Wednesday, November 9, 2011

Peristiwa Penyobekan Bendera di Hotel Yamato Surabaya akan di film kan

Peristiwa penyobekan bendera di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) menjadi latar belakang film Bendera Sobek garapan sutradara Dwi Ilalang.

”Film ini mengangkat aspek patriotisme, aspek merah-putih. Sekarang banyak orang tak lagi memperhatikan merah-putih. Setelah dihina negara tetangga, baru ramai,” ujar Dwi di Hotel Majapahit, Rabu (13/10).

Meskipun film-film kepahlawanan yang sudah pernah dibuat tidak terlalu booming di pasar, namun Dwi tetap optimistis film yang akan dikerjakan ini bakal meledak.

Apalagi, film ini memiliki latar belakang sejarah yang benar-benar ada dan menjadi kebanggaan arek Surabaya, yaitu peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato.

Pria yang beberapa kali memenangi piala FTV ini mengatakan alur cerita dalam film Bendera Sobek berjalan mundur.

Diceritakan seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir dan mengangkat kisah kehidupan seorang kakek yang saat ini menjadi tahanan politik. Melalui riset yang dilakukan, ditemukan fakta ternyata kakek tersebut memiliki jasa besar dalam peristiwa bersejarah perobekan bendera Belanda di atas Hotel Yamato di Jalan Tunjungan.

Singkat cerita, melalui skripsinya, akhirnya mahasiswa tersebut berhasil membersihkan kembali nama si kakek dan membebaskannya dari status tapol. Meskipun sudah pernah ditahan pemerintah, si kakek tetap memiliki kecintaan luar biasa terhadap negara ini. bahkan dia bertekad menyaksikan upacara Hari Pahlawan di Tugu Pahlawan dan menyaksikan karnaval bersama cucunya yang mengalami keterbelakangan mental.

Tidak hanya mengangkat cerita perjuangan di Surabaya berikut settingnya, semua pemain dalam film ini juga akan dicari dari sekitar Jatim dengan pola seperti ajang pencarian bakat yang sedang marak saat ini.

Film yang dikerjakan PT Rajawali Megah Vision (RMV) dengan menggandeng TelkomFlexi area Jatim, Bali, Nusra ini ini melakukan proses casting di beberapa kota seperti Surabaya, Malang, Kediri, dan Jember.

Audisi bergulir mulai November 2010 dan Surabaya mendapat kesempatan kali pertama, disusul daerah lainnya. Casting akan dilaksanakan dalam bus yang ”disulap” sedemikian rupa,
menyerupai ruangan yang mengedepankan privasi.

Deputy Executive General Manager TelkomFlexi Iskriono Windiarjanto, berharap generasi muda tetap lekat dengan merah putihnya. “Dan menurut kami, film adalah media yang tepat untuk menyampaikan hal tersebut,” ujarnya.

Anggraeni Prajayanti
• VIVAnewssource : kisah-fakta.blogspot.com
repost by : ceritabos.blogspot.com

No comments:

Post a Comment