Saturday, March 31, 2012

7 Fakta Unik Seputar Miss V


 

Organ intim perempuan letaknya tersembunyi, namun mampu membuat pria tergila-gila. Tapi apakah Anda sudah cukup mengetahui seluk-beluk bagian sensitif kaum Hawa ini?

Berikut beberapa Fakta unik tentang organ intim perempuan:

1. Area sensitif bukan cuma G-Spot
Jangan terlalu fokus menebak-nebak dimana letaknya G-Spot, karena masihbanyak area sensitif dalam Miss V. Salah satunya A-Spot yang bisa membuat wanita mencapai klimaks saat bercinta.

A-Spot terletak lebih dalam dari G-Spot, tepat di bagian depan serviks. Area yang satu ini dapat dirangsang dengan gerakan yang sama seperti saat menstimuli G-Spot.

2. Orgasme dapat menyembuhkan rasa sakit
Ratusan tahun lalu, alat semacam dildo digunakan dalam bidang medis untukmenyembuhkan berbagai penyakit pada wanita. Ini disebabkan sensasi yang muncul saat orgasme dapat menghasilkan rasa lega dan melepaskan rasa sakit.

3. Organ intim dapat bersih dengan sendirinya
Di beberapa negara, para wanita rutin membersihkan organ intim dengan douche bag. Padahal, organ intim dapat bersih dengan sendirinya, bahkan setelah berhubungan intim.

Setelah menstruasi, seluruh area organ intim dibersihkan dengan sendirinya dan mencegah timbulnya infeksi bakteri. Jika serangan bakteri bertambah parah, baru dapat diobati dengan antibiotik atau tindakan medis.

4. Makanan berpengaruh pada aroma organ intim
Miss V setiap wanita memiliki aroma yang berbeda-beda, tergantung makanan yang disantap sebelumnya. Menyantap buah nanas dapat membuat organ intim lebih wangi, sedangkan sayuran seperti kol dapat membuat organ intim memiliki bau tidak sedap.

5. Wanita juga bisa ejakulasi
Tidak hanya pria, Miss V juga mengeluarkan cairan tersendiri saat orgasme. Cairan ini berbeda dengan urine karena diproduksi di area paraurethal, sedangkan urine keluar dari kandung kemih.

6. Ukuran organ intim dapat membesar saat terangsang
Rata-rata wanita memiliki organ intim berukuran 3-4 inch, tapi angka ini masih dapat meningkat bahkan hingga dua kali lipat! Saat merasa terangsang, Miss V akan membesar.

Inilah alasannya mengapa pria perlu merangsang pasangannya dulu agar organ intim dapat menampung Mr.Happy tanpa rasa sakit.

7. Cairan organ intim juga terdapat di liver ikan hiu
Lendir yang keluar dari organ intim mengandung zat yang disebut squalene. Zat ini juga ditemukan di liver ikan hiu dan minyak nabati. Squalene mengandung pelembab alami yang membuatnya banyak digunakan sebagai bahan kosmetik.





Nikmati Keunikan Hotel HUILO HUILO


 
Entahlah bagaimana menggambarkan keadaan hotel ini. Mungkin hanya decak kagum dan terkesima menyaksikan betapa indahnya hotel ini. Dari luar, kesannya biasa saja, bahkan hampir tak ada sesuatu yang istimewa, tapi begitu memasuki ruangan di dalamnya maka kekaguman Anda layak ditumpahkan sekaligus terpana dibuatnya.Betapa tidak, tampilan luar, seperti sebuah gunung kecil dengan ketinggian mencapai 20-30 meter. Diameternya, kurang lebih 30 meter persegi. Kendati tak terlalu luas, tapi itu sudah cukup bagi Anda untuk menikmati keindahan dan keunikan hotel ini.


