk melaporkan kelahiran, pengakuan dari ayah, adopsi, gangguan dari adopsi, kematian, perkimpoian dan perceraian warga Jepang ke otoritas lokal mereka, yang mengkompilasi catatan tersebut mencakup semua warga negara Jepang dalam yurisdiksi mereka. Pernikahan, adopsi dan pengakuan dari ayah menjadi hukum yang efektif hanya bila peristiwa tersebut dicatat di koseki tersebut. Kelahiran dan kematian secara hukum menjadi efektif karena terjadi, tetapi peristiwa tersebut harus diajukan oleh anggota keluarga.

Nah dalam Koseki ini tercantum juga asal usul warga negara hingga ke jaman feodal dulu. Sehingga setiap orang bisa dirunut berasal dari garis keturunan kasta apa sebenarnya. Hukum Jepang sekarang melarang orang selain empunya dan pemerintah untuk mengakses data ini.
Ditahun 1975, sempat beredar daftar dalam buku Tokushu Buraku Chimei Soukan (Daftar Komprehensif Nama Daerah Buraku) dan dijual dengan harga antara 5000 hingga 50000 yen. Pembelinya umunya kelaurga kolot dan perusahaan-perusahaan. kabarnya termasuk perusahaan besar seperti Toyota, Nissan, Honda dan Daihatsu. Sekarang sudah dilarang beredar.
Karena penyelidikan melalui Kouseki dan Buku Tokushu tadi sudah dilarang, sekarang kelaurga dan perusahaan yang masih kolot diam-diam menyewa jasa penyelidikan asal-usul (walau ini juga kegiatan ilegal) dengan biaya yang mahal demi menghindari memilih buraku menajdi menantu keluarga atau pejabat perusahaan.




Inilah Motivasi Hitler Membantai Kaum Yahudi



Seringkali, tabiat, perilaku dan pendirian seseorang adalah hasil dari pengalaman masa lalunya. Semasa kecil Hitler adalah seorang anak yang tertolak, ayahnya sangat membencinya dan menganggap perilakunya yang “antisosial” itu adalah sebuah kutukan kerena Alois Hitler (Ayah Hitler) mengawini keponakannya sendiri. Adi (nama kecil Adolf Hitler) dilahirkan pada tanggal 20 April 1889 di sebuah kota kecil di Austria dekat perbatasan Jerman. Ayahnya adalah seorang yang keras dalam mendidik anak sedang ibunya baik kepadanya.

Ibunya adalah salah satu dari sedikit orang yang benar-benar disayangi oleh Adolf. Ibunya sangat percaya bahwa anaknya adalah seorang jenius, dan selalu menganggap anaknya normal, walaupun sejak kecil sudah menunjukkan gejala destruktif dan antisosial. Umur 18 tahun, Adolf sudah menjadi seorang yatim piatu setelah ibunya meninggal dunia sedangkan ayahnya sudah meninggal terlebih dulu sebelumnya. Masa kecil yang diliputi dengan kebencian dan abusement dari ayahnya ini memberikan andil besar dalam mental dan kejiwaan Hitler dewasa.

Ada hal yang harus kita pahami bahwa, jangan pernah meremehkan “dendam masa kecil”. Contoh lain juga bisa kita dapati dari kisah Mao Tse Tung. Mao kecil pernah bersekolah di sekolah yang didirikan oleh para missionaris dari Eropa, oleh sebab suatu hal Mao dimaki oleh salah satu Pastor dengan makian yang bersifat rasialis “anjing kuning!” dan mulai saat itu Mao tidak pernah kembali ke sekolah itu.

Membenci kaum agamawan. Kemudian menjadi pemimpim komunis terbesar di China, juga menjadi pembunuh massal, jutaan kaum terpelajar dan seniman tewas dibunuh dan dihukum kerja paksa dalam Revolusi Kebudayaan 1965. Nggak kalah sadis dengan Hitler Sebuah dendam masa kecil; inilah bahayanya jika itu dialami oleh seorang pemimpin!

