Saturday, March 12, 2011

Jempol Palsu Mumi Mesir Digunakan Untuk Berjalan

Dua ibu jari palsu, salah satunya ditemukan melekat pada kaki mumi Mesir, ada kemungkinan merupakan prostetik fungsional pertama di dunia. Ilmuwan yang menguji replika ibu jari kaki palsu itu pada relawan menduga alat dari kayu dan kulit itu sengaja dipasang untuk membantu orang berjalan.


Ilmuwan dari University of Manchester, Dr Jacky Finch, memperlihatkan bahwa artefak tiga bagian yang tersimpan dalam museum Mesir di Kairo, dan jempol artifisial Greville Chester, yang tengah dipamerkan di British Museum, bukan hanya terlihat seperti ibu jari asli, tapi juga membantu pemiliknya yang tak beribu jari untuk berjalan. Ibu jari palsu itu diperkirakan berasal dari 600 SM, membuatnya sebagai prostetik tertua dibanding Kaki Capula Roma, yang berasal dari 300 SM. 

Dalam risetnya, Finch merekrut dua relawan yang jempol kaki kanannya hilang untuk mengetes replika ibu jari artifisial itu di Gait Laboratory di Centre for Rehabilitation and Human Performance Research, Salford University. “Sebelum dapat diklasifikasikan sebagai alat prostetik, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi,” kata Finch. “Materialnya harus tahan tekanan tubuh sehingga tidak rusak ketika digunakan." 

Proporsi alat bantu itu sangat penting dan penampilannya harus cukup mirip aslinya sehingga dapat diterima baik oleh pengguna maupun orang di sekitarnya. Alat itu juga bisa dijaga kebersihannya sehingga muda dikenakan dan dilepas. "Tapi yang terpenting dapat membantu penggunanya untuk berjalan,” kata Finch
Finch menyatakan ibu jari diperkirakan menanggung 40 persen dari berat tubuh dan bertanggung jawab atas daya dorong ke depan, meski orang yang tak memiliki ibu jari dapat beradaptasi dengan baik. Para relawan diminta mengenakan ibu jari artifisial itu dengan replika sandal Mesir. Meski tak satu pun desain itu diperkirakan dapat berfungsi sebaik jempol asli, seorang relawan bisa berjalan dengan baik memakai kedua replika ibu jari itu. Tak ada peningkatan tekanan signifikan di bawah kaki, tapi semua relawan menyatakan ibu jari Kairo jauh lebih nyaman. 


Jempol Greville Chester terbuat dari beberapa lapis serat papirus yang dibuat dari kain linen, lem dan gipsum, sedangkan ibu jari Kairo mempunyai engsel sederhana, bagian tepi yang melengkung dan bagian bawah datar. “Ibu jari Greville Chester yang usang dan fitur desain Kairo yang penting membuat saya berani berspekulasi bahwa ibu jari artifisial ini telah digunakan pemiliknya semasa hidup dan bukan sekadar dipasang pada saat mumifikasi untuk alasan ritual atau keagamaan,” kata Finch.

No comments:

Post a Comment