Hotel ini namanya Huilo Huilo. Terletak di selatan Chile yang didesain khusus menyerupai gunung. Arsiteknya merancang bangunan hotel ini seperti gunung meletus yang mengeluarkan magma. Tapi, bukan lahar atau magma atau lava yang keluar, melainkan tetesan air seperti air terjun.
Keindahan hotel ini tak hanya di bagian dalam, tapi juga kondisi di sekitarnya. Anda bisa bermain flying fox, menikmati kolam renang, hewan-hewan yang cukup jinak, dan menikmati makanan istimewa.
Bila Anda enggan keluar hotel, mungkin cukup menyaksikan keindahan alam di sekelilingnya melalui jendela yang cukup unik.


Selain itu, di sini juga disediakan restoran yang bisa Anda nikmati seakan sedang berada di hutan dengan desain ruangan yang cukup romantic, cukup untuk dua orang. So, jika punya uang, tempat ini layak jadi rujukan.












Gambar Menakjubkan Linkaran Geologi Misterius



Seorang astronot asal Belanda, Andre Kuipers, merekam gambar permukaan bumi yang tampak misterius yang berada di Mauritania, Afrika Barat. Gambar menakjubkan itu dia ambil saat berada di stasiun ruang angkasa yang melintas di atas Gurun Sahara, Pantai Atlantik, Afrika Barat. 


Seperti dilansir Space.com, 27 Maret 2012, gambar permukaan bumi itu berbentuk seperti lingkaran cincin raksasa. Diduga, kondisi itu diakibatkan oleh erosi lapisan batuan. 
Meski begitu, asal-usul struktur geologis yang disebut Kuipers itu masih misterius. Belum ada penjelasan ilmiah soal itu. Foto unik yang diambil Kuipers itu diambil saat posisinya berada sekitar 386 kilometer di atas permukaan bumi. 
Menurut pejabat Badan Antariksa Eropa, gambar itu diambil pada 7 Maret 2012 dengan menggunakan kamera Nikon D2Xs. Kuipers bersama tim Stasiun Luar Angkasa Internasional memang sedang menjalankan misi selama berbulan-bulan di luar angkasa. 
Misi observasi bumi itu untuk ilmu pengetahuan. Selama misi itu pula, banyak dari mereka melakukan komunikasi dengan publik melalui media sosial seperti Twitter dan Google+, terutama untuk membagi gambar-gambar bumi dari luar angkasa.

Foto-foto yang diambil para astronot juga digunakan Badan Ruang Angkasa untuk kepentingan pendidikan. Gambar-gambar itu akan diperlihatkan kepada para siswa, penggemar geografi, pegiat astronomi, dan penggemar ilmu-ilmu luar angkasa. 
Saat ini selain Kuipers, ada lima astronot lain yang berada di stasiun luar angkasa internasional itu. Mereka adalah Dan Burbank dan Don Pettit dari Amerika Serikat. Burbank adalah komandan misi Ekspedisi 30 stasiun. Selain mereka juga ada tiga kosmonot Rusia, yakni Anton Shkaplerov, Anatoly Ivanishin dan Oleg Kononenko. 
Kuipers sendiri sudah berada di stasiun itu sejak Desember 2011. Dia hampir enam bulan tinggal di pos terdepan yang mengorbit. Kuipers, Kononenko dan Pettit dijadwalkan untuk kembali ke Bumi pada 1 Juli mendatang. (kd)







source : vivanews 

Wanita india Pertama Yang Pergi Ke Bulan



Benarkah Sunita Williams Masuk Islam Setelah Melihat Mekah & Madinah Dari Bulan ?
Sunita Williams' Masuk Islam Setelah Melihat Mekah & Madinah Dari Bulan ? Benarkah ? Beberapa hari terakhir beredar berita heboh bahwa 'Sunita Williams' Masuk Islam Setelah Melihat Mekah & Madinah Dari Bulan ? Benarkah ? Terlepas dari benar tidaknya berita tersebut , Blog liputan 86 ingin menelusuri lebih jauh perihal Kabar yang heboh di dunia maya ini yang beredar melalui emai dan dilengkapi oleh foto Mekah dan Madinah dari luar angkasa.
Lalu seperti apa isi pesan 'Sunita Williams Masuk Islam' yang beredar melalui email tersebut 
Berikut kutipanya yg diperoleh blog liputan 86 dari BLog genenetto;