Hitler awalnya bercita-cita menjadi seorang seniman (bukan menjadi tentara/ politikus). Sebagai pecinta seni, maka dia mencoba mendaftar ke sebuah fakultas seni di Wina, Austria, tetapi ditolak. Penolakan ini memiliki dampak besar bagi dirinya.

Frustasi, yatim-piatu, tidak ada uang, sehingga dia selama kira-kira setahun menjadi gelandangan, hidup dari belas kasihan orang lain di jalanan. Selama itu, dia juga mulai benci terhadap orang Yahudi, kaum imigran yang hidup lebih mewah, dan ini dikuatkan dengan pendengaran dari ceramah yang sifatnya “Antisemit” oleh Walikota Vienna Karl Lueger.

Teori Lueger yang menyalahkan kekacauan ekonomi dan politik kepada kaum Yahudi, mengispirasinya menjadi pembenci kaum Yahudi sepanjang hidupnya. Ini pula yang membangun ideologinya dan menganggap bangsa Arya adalah ras tertinggi. Banyak orang berkata, seandainya saja dia diterima di sekolah seni tersebut, mungkin Hitler hanya akan menjadi seniman seperti Picasso misalnya, mungkin sejarah juga akan lain ceritanya. Disinilah salah satu letak pentingnya Hitler, dia mengubah sejarah (meskipun ke jalan yang dianggap salah). Garis hidupnya bagaikan takdir yang tidak bisa diubah.

Di tahun 1914, Jerman ikut serta dalam Perang Dunia 1 dan Hitler masuk militer. Sewaktu perang di garis depan, dia terluka, dipulangkan dan mendapatkan medali untuk keberaniannya. Selama perang, Hitler berangsur-angsur menjadi seorang patriot untuk Jerman meskipun dia sendiri bukan warga negara Jerman (dia lahir di Austria). Maka dari itu, sewaktu Jerman kalah perang, dia tidak bisa menerima kenyataan, karena bagi Hitler, Jerman adalah yang terkuat. Dia lalu menyalahkan para "pengkhianat" sipil, terutama orang Yahudi sebagai penyebab Jerman kalah perang.

Jerman setelah kalah perang porak poranda. Keadaannya sangat mengenaskan dengan kota-kota yang hancur, harga barang tinggi ditambah lagi dengan datangnya gerakan-gerakan revolusi komunis. Hitler sendiri tetap berdiam di militer. Hitler membenci orang-orang dari berbagai ideologi, termasuk komunis (Karl Marx adalah seorang Yahudi), sosialis kapitalis dan liberal. Sebenarnya karir militer Hitler hanya sampai Kopral, bisa dibayangkan betapa hebatnya orang ini, dia menjadi Army Commander yang ditakuti seluruh dunia pada Perang Dunia 2.

Tahun 1919 Hitler lalu bergabung dengan sebuah partai kecil bernama Partai Pekerja Jerman dan meninggalkan karir militernya. Saat berhasil menjadi pemimpinnya dan akhirnya mengubah namanya menjadi partai NAZI. Tahun 1920, Hitler menterbitkan simbol Swastika dan Tahun 1921 Partai ini semakin solid dengan didukung oleh kelompok milisia SA.

Disinilah kita bisa melihat salah satu kejeniusan Hitler, berorganisasi dan berpidato. Apapun yang Hitler katakan adalah seperti sebuah “Religion’s order” yang membuat pengikutnya menjadi super fanatik







Source

Cara Membuat Password yang Aman (Tips Membuat Password)

Dalam 24 jam, login ke berbagai situs bisa terjadi lebih dari 1 miliar. Hal itu diungkapkan juru bicara Facebook.
Berbagi Ilmu Berbagi Pengetahuan

Dari jumlah tersebut, 600 ribu berusaha mengakses pesan, foto dan informasi pribadi lain. Dengan jumlah login sebanyak itu, tidak mengherankan kalau berbagai situs, termasuk jejaring sosial menjadi sasaran menarik bagi peretas.

Pakar keamanan jaringan pun menaruh perhatian besar pada masalah tersebut. Mereka menyarankan agar pengguna internet lebih berhati-hati saat memilih password.

