Dengan banyaknya kasus seks bebas di kalangan remaja sekolah, maka pelajaran kondom dapat menambah kurikulum baru bagi para pelajar. Itu dilakukan guna mengurangi angka seks pra nikah di kalangan remaja.
Murid di Sekolah Sir Henry Cooper di Hull akan menerima saran "kesehatan seksual dan keluarga berencana" tersebut, sementara mereka juga bisa memegang kondom setiap saat, dan mendapat resep untuk pil keluarga berencana (KB). Demikian kata dokter di balik ide itu.
Namun Dr Mike Holmes dari Haxby Group mengatakan, ide di balik skema itu akan membuat anak muda lebih mungkin mencari nasihat medis untuk berbagai masalah yang "nyaman bagi mereka".
Meski begitu, Dr Mike memaparkan, rencana tersebut tergantung pada persetujuan dari dewan sekolah dan para orangtua.
"Sekolah dengan anak berusia 11 sampai 16 tahun di daerah relatif memiliki kasus 'kehamilan dan penyakit jantung yang tinggi di tingkat remaja', karena itu masalahnya perlu ditangani sedini mungkin,"
Tahun lalu, hanya 21 persen dari murid di sekolah GCSE yang mencapai lima atau lebih nilai bagus (A hingga C), dibandingkan dengan 53 persen di seluruh Inggris.
Berbicara tentang apa yang akan ditawarkan oleh dokter dan perawat, Dr Mike mengungkapkan kepada koran lokal, "Kami akan menawarkan layanan yang sama. Kami akan, misalnya, menawarkan nasihat tentang kesehatan seksual dan keluarga berencana, narkoba, serta obesitas, selain itu memonitor tinggi, berat badan, dan perkembangan para pelajar."
Kendati begitu, Dr Mike mengakui bahwa kondom dan resep pil sangat "kontroversial".
Kami akan meresepkan kontrasepsi, tetapi hanya setelah berkonsultasi dengan dewan sekolah dan orangtua."
Helena Spencer, seorang dewan sekolah menilai rencana itu, "Sangat banyak dalam masa pertumbuhan."
Helena mengatakan, dirinya tidak bisa berkomentar apakah dewan akan menyetujui rencana untuk menawarkan kontrasepsi. Sebab dia belum membahas masalah tersebut.
www.forum-buku.blogspot.com
No comments:
Post a Comment