forum-buku.blogspot.com - Cokelat tampaknya tak akan lagi menjadi momok bagi wanita, pasalnya penelitian terbaru menyatakan bahwa penggemar cokelat jauh lebih langsing ketimbang yang tidak menggemarinya.
Namun jangan terburu-buru memborong semua cokelat di supermarket terdekat setelah membaca pernyataan di atas tadi. Baca terlebih dahulu kutipan hasil penelitian para ahli berikut ini.
Adalah para peneliti di University of California, San Diego yang menemukan fakta bahwa mereka yang rutin mengonsumsi cokelat memiliki tubuh yang jauh lebih langsing ketimbang yang tidak. Menurut data para peneliti, BMI para penggemar cokelat ini cenderung lebih rendah angkanya.
"Cokelat kaya akan antioksidan yang memberikan pengaruh baik bagi metabolisme tubuh," ungkap Beatrice Golomb, M.D., Ph.D., pemimpin penelitian tersebut seperti dikutip dari Shine. Menurut penelitian yang dilakukannya lewat media tikus, flavonoid dapat membantu meningkatkan massa otot dan mengurangi berat badan. Dan apabila efek yang dihasilkan sama di tubuh manusia, maka memang benar cokelat dapat membantu mengendalikan penambahan berat badan dan membuat tubuh tetap langsing.
Fakta lain yang ditemukan dalam penelitian mengungkapkan bahwa mereka yang gemar makan cokelat cenderung memiliki ketakutan akan gemuk. Sehingga, setelah mengonsumsi kalori sebagian besar akan melakukan olahraga agar tubuhnya tidak membengkak. Sedangkan mereka yang tidak mengonsumsi cokelat, merasa bahwa tubuhnya baik-baik saja, dan cenderung malas untuk berolahraga, padahal kalori tidak hanya didapat dari cokelat saja, makanan lain yang dikonsumsipun turut menyumbangkan kalori.
Melalui penelitian ini, pembaca juga diingatkan agar lebih cermat dalam memilih cokelat. Sebagian besar cokelat yang beredar di pasar adalah cokelat yang kaya akan kandungan gula, inilah yang menyebabkan penambahan kalori yang cukup banyak saat makan cokelat.
Jadi, benarkah penggemar cokelat lebih langsing? Benar! Dengan catatan, ia juga rutin melakukan workout untuk membakar kalori di tubuh agar tak berlebihan jumlahnya.
Source
No comments:
Post a Comment