Konsultan teknologi senior di lembaga keamanan komputer Sophos, Graham Cluley, mengatakan meretas menjadi lebih mudah sewaktu 30% orang yang onlinemenggunakan password yang sama untuk masuk ke akun digital mereka. Cluley menyebutkan pula kalau Facebook hanyalah satu dari target utama peretas.

Pengguna web sebaiknya memastikan kalau password email, perbankan dan layanan digital lain mereka aman agar terhindar dari pencurian informasi pribadi.
Berbagi Ilmu Berbagi Pengetahuan

Lalu, bagaimana dengan Anda? Apakah sudah memiliki password yang sukar ditebak peretas? Jika belum, berikut tips memilih password internet.

1. Gunakan berbagai jenis karakter pada password Anda. Jika mungkin, kombinasikan angka, huruf dan karakter-karakter spesial.

2. Buat password minimal delapan karakter. Pisahkan kata-kata yang pendek dengan spasi atau garis bawah.

3. Sebaiknya tidak menggunakan password dan username yang sama untuk semua akun yang Anda miliki. Gunakan online password manager untuk mengelola password di berbagai akun.

Sumber : Media Indonesia
Ayo tingkatkan keamanan Anda di situs jejaring sosial tentunya.

Yuk Lihat Museum Narkoba di Meksiko


Demi meningkatkan pengetahuan kita semua, gue mo kasi liat apa sih narkoba itu, bagaimana seluk beluknya, dan sejauh mana sih para aparat keamanan berjuang untuk memberantasnya, dalam hal ini di Mexico sana. Jujur aja gue sendiri blum punya sumber yg berisi materi tentang pemberantasan narkoba di Indonesia, ya mungkin nantinya gue sendiri berharap, pemberantasan narkoba di negara kita ini akan lebih hebat lagi, biar musuh bangsa ini bisa habis sehabis-habis nya sampe kecoa kecoa nya skalian dan bangsa ini terbebas dari yang namanya pecandu narkoba, amiiin
Oke deh, gue udah banyak ngomong, silahkan simak infonya disini , hanya disini untuk kalian semua

Narkoba itu apa sih?
Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika yang di sempurnakan lagi dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan

Nah, untuk lebih jelasnya sekarang kita study tour dulu ke Museum Narkotika di Mexico sana, silakan di cermati.
blog-apa-aja.blogspot.com

Museum Narkoba di Meksiko dibuka pada tahun 1985. Dahulu, musium itu masih sebuah ruangan kecil dengan beberapa koleksi di dalamnya. Saat ini situasi telah berubah, kini museum ini yang terletak di Meksiko versi Pentagon, kondisinya sangat luas, namun kurator mengatakan mereka kehabisan ruang untuk semua barang selundupan mereka yang ingin dipamerkan . Sampel dari berbagai obat-obatan, termasuk methamphetamine, dan ganja cocaibe dalam berbagai bentuk yang diberi label dalam kotak kaca.

blog-apa-aja.blogspot.com
Panah pada peta 3D menunjukkan arah perdagangan obat dari selatan menuju Amerika Serikat, jadi inget film Fast & Furious IV, hiks.

blog-apa-aja.blogspot.com
Tentara kurator museum Kapten Claudio Montane menunjukkan mural besar yang menggambarkan perang terhadap narkoba di pintu masuk Museum Narkoba di Mexico City.

blog-apa-aja.blogspot.com
Sebuah tampilan di museum menunjukkan bagaimana mariyuana ini diselundupkan di dalam papan selancar, ckckckckck...

blog-apa-aja.blogspot.com
Zayaqui, seekor dog Gembala Jerman yang meninggal pada tahun 2008, yang diabadikan di museum. Dia berjasa atas penyitaan lebih dari 8.000 pon mariyuana dan obat lain temuannya, hmmm salut ama dog ini hihihihi

blog-apa-aja.blogspot.com
Contoh yang menampilkan bagaimana narkoba yang diselundupkan dalam makanan dan kaleng soda, buset dah!

blog-apa-aja.blogspot.com
Inilah senjata yg disita dari anggota kartel. Pistol uk 9mm yg bertatahkan berlian inisial LMJ.