Assalamualaikum...! An important message to all Muslim brothers and sisters : Sunita Williams ( First Indian woman who went on a space journey few months back) accepted "ISLAM" Masha Allah, bcoz when they were on the moon, they saw towards EARTH, the entire EARTH looked dark, but 2 places on the EARTH GLITERED & looked like SPARKS (Roshni). They were shocked to see that and saw them with the help of telescope and came to know that those two places were "MAKKAH" and "MADINAH" Masya Allah !. Then they decided that after reaching to earth they'll accept "ISLAM". Thats y they reached safely following this glitering light. So be proud to a muslim and forward it to all like fire. Allah Hafiz...!

Kalau ngak salah sih arti dari bahasa inggrisnya ..

Assalamualaikum........ !! Sebuah pesan penting untuk seluruh saudara muslim dam muslimah : Sunita Williams ( Wanita Indian Pertama yang pergi ke luar angkasa untuk beberapa bulan telah kembali ) menerima "ISLAM " karena ketika mereka ke bulan, mereka melihat ke bumi, dan nampak semua wajah bumi kelihatan sangat gelap (hitam), tetapi ada 2 tempat di bumi yang bersinar dan terlihat seperti berkilauan. Mereka kaget melihat hal itu dan mereka ingin melihat lebih jelas dengan batuan teleskop dan mengetahui bahwa kedua tempat tersebut adalah Mekah & Madinah. Mereka memutuskan setelah mereka tiba di bumi mereka akan menerima islam. Itulah alasan kenapa mereka bisa kembali ke bumi dengan selamat, karena mengikuti arah sinar dari tempat tersebut. Maka berbanggalah menjadi seorang muslim.

Dari  hasil penelusuran lain, blog liputan 86 menemukan sebuah postingan seorang penulis di kompasiana dengan judul "Kesaksian Sunita Williams: Mekah dan Madinah Tampak Terang Dari Luar Angkasa". Bahkan kali ini dilengkapi foto makkah dan madinah dari luar angakasa. Penasaran pengen lihat fotonya ?

Berikut kutipannya ;

Ketika bagian bumi lainnya nampak gelap, ternyata ada sebagian kecil bumi yang nampak terang yaitu Mekah dan Madinah. Sunita William, seorang astronaut pertama India yang pada tanggal 2 Juli 2007 berada di angkasa luar, mengatakan bahwa dari atas seluruh permukaan bumi diselimuti kegelapan, namun betapa terkejutnya ketika dengan bantuan teleskop ada 2 tempat yang sangat berbeda, yaitu Mekah dan Madinah. Kedua tempat itu nampak terang dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya dibelahan bumi. Masa Allah, Allah Maha Besar.

  Foto Kota Madinah  kota Makkah



Keterangan: sebelah kiri adalah kota Madinah dan kanan adalah kota Mekah, Saudi Arabia

Selain itu, fenomena lain yang ditangkapnya adalah ketika gelombang suara dari bumi tidak mampu merambah luar angkasa, dia ternyata bisa menangkap suara Adzan. Apakah ini suatu keanehan, atau merupakan suatu jalan dari Allah untuk menunjukkan sisi-sisi kebenaran kepada sang Astronout?. Dikhabarkan setelah peristiwa ini, Sunita Williams secara spontan memeluk agama Islam. Allahu Akbar, bila khabar ini adalah suatu kebenaran.
Sunita Williams sendiri adalah seorang astronot kelahiran Ohio tanggal 19 September 1965 dari orang tua berketurunan India-Slovenia. Menikah dengan Michael J. William, seorang Polisi Federal di Oregon, USA. Sebagai astronot pertama India, dia memegang rekor perjalanan luar angkasa untuk wanita : berada diluar angkasa terlama (195 hari), dan berjalan diluar angkasa (29 jam, 17 menit).










Menilik Tiga Efek Unik Jatuh Cinta


VIVAnews - Lebih sering berdandan, selalu menebar senyum dan banyak orang bilang kalau Anda terlihat lebih cantik. Tanpa disadari, jatuh cinta membuat aura positif memancar dari dalam diri.

