Pendahuluan
Kata Teknologi berasal dari asal kata latin Texere yang berarti to weave (menenun) atau to construct (membangun) (Rogers, 1986). Kata Teknologi tidak hanya terbatas kepada pengguna mesin-mesin, meskipun dalam pengertian sempit sering digunakan keterkaitan teknologi dan mesin dalam bahasa sehari-hari.
Technology is a design for instrumental action that reduces the uncertainly in the course-effect relationships invalved in achieving a desired outcome.
Sebuah teknologi biasanya terdiri dari aspek Hardware (perangkat keras) dan Software(Perangkat Lunak). Salah satu jenis teknologi adalah Teknologi Komunikasi
Teknologi Komunkasi dan Bahasa
Technology is a design for instrumental action that reduces the uncertainly in the course-effect relationships invalved in achieving a desired outcome.
Sebuah teknologi biasanya terdiri dari aspek Hardware (perangkat keras) dan Software(Perangkat Lunak). Salah satu jenis teknologi adalah Teknologi Komunikasi
Teknologi Komunkasi dan Bahasa
Teknologi Komunikasi adalah peralatan perangkat keras; struktur-struktur organisasional dan nilai-nilai sosial yang dikoleksi, diproses dan menjadi pertukaran informasi individu-individu dengan individu-individu lainnya.
Teknologi Komunikasi diawali sejarah manusia seperti ditemukannya bahasa lisan dan bahasa tulisan dalam bentuk photographs yang ditulis pada dinding gua-gua.
Teknologi Media (secara potensial dapat mencapai khalayak massa) berasal dari Cloy Robberts (Tulisan pada lembaran-lembaran tanah liat) dalam peradaban awal seperti bangsa Sumeria di daerah Sungai Eirpat dan Sungai Tigris serta Bangsa Mesir
Kompetensi
Kompetensi insan komunikasi dalam Teknologi Komunikasi :
Teknologi Media (secara potensial dapat mencapai khalayak massa) berasal dari Cloy Robberts (Tulisan pada lembaran-lembaran tanah liat) dalam peradaban awal seperti bangsa Sumeria di daerah Sungai Eirpat dan Sungai Tigris serta Bangsa Mesir
Kompetensi
Kompetensi insan komunikasi dalam Teknologi Komunikasi :
- Users (Pengguna) teknologi komunikasi. Sebagai users, maka insan komunikasi sebagai ilmuwan sosial harus berbasis teknologi komunikasi.
Content of Technology pada teknologi komunikasi - Content of Technology, misalnya teknologi komunikasi berbentuk televisi atau media online, maka yang mengisinya adalah orang komunikasi, seperti program berita pada televisi atau cyber communication pada media online (internet).
- Riset dampak sosial teknologi komunikasi. Kemampuan meneliti dampak sosial teknologi komunikasi harus dimiliki oleh orang komunikasi seperti meneliti dampak sosial pengguna play station terhadap perilaku belajar anak sekolah dasar.
Menurut Alvin Toffler, tiga gelombang peradaban manusia terdiri dari era pertanian, industri dan era informasi / komunikasi (lihat Rogers 1986 ; Alisyahbana dalam Yulian, dkk (2001) .
- Gelombang pertama (800 SM-1500 M) adalah gelombang pembaruan dimana manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian yaitu manusia berubah dari kebiasaan berpindah-pindah yang menetap disatu tempat. Ciri masa ini adalah penggunaan “baterai alamiah” yang dapat menyimpan energi yang dapat diperbaharui dalam otot-otot binatang, hutan, air terjun, angin atau langsung dan matahari, banyak sekali menggunakan kincir air dan kincir angin.
Gelombang Peradaban Manusia - Gelombang kedua (1500 M-1970 M) adalah masyarakat industri, sebagai “manusia ekonomis” yang rakus yang baru lahir dari Renaissance (pencerahan di Eropa). Adam Smith dengan bukunya The Wealth of Nations dari Charles Darwin dengan bukunya The Origin of Species mewarnai budaya renaissance.Imprialisme dan kolonialisme di gelombang kedua ini merupakan interpretasi yang salah dari Teori Darwin, terutama ideologi Social Darwinism dan Herbert Species ; The Mights is always Rights.
Gelombang kedua ini berbudaya produk massa, pendidikan massa, komunikasi massa dan media massa.
Budaya Iptek tumbuh dengan pesat
Terjadi urbanisasi dan pembangunan kota besar, penggunaan energi yang tidak dapat diperbaharui dan polusi yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup. - Gelombang ketiga (1970-2000 M) adalah masyarakat informasi dengan ciri-ciri :
- Kelangkaan bahan bakar fosil ; kembali ke energi yang dapat diperbaharui
- Proses produksi yang cenderung menjadi produksi massa yang terkonsentrasi
- Terjadinya deurbanisasi dan globalisasi karena kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.
- Peradaban gelombang ketiga merupakan Sintesa dari gelombang pertama (tesa) dan gelombang kedua (antitesa).
- Dalam gelombang ketiga ini kadang disebut sebagai Knowledge Age, dengan digunakannya satelit telekomunikasi, kabel optik dalam jaringan internet, masyarakat mampu berkomunikasi online.
- Era Komunikasi dan Informasi Masa Puncaknya era komunikasi dan informasi akan segera tercapai 10-20 tahun kedepan.
Open Society (Struktur Masyarakat Terbuka/ umumnya para anggota masyarakat berusaha dan bekerja keras untuk menaikkan statusnya didalam masyarakat. Mereka bersaing dan bekerjasama untuk dapat naik ke lapisan atas berikutnya sesuai dengan sistem kompetisi dan korporasi yang sudah dapat diterima oleh seluruh masyarakat.