blog-apa-aja.blogspot.com
Sebuah diorama memperlihatkan bagaimana polisi menggunakan rintangan jalan militer shg dapat membantu menangkap penyelundup narkoba. Dalam tiga tahun terakhir, pasukan Meksiko telah menyita 443 pesawat terbang, 14.622 kendaraan dan 43.118 senjata, termasuk basoka dan granat peluncur. Mereka telah menyita $ 113.990.520, buseeet dah!

blog-apa-aja.blogspot.com
Narkoba yg disembunyikan dalam bingkai foto sang Perawan dari Guadalupe. Sembilan dari bingkai keagamaan ini ditemukan pada sebuah bis penumpang di Sonora, Meksiko. Total of 110 kilogram ganja berhasil di sita!

blog-apa-aja.blogspot.com
Sebuah senjata otomatis yg pake ukiran perak tergantung di dinding di museum. Dari 1976 hingga 2009, 636 pasukan Meksiko tewas dalam pertempuran dengan kartel, 133 dari mereka tewas dalam tiga tahun terakhir.

blog-apa-aja.blogspot.com
Sebuah diorama menggambarkan seorang petani di pedesaan sedang menjaga tanaman terlarangnya, kek petani biasa yaks...

blog-apa-aja.blogspot.com
Diorama memperlihatkan sebuah helikopter militer membumihanguskan tanaman mariyuana di lahan terpencil.

blog-apa-aja.blogspot.com
Sebuah mesin yang digunakan untuk mengeringkan ganja di dalam rumah ditemukan selama penggerebekan obat bius.

blog-apa-aja.blogspot.com
Sampel dari berbagai narkotika, termasuk kokain, yang berlabel dalam kotak kaca yg bertuliskan "mengkonsumsi narkoba bukan untuk bersenang-senang, Kita ingin orang tahu betapa sulitnya kami bekerja di Meksiko untuk memerangi ini"

blog-apa-aja.blogspot.com
Display menunjukkan barang bukti kepemilikan obat dan peralatannya..

blog-apa-aja.blogspot.com
Berbagai senjata disita dari anggota kartel diatur dalam bentuk pajangan...

blog-apa-aja.blogspot.com
Buset dah sabuk nya keren dari emas, tapi gambarnya yg nggilani, dan senjata2 yg digunakan anggota kartel yg berhasil di sita

blog-apa-aja.blogspot.com 





Karya Ilmiah Seputar Pendidikan Sekolah Dasar

KARYA ILMIAH

SEPUTAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR











Disusun oleh :
…………………………



…………………………………………………….
………………………………………………………………


 Selengkapnya download versi ms word disini

Berbagi Ilmu Berbagi Pengetahuan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendekatan pembelajaran yang merupakan tuntutan kurikulum tingkat satuan pendidikan belum dilaksanakan secara maksimal. Guru masih sering melaksanakan kegiatan pembelajaran Matematika secara murni mata pelajaran dan terpisah dari mata pelajaran lain. Kegiatan pembelajaran mata pelajaran Matematika hanya mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berhubungan dengan Matematika tanpa mengaitkannya dengan mata pelajaran lain. Pembelajaran seperti ini mengakibatkan siswa terjebak dalam rutinitas yang membosankan sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik dan motivasi belajar siswa pun rendah. Siswa juga belum terlibat secara aktif dalam menemukan konsep yang dipelajari, karena pembelajaran lebih banyak terpusat pada guru. Selain itu, pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah kurang mengembangkan siswa untuk berfikir holistik karena siswa kurang mengetahui keterkaitan konsep dari beberapa mata pelajaran, sehingga pengalaman yang diperoleh sebagai hasil belajar menjadi kurang bermakna. Pada akhirnya berimplikasi pada rendahnya prestasi belajar siswa.