Bukan hanya itu saja, ada efek lain dari jatuh cinta yang tak diketahui banyak orang. Tengok saja efek unik jatuh cinta berikut, pasti membuat Anda ingin jatuh cinta setiap hari.

1. Payudara lebih sehat

Perhatian pasangan pada payudara Anda, bukan melulu berujung pada aktivitas bercinta. Menurut  Donnica Moore, MD., penulis bukuWomen's Health for Life, benjolan pada payudara seringkali diketahui lebih awal oleh pasangan, dibandingkan diri sendiri. 

"Jika pasangan merasa ada yang aneh dengan payudara Anda, jangan menyepelekannya," kata Moore, dikutip dari redbookmag.com.

Lakukan gerakan periksa payudara sendiri dan segera periksakan ke dokter. Perhatian yang muncul dari perasaan cinta memang bisa membuat Anda lebih sehat.

2. Rambut lebih tebal

Wanita yang bahagia dengan pasangannya, memiliki rambut yang lebih tebal dibandingkan yang kehilangan pasangan atau bercerai. Hal ini menurut penelitian yang dilakukan tim dari Case Western University. 

Stres bisa jadi pemicu utama rambut yang menipis. Meskipun terkadang pasangan bisa jadi pemicu stres, tapi cintanya yang besar pada Anda bisa juga jadi obat stres yang ampuh. 


3. Tidur lebih nyenyak

Fakta yang wajib Anda tahu. Wanita dengan ikatan pernikahan yang kuat, risiko mengalami gangguan tidur 50 persen lebih rendah, dibandingkan mereka yang tak merasa bahagia dengan hubungannya.

Hal tersebut menurut penelitian yang dilakukan University of Pittsburgh. Ternyata, rasa aman dan nyaman dari pasangan memungkinkan Anda untuk beristirahat lebih mudah. (hp). 

• VIVAnews 



Kisah Penemu Harta Karun Bung Karno Senilai 35 Triliun Cek TKPnya : http://menujuhijau.blogspot.com/2012/04/kisah-penemu-harta-karun-bung-karno.html#ixzz1sRowJcFR


Harta karun Bung Karno mungkin bagi sebagian besar masyarakat Indonesia hanya menjadi mitos dan sejarah yang bisa dipercaya namun bisa juga tidak dipercaya. Tetapi bagi para pemburu Harta Karun, semua itu adalah misteri yang harus dipecahkan, terutama karena nilainya tidak terkirakan. Seperti kisah nyata penemu harta karun asal Jeneponto ini, meskipun sedikit dibumbui dengan cerita mistis, namun nyatanya ia berhasil mendapatkan harta karun yang jika ditotal mencapai 35 triliun rupiah.

Seperti yang ramai diberitakan media-media lokal di Sulawesi Selatan, seorang warga Kampung Bulo-bulo Dusun Batujala Desa Bulusuka, Jeneponto, Sulawesi Selatan, bernama Piagam Dg Ledeng, 60, diketahui menyimpan harta karun bernilai puluhan triliun rupiah. Ketika diminta menceritakan perihal harta karun tersebut, Piagam mengaku semua itu berawal dari mimpi. Suatu ketika pada malam 17 Ramadan 2010 ia didatangi oleh sesosok makhluk gaib. Pada malam lailatul qadar Ramadan 2010 lalu, rumahnya bagaikan bermandikan cahaya. Orang-orang sekitar bahkan mengira rumah Piagam terbakar. 
Kisah Nyata Penemu Harta Karun dari Jeneponto

Dikatakan bahwa dalam peti harta karun yang ditemukannya, ada 70 emas batangan masing-masing seberat 999,99 gram dengan kadar 24 karat. Ada juga mustika giok, mustika batu delima, mustika batu besi, dan mustika batu air, serta mumi berukuran 7 inc.