Lima Gelombang peradaban baru akan bergantian atau pun kadang-kadang bersamaan mendominasi budaya masyarakat dunia selanjutnya :
Lima Gelombang peradaban baru akan bergantian atau pun kadang-kadang bersamaan mendominasi budaya masyarakat dunia selanjutnya :
- Era Industri Rekreasi (Hospitality, Recreation, Entertainment) yang akan mendominasi budaya pada tahun 2015 M.
- Era Bioteknologi (Bioteknologi, genetics, Cloning) yang akan mendominasi budaya dunia pada kira-kira tahun 2001 M.
- Era mega material (Quantum Physics, Nanotechnology high pressure physics) yang akan mendominasi dunia kira-kira tahun 2200 M dan 2300 M.
- Era Atom Baru (fusion, lossers,hydrogen and helium isopes) yang akan mendominasi budidaya duinia kira-kira pada 2100 – 2500 M.
- Era Angkasa luar baru (Specsaft, Exploration, Travel, Resource Gathering, Astrophysics) yang akan mendominasi sebelum tahun 3000 M (Alisyahbana, 2001).
Kesenjangan Informasi
Kesenjangan yang terjadi sekarang ini merupakan akibat komunikasi. Komunikasi yang sangat mempengaruhi adalah Teknologi Komunikasi. Dalam hal ini saya artikan kalau media massa yang sangat berpengaruh. Semakin banyak teknologi baru, maka semakin besar pula kesenjangan yang terjadi di negara ini. Selain itu, dengan adanya teknologi baru maka semakin besar pula keterbelakangan masyarakat miskin.
Lebih lanjut ketika arus informasi media massa ke suatu sistem sosial meningkat, kelompok penduduk dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi, cenderung menerima informasi ini secara cepat dibandingkan dengan kelompok yang berstatus lebih rendah, karena itulah kesenjangan pengetahuan antara kelompak-kelompok tersebut cenderung bertambah dari pada berkurang.
Masyarakat ekonomi kurang mampu yang kebanyakan tidak bisa mengadopsi teknologi baru karena mereka berfikir bahwa mereka tidak bisa membelinya, otomatis mereka tidak bisa menggunakan teknologi dan kurang mendapatkan infromasi. Selain itu, ada masyarakat yang berusaha membelinya tetapi sebelum mereka mendapatkannya muncul lagi teknologi baru lainnya. Maka sulitlah masyarakat kecil untuk maju, jika mereka tidak bisa menggunakan teknologi baru tersebut. Sekarang yang kita harus pikirkan bagaimana cara kita untuk membantu masyarakat miskin tersebut, agar bisa mengadopsi teknologi secara baik dan berjalan lurus. Misalnya ada teknologi, mereka bisa memakai dan menggunakannya secara jalannya modernisasi?
(Rogers, 1974) beranggapan secara teoritis dan pragmatis hal ini amat bermanfaat untuk menggeneralisasi hipotesa kesenjaagan pengetahuaan kedalam rumusan yang lebih luas: “Upaya komunikasi yang berorientasi pada perubahan selama ini, cenderug memperlebar kesenjangan dalam sejumlah variabel pengaruh antara unsur khalayak yang mempunyai status sosial ekonomi tinggi dengan yang berstatus di bawahnya”.
Kesenjangan yang terjadi sekarang ini merupakan akibat komunikasi. Komunikasi yang sangat mempengaruhi adalah Teknologi Komunikasi. Dalam hal ini saya artikan kalau media massa yang sangat berpengaruh. Semakin banyak teknologi baru, maka semakin besar pula kesenjangan yang terjadi di negara ini. Selain itu, dengan adanya teknologi baru maka semakin besar pula keterbelakangan masyarakat miskin.
Lebih lanjut ketika arus informasi media massa ke suatu sistem sosial meningkat, kelompok penduduk dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi, cenderung menerima informasi ini secara cepat dibandingkan dengan kelompok yang berstatus lebih rendah, karena itulah kesenjangan pengetahuan antara kelompak-kelompok tersebut cenderung bertambah dari pada berkurang.
Masyarakat ekonomi kurang mampu yang kebanyakan tidak bisa mengadopsi teknologi baru karena mereka berfikir bahwa mereka tidak bisa membelinya, otomatis mereka tidak bisa menggunakan teknologi dan kurang mendapatkan infromasi. Selain itu, ada masyarakat yang berusaha membelinya tetapi sebelum mereka mendapatkannya muncul lagi teknologi baru lainnya. Maka sulitlah masyarakat kecil untuk maju, jika mereka tidak bisa menggunakan teknologi baru tersebut. Sekarang yang kita harus pikirkan bagaimana cara kita untuk membantu masyarakat miskin tersebut, agar bisa mengadopsi teknologi secara baik dan berjalan lurus. Misalnya ada teknologi, mereka bisa memakai dan menggunakannya secara jalannya modernisasi?
(Rogers, 1974) beranggapan secara teoritis dan pragmatis hal ini amat bermanfaat untuk menggeneralisasi hipotesa kesenjaagan pengetahuaan kedalam rumusan yang lebih luas: “Upaya komunikasi yang berorientasi pada perubahan selama ini, cenderug memperlebar kesenjangan dalam sejumlah variabel pengaruh antara unsur khalayak yang mempunyai status sosial ekonomi tinggi dengan yang berstatus di bawahnya”.
No comments:
Post a Comment