Berkaitan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan dan seiring bergulirnya kurikulum tingkat satuan pendidikan, pembelajaran yang dikemas dan dirancang guru harus mengoptimalkan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah digariskan. Untuk mencapai hal tersebut maka guru harus dapat menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis siswa SD kelas I. Pada periode ini, siswa masih memandang dunia sebagai sesuatu yang terpadu dan konkrit, sehingga pendekatan pembelajaran yang digunakan di kelas ini harus bersifat tematis dan integratif. Dengan pembelajaran secara tematis dan integratif diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih bermakna dan utuh bagi siswa, serta dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal. Dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya prestasi belajar Matematika.
Pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan pada awal semester genap terdapat kesenjangan jika dibandingkan dengan tuntutan pembelajaran ideal sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang menekankan penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kesenjangan tersebut antara lain: pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini belum mampu membangkitkan motivasi belajar yang tinggi, belum menunjukkan keterlibatan siswa secara aktif dalam menemukan konsep yang dipelajari, serta kurang dapat memberikan pengalaman yang bermakna dan utuh kepada siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka mendorong penulisuntuk mengeliminir kesenjangan-kesenjangan yang menjadi permasalahan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran tematik pada pembelajaran Matematika. Oleh karena itu pada karya tulis ilmiah ini menulis mengenai “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik pada Siswa Kelas I SD”.

B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka secara spesifik masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah melalui pembelajaran tematik dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas I SD”

C.    Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pembelajaran tematik dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas I SD.

D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoretis
Mendapatkan teori baru tentang peningkatan prestasi belajar Matematika melalui pembelajaran tematik pada siswa kelas I sekaligus sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
2.      Manfaat Praktis
a.      Bagi Guru
Memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika kelas I SD dengan model pembelajaran tematik.
b.      Bagi Instansi Terkait
Merupakan masukan dalam mengambil kebijakan yang dapat menunjang peningkatan mutu dan efektivitas pembelajaran Matematika  di sekolah.

Berbagi Ilmu Berbagi Pengetahuan

BAB II
LANDASAN TEORI

1.      Hakikat Prestasi Belajar Matematika
a.       Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut Sutratinah Tirtonegoro (1988: 43) adalah “Penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.
Sedangkan menurut Winkel (1991: 60) yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah “Bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu”.
Senada dengan pendapat kedua ahli tersebut, Anton Sukarno (1994:16) menyatakan bahwa “Prestasi belajar adalah suatu hasil maksimal yang diperoleh dengan usahanya dalam rangka mengaktualisasikan dan mempotensikan diri lewat belajar”.
Dari ketiga pendapat di atas, maka yang dimaksud prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat dalam rangka mengaktualisasikan dan mempotensikan diri lewat belajar.
Dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar adalah suatu angka yang dicapai oleh masing-masing siswa dalam periode waktu tertentu sebagai hasil dari belajarnya, yang merupakan perwujudan dari potensi dirinya.
b.      Pengertian Matematika
Menurut Djauzak Ahmad (1994: 13) “Matematika adalah salah satu ilmu dasar dalam kehidupan sehari-hari yang berguna memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dewasa ini”.
Sedangkan menurut Johnson dan Myklebust seperti dikutip Mulyono Abdurrahman (1999: 252), “Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengeskpresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir”.
Senada dengan pendapat tersebut, Kline dalam Mulyono Abdurrahman (1999: 252) mengemukakan bahwa “Matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar induktif”.
Dari pendapat-pendapat di atas, berarti bahwa Matematika adalah salah satu ilmu dasar dalam kehidupan sehari-hari, yang merupakan bahasa simbolis untuk memudahkan manusia berfikir dengan menggunakan cara bernalar deduktif dan induktif.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang berguna untuk memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memudahkan manusia berfikir dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

c.       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-masing (Moh Uzer Usman & Lilis Setiawati, 1993: 9).
Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:
1)      Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)
a)      Faktor jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.
b)      Faktor psikologi, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas:
(1)   Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.
(2)   Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minta kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.
c)      Faktor kematangan fisik maupun psikis.
2)      Faktor yang berasal dari luar luar diri (eksternal)
a)      Faktor sosial yang terdiri atas:
(1)   Lingkungan keluarga.
(2)   Lingkungan sekolah.
(3)   Lingkungan masyarakat.
(4)   Lingkungan kelompok.
b)      Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, tehnologi, dan kesenian.
c)      Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
d)     Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan.
Demikian, beberapa faktor internal dan eksternal yang berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa.