Selain itu ada pula dua pedang jenis samurai, yakni samurai hand roll warna kuning buatan 1013 dengan panjang 80 meter, dan pedang sabuk samurai buatan 1718 dengan panjang lebih kurang 1,5 meter. Pada gagang kedua samurai terdapat mustikah batu giok. Belum lagi keris kuno unik yang dapat berdiri tegak kala dilepas dari sarungnya dan diletakkan di atas meja. 

Tidak hanya itu saja, ada tiga peti mata uang Cruzeiro Real Brasil tahun 1964 dengan jumlah 480 ikat. Setiap ikat terdiri atas 500 lembar dengan pecahan 5000. Jika dikurskan ke nilai rupiah saat ini, total nilainya berkisar Rp35 triliun. 

Apakah harta karun itu asli? 
“Dalam peti uang itu juga terdapat sertifikat deposito dari Bank Swiss yang ditandatangani Bung Karno, Presiden pertama RI,” ungkap Muhammad Jafar, Camat Tarowang yang ditanyai keaslian harta karun tersebut. Jafar kemudian menjelaskan bahwa keasliannya pernah diuji pihak Pegadaian. Hasilnya, logam emas dalam peti itu disebut asli dengan kadar 24 karat. Keaslian uang Brasil tersebut juga telah dibuktikan oleh pihak perbankan dan dari pihak penukaran uang.

Piagam juga menemukan dan menyimpan uang rupiah pecahan seribu bergambar Bung Karno. Jika disorot dengan sinar laser, pada mata uang tersebut terbayang tulisan Arab yang diyakini petikan Alquran. Uniknya, mata uang tersebut dapat tergulung sendiri kala dipegang. 

Fenomena langka penemuan harta karun bung karno ini ternyata mengundang rasa ingin tahu Bupati Jeneponto, Drs Radjamilo, Kapolres Jeneponto, AKBP Ruslan Aspan, Ketua Pengadilan Negeri Jeneponto, Indra cahya, SH dan pejabat-pejabat lainnya.



Strategi Penelitian Kualitatif


Ada beberapa strategi penelitian dalam penelitian kualitatif, di antaranya adalah studi kasus, etnografi, fenomenologi, ethnometodologi, grounded theory, metode biografi, metode histories, clinical models, dan action research. Namun yang akan dibahas kali ini ada lima dari delapan strategi penelitian tersebut. Kelima strategi tersebut adalah studi kasus, etnografi, fenomenologi, ethnometodologi, grounded theory, dan metode biografi.

1.  Studi Kasus
            Menurut Stake (dalam Denzin dan Lincoln, 1991: 202) studi kasus merupakan salah satu strategi yang banyak dilakukan dalam penelitian kualitatif, meskipun tidak semua penggunaan studi kasus ini merupakan penelitian kualitatif. Fokus dari studi kasus ini melekat pada paradigma yang bersifat naturalistic, holistic, kebudayaan, dan fenomenologi.
            Menurut Yin (1993), ada beberapa jenis studi kasus, yaitu studi kasus yang bersifat exploratory, and descriptive. Lebih lanjut, Yin mengatakan bahwa studi kasus ini lebih banyak burkutat upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, bagaimana dan mengapa, serta pada tingkat tertentu juga menjawab pertanyaan apa/apakah.
            Sementara Stake (1995) mengemukakan jenis studi kasus yang lainnya, yaitu pertama, studi kasus intrinsic yang merupakan usaha penelitian untuk mengetahui “lebih dalam” mengenai suatu hal. Jadi, studi kasus ini studi kasus initidak dimaksudkan untuk membangun teori. Kedua, studi kasus instrumental yang bertujuan untuk menghasilkan temuan-temuan baru yang dapat mempertajam suatu teori. Kasus di sini hanya merupakan alat mencapai tujuan lain. Ketiga, studi kasus kolektif, yang merupakan perluasan dari kasus instrumental untuk memperluas pemahaman dan menyumbang kepada pembentukan teori.

