Friday, December 19, 2008

Libur, Waktu yang Menyenangkan dengan Si Kecil


Pada saat hari kerja, kita mungkin sulit meluangkan waktu bersama si kecil. Begitu hari libur tiba, anak-anak selalu mendambakan aktivitas yang menarik bersama orang tuanya karena hal terbaik yang dibutuhkan anak-anak adalah menghabiskan waktu bersama ayah dan ibunya. Agar waktu libur tidak terbuang sia-sia, anda bisa mengisinya dengan memberikan permainan yang dapat menstimulasi si kecil untuk berkembang secara maksimal di masa penting pertumbuhannya. Semakin muda si anak diberi latihan-latihan yang dapat mengembangkan pertumbuhan otaknya, maka akan semakin pintar ia kelak.
Berikut ini ada beberapa contoh permainan (Oberlander, June R. (2005) Slow and Steady Get Me Ready. Jakarta : Primamedia) yang bisa mengasah kemampuan otak, motorik halus dan motorik kasar pada anak usia dini ;
a. Usia 1 tahun
Ambil sebuah wadah plastik dan penutupnya, lalu panci kecil bertangkai dan penutupnya, juga beberapa wadah lain beserta tutupnya. Pastikan bahwa penutupnya dapat dengan mudah dibuka dan ditutup. Jika terlalu sulit, si kecil akan bingung dan kehilangan minat. Setelah terkumpul, ambillah tiga benda kemudian minta si kecil membuka penutupnya, setelah itu tutup kembali. Si kecil mungkin membutuhkan bantuan untuk menemukan tutup yang cocok. Tetapi, sebelumnya, biarkan dulu ia mencoba. Segeralah anda bantu bila ia tampak kesal.
Gantilah wadah ini di lain hari dan berilah kesempatan si kecil berlatih sebanyak mungkin. Selain itu ajaklah ia berpindah-pindah tempat agar ia juga semakin mengenal lingkungan rumah tempat tinggalnya. Pada setiap latihan, gunakan maksimal tiga wadah saja. Terlalu banyak wadah yang digunakan pada saat latihan, hanya akan membuatnya bingung. Katakan "buka" dan "tutup" setiap kali tutup terbuka dan tertutup.
Aktivitas ini dapat mengembangkan kemampuan memecahkan problem lewat kesempatan bereksplorasi bebas, pemahaman tentang konsep "buka da"tutup", pemahaman tentang memadukan tutup dan wadahnya dan melatih sensitivitas indra peraba.

b. Usia 2 tahun
Gunakan foto keluarga. Tunjukkan dan sebutkan sebutan setiap anggota keluarga dan biarkan si kecil menirukannya. Katakan sesuatu yang menjadi ciri khas masing-masing anggota keluarga, misalnya ukuran, jenis kelamin, tempat duduknya di meja makan, hal-hal yang sering mereka kerjakan, warna rambut, sepatu yang dipakai dan maca-macam ciri khas lain yang dapat dimengerti oleh si kecil. Gunakan kata-kata panggilan yang ingin digunakan, misalnya ; ayah, ibu, kakak, adik agar si kecil dapat mengerti hubungannya dengan setiap anggota keluarga. Untuk mengembangkan diskusi ini, anda dapat menggunakan permainan jari :
(menunjukkan ibu jari) "Ini Ibu
(menunjukkan telunjuk) Ini Ayah
(menunjukkan jari tengah) Ini Kakak Laki-laki
(menunjukkan jari manis) Ini Kakak Perempuan
(menunjukkan jari kelingking) Ini Adik Bayi
(gunakan tangan yang lain untuk merangkul kelima jari diatas)
Aku sayang semuanya"
Ulangi dan anjurkan si kecil untuk meniru kata-kata dan permainan yang anda lakukan.
Di lain waktu, ambillah sebuah majalah bekas dan pilih sebuah gambar pria, wanita, anak lelaki, anak perempuan dan bayi. Gunting gambar ini di depan si kecil, kemudian letakkan di depannya. Minta ia menunjukkan mana gambar yang menjadi ayah. Banulah ia memilahnya bila ia tampak bingung. Lanjutkan dengan memintanya menunjukkan mana ibu, kakak dan aik bayi. Si kecil akan menyadari bahwa gambar itu bukanlah gambar keluarganya sendiri. Tetapi dalam aktivtas ini, gambar keluarga lain boleh digunakan untuk menunjukkan konsep "keluarga".
Aktivitas ini mengembangkan pemahaman anggota keluarga dan kasih sayang di keluarga, pemahaman berbagai ukuran (tubuh) yang ada i keluarga, pengamatan visual tentang meotong dan menempel, pengetahuan tentang gambar yang dapat mewakili wujud orang sesungguhnya dan keterampilan mendengar serta mengidentifikasi/mengenali.

c. Usia 3 tahun
Jika anda mempunyai tangga yang pendek, rebahkan menjulur di atas meja rendah yang cukup kokoh. Biarkan si kecil menaiki anak tangganya naik dan turun. Pastikan ia memegang anak tangga di depannya supaya aman dan tidak terjatuh.
Jika anda tidak mempunyai tangga, cobalah peralatan seperti ini, sandarkan selembar kayu yang lunak atau tripleks yang tebal pada meja atau dinding yang kokoh, tingginya kurang lebih 40 cm dari lantai. Peganglah kayu atau tripleks ini supaya tidak bergerak. Minta si kecil untuk memegang kedua sisi kiri dan kanan tripleks dan minta ia berjalan naik. Selanjutnya, minta si kecil untuk turun kembali dengan cara bergerak memundurkan kaki dan tangannya.
Apa pun peralatan yang anda pilih, beri tekanan pada kata "naik" dan "turun" pada saat ia berjalan menaiki tangga/kayu/tripleks tersebut. Anak-anak pada usia ini akan senang mencoba papan luncur.
Anak-anak pada usia ini sangat gesit,mereka suka naik-turun, meluncur, lari, melompat dan selalu bergerak dengan berbagai cara. Mereka sedang mengembangkan keterampilan otorik kasarnya untuk membentuk koordinasi yang baik di otot-ototnya.
Aktivitas ini dapat mengembangkan pemahaman lebih lanjut tentang konsep "naik" dan "turun", koordinasi mata-tangan-kaki, keterampilan motorik kasar pada saat naik-turun dan meluncur serta meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian.

Permainan yang menyenangkan bersama si kecil sangat dibutuhkan kreativitas dan kekompakan orang tua dalam mengembangkan dan menyediakannya. Akan sangat menyenangkan jika aktivitas tersebut dilakukan oleh ayah dan ibunya. Sehingga bukan hanya mendekatkan hubungan dengan si kecil yang sempat berkurang ketika masih sibuk bekerja, akan tetapi juga bisa membuat hubungan ayah dan ibu semakin kompak dan mesra. Selamat mecoba.

No comments:

Post a Comment