d.      Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar dapat memilih materi yang mampu menumbuhkembangkan kemampuan dan membentuk pribadi siswa, sehingga mampu mengikuti perkembangan IPTEK. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar tidak dapat terlepas dari ciri Matematika itu sendiri yaitu memiliki sifat abstrak dan berpola deduktif dan konsisten.
Karenanya kegiatan belajar dan mengajar Matematika seyogyanya juga tidak disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain, karena peserta didik yang belajar Matematika itupun berbeda-beda kemampuannya, maka kegiatan belajar mengajar harus tetap memperhatikan adanya perbedaaan individu dan karakteristik siswa. (Djauzak Ahmad, 1994: 13)
Selanjutnya, Djauzak Ahmad (1994: 17) menyatakan bahwa “Tujuan pembelajaran Matematika secara umum adalah mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan dan dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat dan efektif”. Di samping itu siswa diharapkan mampu menggunakan Matematika dalam kehidupan sehari-hari dan mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
Dalam Kurikulum 2004 (2003: 6) juga disebutkan “Tujuan pembelajaran Matematika adalah melatih dan menumbuhkan cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif, dan konsisten. Serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri sesuai dalam menyelesaikan masalah”.
Sedangkan Moch Ichsan (2003: 4) merumuskan tujuan pembelajaran Matematika, sebagai berikut:
1)      Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan ) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.
2)      Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan Matematika.
3)      Mengembangkan pengetahuan dasar Matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut.
4)      Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.
Tujuan tersebut dianggap telah tercapai apabila siswa telah memiliki sejumlah kemampuan di bidang Matematika. Agar tujuan pembelajaran Matematika tersebut dapat dicapai secara optimal, guru harus dapat menerapkan pendekatan pembelajaran Matematika secara tepat.
Moch Ichsan (2003: 8-9) mengemukakan empat macam pendekatan pembelajaran Matematika, yaitu:
1)      Pendekatan belajar aktif (Student Active Learning = SAL)
SAL adalah suatu pembelajaran yang menekankan aktivitas para siswa secara fisik, intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang maksimal, baik ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, maka guru harus dapat menciptakan suasana yang menggairahkan kegiatan belajar, antara lain dengan menyajikan bahan pelajaran mengesankan dan merangsang daya kreativitas, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan berkesan.
2)      Pendekatan terpadu
Yaitu suatu pendekatan yang mengaitkan mata pelajaran Matematika dengan mata pelajaran lainnya. Dengan mengetahui keterkaitan konsep dari beberapa mata pelajaran, maka akan dapat memberi pengertian kebermaknaan, sehingga siswa lebih mantap dalam memahami suatu konsep.
3)      Pendekatan konstruktivis
Yaitu merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran di kelas melalui tiga fase, yaitu: fase eksplorasi, fase pengenalan konsep dan aplikasi konsep untuk mencapai kebermaknaan pemahaman.
4)      Pendekatan realistik (Realistic Mathematics Education = RME)
Yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang real bagi siswa, menekankan keterampilan “process of doing mathematics”. Pada pendekatan ini peran guru tidak lebih dari seorang fasilitator, moderator, atau evaluator, sementara siswa berfikir, mengkomunikasikan “reasoning”nya, melatih nuansa demokrasi dengan menghargai pendapat orang lain.

