Warga Warakas, Tanjung Priok, digegerkan oleh seorang bocah yang keadaannya tidak lazim. Pasalnya bocah bernama Fataya, memiliki kelamin ganda.
Selain berkelamin ganda, di sekujur tubuh bocah berusia 4 tahun ini juga ditumbuhi bulu di wilayah dada hingga paha dan warna kehitaman, seperti layaknya tompel. Fataya sendiri merupakan anak keempat dari lima bersaudara pasangan Ecim dan Lina.
Lina, yang ditemui di kediamannya, mengakui keanehan yang terjadi pada anak keempatnya itu. Menurutnya, sampai saat ini Fataya belum memiliki status jenis kelamin yang jelas, pria atau wanita.
"Waktu melahirkan di RS Koja, dokter juga tidak menjelaskan jenis kelaminnya," kata Lina, Rabu (3/2/2010).
Bahkan, pihak RS Koja pun tidak memberikan surat kenal lahir, karena ketidakjelasan kelamin yang dimiliki Fataya. Dipaparkan Lina, bentuk kelamin yang dimiliki oleh anaknya, cukup membingungkan.
Pasalnya, tidak ada yang dominan dari salah satunya. Kedua kelamin bersatu. Namun saat buang air kecil, urin yang keluar layaknya wanita.
Hingga kini Lina, belum bisa menentukan jenis kelamin yang dimiliki anaknya.
Sementara dalam dunia kedokteran, kelainan yang dimiliki oleh Fataya biasa disebut ambigous genetalitas atau sex ambiguity, atau belakangan memiliki istilah Disorders of Sexual Development (DSD).
Kelainan ini memiliki ciri-ciri genetik, anatomik, atau fisiologik meragukan antara pria dan wanita. Gejala klinik interseksual sangat bervariasi, mulai dari tampilan sebagai wanita normal sampai pria normal, kasus yang terbanyak berupa alat kelamin luar yang meragukan.
Selain berkelamin ganda, di sekujur tubuh bocah berusia 4 tahun ini juga ditumbuhi bulu di wilayah dada hingga paha dan warna kehitaman, seperti layaknya tompel. Fataya sendiri merupakan anak keempat dari lima bersaudara pasangan Ecim dan Lina.
Lina, yang ditemui di kediamannya, mengakui keanehan yang terjadi pada anak keempatnya itu. Menurutnya, sampai saat ini Fataya belum memiliki status jenis kelamin yang jelas, pria atau wanita.
"Waktu melahirkan di RS Koja, dokter juga tidak menjelaskan jenis kelaminnya," kata Lina, Rabu (3/2/2010).
Bahkan, pihak RS Koja pun tidak memberikan surat kenal lahir, karena ketidakjelasan kelamin yang dimiliki Fataya. Dipaparkan Lina, bentuk kelamin yang dimiliki oleh anaknya, cukup membingungkan.
Pasalnya, tidak ada yang dominan dari salah satunya. Kedua kelamin bersatu. Namun saat buang air kecil, urin yang keluar layaknya wanita.
Hingga kini Lina, belum bisa menentukan jenis kelamin yang dimiliki anaknya.
Sementara dalam dunia kedokteran, kelainan yang dimiliki oleh Fataya biasa disebut ambigous genetalitas atau sex ambiguity, atau belakangan memiliki istilah Disorders of Sexual Development (DSD).
Kelainan ini memiliki ciri-ciri genetik, anatomik, atau fisiologik meragukan antara pria dan wanita. Gejala klinik interseksual sangat bervariasi, mulai dari tampilan sebagai wanita normal sampai pria normal, kasus yang terbanyak berupa alat kelamin luar yang meragukan.
www.forum-buku.blogspot.com
No comments:
Post a Comment