Warga Desa Somber, Kec. Tambelangan, Sampang, dihebohkan oleh kelahiran anak sapi berkepala menyerupai manusia. Sapi unik itu kini menjadi tontonan ratusan warga.
Anak sapi yang lahir beberapa hari lalu itu kondisinya memprihatinkan karena tidak mau disusui induknya. H Simah, pemilik sapi tersebut terpaksa memberi susu instan untuk memulihkan kondisinya yang lemas.
“Selama hamil, induk sapi tidak mengalami tanda-tanda aneh, bahkan anak sapi itu lahir normal. Namun kami terkejut setelah lahir kepalanya tidak seperti sapi biasa, tapi lebih mirip kepala manusia,” tutur H Siman, Rabu (17/2).
Anak sapi itu mendapat sebutan saman (sapi manusia) dari warga setempat. Tempurung kepalanya mirip manusia; di atas kepala tumbuh rambut berwarna hitam, yang jika dilihat sepintas mirip manusia.
“Sebenarnya saya khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di desa kami dengan kehadiran sapi aneh tersebut. Karena menurut sebagian warga, anak sapi itu hasil hubungan manusia dengan sapi, “ katanya sambil menyuapi susu kepada anak sapi yang masih belum dapat berjalan itu.
Drh Sri Wahyuni Yuliati, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Usaha Peternakan, Dinas Peternakan dan Perikanan, Sampang, menerangkan, tidak mungkin terjadi proses pembuahan antara benih manusia dengan benih sapi, karena bentuk dan jumlah kromosomnya berbeda.
“Tapi kemungkinan besar anak sapi yang berbentuk aneh itu bisa disebabkan oleh cacat bawaan sejak dari kandungan, atau dapat juga diakibatkan terjadinya mutasi gen, sehingga organ-organ dalam tubuhnya mengalami perubahan atau pembesaran,” jelas Sri Wahyuni.
Anak sapi yang lahir beberapa hari lalu itu kondisinya memprihatinkan karena tidak mau disusui induknya. H Simah, pemilik sapi tersebut terpaksa memberi susu instan untuk memulihkan kondisinya yang lemas.
“Selama hamil, induk sapi tidak mengalami tanda-tanda aneh, bahkan anak sapi itu lahir normal. Namun kami terkejut setelah lahir kepalanya tidak seperti sapi biasa, tapi lebih mirip kepala manusia,” tutur H Siman, Rabu (17/2).
Anak sapi itu mendapat sebutan saman (sapi manusia) dari warga setempat. Tempurung kepalanya mirip manusia; di atas kepala tumbuh rambut berwarna hitam, yang jika dilihat sepintas mirip manusia.
“Sebenarnya saya khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di desa kami dengan kehadiran sapi aneh tersebut. Karena menurut sebagian warga, anak sapi itu hasil hubungan manusia dengan sapi, “ katanya sambil menyuapi susu kepada anak sapi yang masih belum dapat berjalan itu.
Drh Sri Wahyuni Yuliati, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Usaha Peternakan, Dinas Peternakan dan Perikanan, Sampang, menerangkan, tidak mungkin terjadi proses pembuahan antara benih manusia dengan benih sapi, karena bentuk dan jumlah kromosomnya berbeda.
“Tapi kemungkinan besar anak sapi yang berbentuk aneh itu bisa disebabkan oleh cacat bawaan sejak dari kandungan, atau dapat juga diakibatkan terjadinya mutasi gen, sehingga organ-organ dalam tubuhnya mengalami perubahan atau pembesaran,” jelas Sri Wahyuni.
www.forum-buku.blogspot.com
No comments:
Post a Comment