2.      Pembelajaran Tematik
a.       Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik sebagai pendekatan baru dianggap penting untuk dikembangkan. Hadi Mulyono (2000: 13) memberikan pengertian pembelajaran tematik dapat dilihat sebagai:
1)      Pembelajaran yang beranjak dari satu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain yang berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya.
2)      Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak.
3)      Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan.
4)      Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda, dengan harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.
Menurut Ujang Sukandi (2003: 108) “Pembelajaran tematis dimaksudkan sebagai suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dengan membuat keterpaduan materi mata pelajaran dalam satu tema”.
Sedangkan Moch Ichsan (2003: 9) menyatakan bahwa “Pembelajaran Matematika model Webbed atau pembelajaran tematik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengaitkan beberapa mata pelajaran melalui suatu tema tertentu”.
b.      Karakteristik Pembelajaran Tematik
Berdasarkan hakikat pembelajaran tematik, Tim Pengembang PGSD (2001: 58-59) mengemukakan beberapa ciri atau karakteristik pembelajaran sebagai berikut:
1)      Holistik
Suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa menjadi lebih arif dan bijak di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di hadapan mereka.
2)      Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti diterangkan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar skemata yang dimiliki siswa.
3)      Otentik
Pembelajaran tematik juga memungkinkan siswa memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari. Ini karena mereka dalam belajarnya melakukan kegiatan secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajar sendiri, hasil dan interaksinya dengan fakta dan peristiwa, bukan sekedar hasil pemberitahuan guru.
4)      Aktif
Pembelajaran tematik pada dasarnya dikembangkan dengan berdasar kepada pendekatan diskoveri inkuiri. Siswa perlu terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasinya. Pembelajaran tematik pada dasarnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasrat, minat dan kemampuan siswa.
Oleh karena itu, pembelajaran tematik bukan semata-mata merancang aktivitas-aktivitas dari masing-masing bidang studi yang ada kaitannya. Meskipun hal itu bisa saja dilakukan, hal ini bisa tidak sesuai dengan landasan filosofis, psikologis dan praktis dari pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik bisa saja dikembangkan dari suatu tema yang disepakati bersama dengan melirik aspek-aspek kurikulum yang bisa dipelajari melalui pengembangan tema tersebut.




BAB III
PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Kondisi Awal
Guru masih sering melaksanakan kegiatan pembelajaran Matematika secara murni mata pelajaran dan terpisah dari mata pelajaran lain. Kegiatan pembelajaran mata pelajaran Matematika hanya mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berhubungan dengan Matematika tanpa mengaitkannya dengan mata pelajaran lain. Pembelajaran seperti ini mengakibatkan siswa terjebak dalam rutinitas yang membosankan sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik dan motivasi belajar siswa pun rendah. Siswa juga belum terlibat secara aktif dalam menemukan konsep yang dipelajari, karena pembelajaran lebih banyak terpusat pada guru. Selain itu, pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah kurang mengembangkan siswa untuk berfikir holistik karena siswa kurang mengetahui keterkaitan konsep dari beberapa mata pelajaran, sehingga pengalaman yang diperoleh sebagai hasil belajar menjadi kurang bermakna. Pada akhirnya berimplikasi pada rendahnya prestasi belajar siswa.

B.     Perencanaan Tindakan
Dengan berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial, penulismelakukan langkah-langkah untuk merencanakan model pembelajaran tematik, antara lain:
a.       Membuat/memilih tema.
b.      Melakukan analisis kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator yang sesuai dengan tema.
c.       Membuat pengelompokan jaringan indikator.
d.      Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tematik berdasarkan jaringan indikator yang telah dibuat.
Kegiatan awal untuk setiap pertemuan memuat doa bersama, absensi siswa dan appersepsi. Tahap appersepsi berupa cerita atau menyanyi bersama yang bertujuan untuk memusatkan perhatian siswa dan mengarahkan minat siswa pada tema yang akan dibicarakan.
Kegiatan inti adalah kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam pembelajaran. Sedangkan kegiatan akhir merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri satu pertemuan, meliputi kegiatan evaluasi dan memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah.

