Jika dosaku menggunung tinggi
Maka pengampunan-Mu sungguh melangit luas
Jika syukurku selautan tak bertepi
Maka syukur itu hanyalah setetes nikmat-Mu di bumi
Duhai kekasih ku,
Aku pernah lupa menemui-Mu di waktu fajar
Karena buaian mimpi yang membuat ku terlena
Duhai kekasih ku,
Aku pernah lupa dengan janjiku untuk bertemu dengan –Mu di suatu siang di rumah berkuba dan Bermenara
Karena aku memilih lunch dengan rekan kerjaku di sebuah rumah makan yang mewah
Duhai pujaan ku,
Aku pun pernah membuat-Mu cemburu
Saat Kau panggil aku di waktu sore, namun aku tak menghiraukan
Duhai kekasih ku
Aku juga pernah melupakan-Mu
Saat di suatu petang Kau tunggu aku disuatu surau
Aku malah meninggalkan-Mu karena lelah dan tak mau diganggu
Duhai dambaan ku
Aku pun pernah acuh pada-Mu di waktu malam
Karena aku berpura-pura tak dengar panggilan-Mu, dan memilih menyaksikan hiburan
Malah surat cinta yang kau berikan padaku
Tak pernah kubaca hanya kusimpan
Di atas lemari yang berdebu
Duhai kekasihku disana…
Aku tahu
Kau masih mengasihi dan menyanyangi ku selalu
Walau sudah terlalu sering aku melupakan-Mu
Aku tahu
Kau akan selalu memaafkanku
Walau sudah terlalu sering aku mengkhianati-Mu
Duhai kekasihku..
Sudah terlalu banyak pemberian yang Kau berikan padaku
Namun aku jarang sekali berterima kasih pada-Mu
Duhai kekasihku
Maaf kan aku telah membuat-Mu cemburu..
Saat aku menyayangi istri dan anak ku
Aku sedikit melupakan-Mu
Saat keindahan dunia begitu menarik perhatian ku
Aku tak ingat bahwa Kau lah yang telah memberikan itu semua padaku
Saat harta ku semakin banyak
Aku beli apa saja dan melupakan shodaqoh ku
Saat rumah ku berdiri besar dan mewah
Aku jadi khawatir meninggalkan rumah ku dan melupakan rumah-Mu
Saat daganganku laris manis
Aku tunda perintah-Mu, karena khawatir dengan kerugian yang akan aku dapatkan
Saat ternak ku semakin berkembang biak
Aku bertambah sibuk dengan ternakku, dan melupakan janji kita di suatu surau
Saat proyek bisnis begitu menggoda
Aku tak mau telat bertemu rekan bisnisku, sampai panggilan-Mu menjadi begitu mengganggu di telingaku
Maafkan aku untuk itu semua..
Maafkan aku,
jika aku lebih mencintai dunia dari pada Engkau duhai kekasihku
Maafkan aku yang sering melupakan-Mu di sepanjang waktu
Jangan Kau cemburu padaku
Jangan Kau jauhi aku
Jangan Kau marah padaku
Sungguh…
Aku tak sanggup hidup tanpa-Mu
Duhai Allah kekasihku…
Di ruang kecil ini
Berteman pelita dengan cahaya temaram
Kurenungi kembali tentang hubungan kita selama ini
Ku ambil selembar kertas dan sebuah pena
Ku tuliskan satu persatu dosa dan khilaf yang telah ku lakukan
Ku bagi menjadi dua bagian
Sebelah kiri dosa besar, sebelah kanan dosa kecil
Lalu ku lingkari dosa dan khilaf yang sering kulakukan….
Astaghfirullah…
Aku lalai dalam sholatku,,
Aku malas bersedekah
Aku sering meng-ghibah dan memfitnah
Aku jarang ke rumah-Mu
Aku enggan membaca ayat-ayat – Mu
Aku egois dengan saudaraku
Aku merasa paling banyak beramal dalam dakwah
Aku sering mengeluh saat ujian mendera
Aku sering merasa paling benar
Ya Allah Robb tercinta ku…
Maafkan aku untuk itu semua…
Maafkan aku…
Aku sering berkata cinta pada-Mu
Tapi aku belum mampu membuktikan…
Aku sering berkata cinta pada-Mu
Tapi aku selalu membuat-Mu cemburu…
Ya Robbi….
Aku tahu Engkau mendengar keluh kesahku di malam ini..
Maka ampunilah semua khilaf dan dosaku…
Duhai kekasihku….amin…
Tangerang, 7 April 2011
Di sudut ruang sholat rumah ku
Pukul 03.30
Abu Rafah
repost by : ceritabos.blogspot.com
No comments:
Post a Comment