C.    Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini guru menerapkan model pembelajaran tematik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Tindakan yang dilaksanakan meliputi kegiatan-kegiatan selama proses pembelajaran antara lain kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan diawali dengan kegiatan awal berupa doa bersama, absensi siswa dan appersepsi. Dilanjutkan dengan kegiatan inti yang pada setiap pertemuannya menyampaikan 1 indikator Matematika sebagai core (inti pembelajaran).
Adapun contoh indikator Matematika dengan Kompetensi Dasar “Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angkayang menjadi core (inti pembelajaran) pada setiap pertemuan adalah :
a.       Menjumlah dua bilangan tanpa teknik menyimpan, bilangan sampai 100, untuk pertemuan ke-1.
b.      Menjumlah dua bilangan dengan teknik menyimpan, bilangan sampai 100, untuk pertemuan ke-2 dan ke-3.
c.       Mengurangi dua bilangan tanpa teknik meminjam, bilangan sampai 100, untuk pertemuan ke-4.
d.      Mengurangi dua bilangan dengan teknik meminjam, bilangan sampai 100, untuk pertemuan ke-5 dan ke-6.
Indikator-indikator Matematika tersebut dikaitkan dengan indikator mata pelajaran lain yang sesuai dengan tema, yang tertulis dalam RPP.
Pembelajaran pada setiap pertemuan selalu diakhiri dengan evaluasi dan memberikan tindak lanjut berupa tugas portofolio. Dan pada akhir pertemuan dilaksanakan ulangan harian untuk mengetahui prestasi belajar Matematika.


D.     Refleksi
Pembelajaran dengan meninggalkan pembelajaran konvensional akan dapat menumbuhkembangkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Siswa dapat lebih menerima pengajaran yang dilakukan oleh guru karena sifatnya yang bervariasi dan konkret. Selain itu guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai pembelajar akan lebih mudah tercapai karena motivasi siswa tinggi keaktifan siswa meningkat. Hal ini sesuai tuntutan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang maksimal.

 Selengkapnya download versi ms word disini




















BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penulisan karya imiah denganpembelajaran tematik dalam pembelajaran Matematika pada kelas I dapat disampaikan kesimpulan sebagai berikut:
1.      Model pembelajaran tematik dalam pembelajaran Matematika dilakukan dengan mengaitkan mata pelajaran Matematika dengan mata pelajaran lainnya melalui konsep-konsep yang dapat dipadukan dalam naungan tema tertentu.
2.      Dengan pembelajaran tematik dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas I.
3.      Dengan menerapkan model pembelajaran tematik dapat meningkatkan peran aktif (pastisipasi) siswa dalam proses pembelajaran.

B.     Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus sebagai bahan uraian penutup penelitian ini, antara lain:
1.      Bagi Sekolah
Hendaknya mengupayakan pengadaan berbagai alat peraga Matematika khususnya untuk kelas rendah (kelas 1 dan 2), baik droping maupun swadaya sekolah, sehingga lebih menunjang dalam penanaman konsep-konsep Matematika secara lebih nyata sekaligus meningkatkan aktivitas belajar siswa dan memberdayakan model pembelajaran tematik.
2.      Bagi Guru
Hendaknya mempersiapkan secara cermat perangkat pendukung pembelajaran tematik dan fasilitas belajar yang diperlukan, karena sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pembelajaran yang pada akhirnya berpengaruh pada proses dan hasil belajar Matematika siswa


DAFTAR PUSTAKA

Anton Sukarno. 1994. Efektifitas Sistem Pengajaran Pelayanan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Surakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Puskur Balitbang.

Djauzak Ahmad. 1994. Pedoman Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. Jakarta: Balai Pustaka.

Hadi Mulyono. 2000. Pembelajaran Terpadu. Surakarta: Sebelas Maret University Pers.

Hartono & Edy Legowo. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Depdiknas.

Moch. Ichsan. 2003. Strategi Belajar Mengajar Matematika di Sekolah Dasar. Semarang: BPG.

Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bahan Kajian PKG, MGBS, MGMP). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyadi HP. 2006. Kajian Teori dan Hipotesis Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: LPMP Jawa Tengah.

Mulyono Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutratinah Tirtonegoro. 1988. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Tim Pengembang PGSD. 2001. Pembelajaran Terpadu. Bandung: Maulana.

Ujang Sukandi, et.al. 2003. Belajar Aktif dan Terpadu: Apa, Mengapa dan Bagaimana?. Surabaya: Duta Graha Pustaka.

Winkel W.S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.


Selengkapnya download versi ms word disini