2.  Etnografi atau Etnosains
            Etnosains ini muncul sebagai jawaban terhadap persoalan penting dalam antropologi budaya yang muncul berkaitan dengan bagaimana kita dapat melukiskan suatu kebudayaan yang dapat dibandingkan satu sama lain. Kebutuhan untuk menjelaskan gejala ini secara ilmiah dan sistematis telah mendorong pada ahli antropologi untuk melakukan studi perbandingan (comparative study). Oleh karena itu tidak mengherankan apabila antropologi budaya selalu menekankan pentingnya studi perbandingan.
Namun pada perkembangan selanjutnya, ternyata studi perbandingan ini memiliki berbagai hambatan. Menurut Goodenough, ada tiga masalah pokok yang menghambat studi perbandingan tersebut. Pertama, mengenai ketidaksamaan data etnografi yang disebabkan oleh perbedaan minat di kalangan ahli antropologi sendiri. Kedua, masalah sifat data itu sendiri, artinya seberapa jauh data tersebut bisa dikatakan melukiskan gejala yang sama dari masyarakat yang berbeda. Ketiga, menyangkut soal klasifikasi. Beberapa masalah tersebut merupakan kelemahan cara pelukisan kebudayaan, oleh karena itu diperlukan model-model yang lebih tepat. Salah satu model yang kemudian dipakai adalah model dari linguistic, yakni dari fonologi.
Dalam fonologi dikenal dua cara penulisan bunyi bahasa, yaitu secara fonemik dan fonetik. Fonemik menggunakan cara penulisan bunyi bahasa menurut cara yang digunakan oleh si pemakai bahasa sedang fonetik adalah sebaliknya, yakni memakai symbol-simbol bunyi bahasa yang ada pada si peneliti (ahli bahasa) atau alphabet fonetia. Cara pelukisan seperti itu dalam antropologi kemudian dikenal dengan pelukisan emik dan enik.
Berkenaan dengan implikasi-implikasi terhadap masalah-masalah antropologi, kita dapat menggolongkannya menjadi tiga kelompok. Masalah pertama dipelajari oleh mereka yang berpendapat bahwa kebudayaan merupakan “form of things that people havi in mind”, yang dalam hal ini ditafsirkan sebagai model untuk mengklasifikasikan lingkungan atau situasi yang dihadapi.
Kelompok kedua adakah mereka yang mengerahkan perhatiannya pada bidang rule, atau aturan-aturan. Mereka berpijak pada definisi kebudayaan, yaitu sebagai hal hal-hal yang harus diketahui seseorang agar dapat mewujudkan tingkah laku (bertindak) menurut cara yang dapat diterima oleh waga masyarakat tempat dia berada.
Kelompok ketiga, adalah ahli-ahli antropologi juga menggunakan definisi kebudayaansebagai alat atau sarana yang dipakai untuk “perceiving”  dan “dealing with circumstances”, yang berarti alat untuk menafsirkan berbagai gejala yang ditemui. Dalam hal ini para antropologi tersebut beranggapan bahwa tindakan manusia mempunyai berbagai macam makna bagi pelakunya serta bagi orang lain.
Tiga macam arah penelitian inilah yang sekarang dikenal sebagai wujud dari aliran etnosains. Etnosains ini lebih memusatkan perhatiannya pada usaha untuk menemukan bagaimana berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam kehidupan. Dengan demikian etnosains berusaha mengorek peta kognitif dari suatu masyarakat, yang terwujud dalam bahasa.

3.  Fenomenologi
            Istilah fenomenologi digunakan untuk menandai suatu metode filsafat yang ditentukan oleh Edmund Husserl. Menurut Leiter, Husserl berusaha mengembangkan suatu fenomenologi transcendental, yang berbeda dengan fenomenologi eksistensial. Kedua fenomenologi tersebut sama-sama memusatkan perhatian pada soal kesadaran (consciousness).
            Sumbangan pemikiran Husserl lainnya adalah konsepnya tentang natural attitude. Konsep inilah yang menghubungkan filsafat fenomenologi dengan sosiologi. Lewat konsep ini Husserl ingin mengemukakan bahwa Ego yang berada dalam situasi tertentu biasanya menggunakan penalaran yang sifatnya praktis, seperti dalam kehidupan sehari-hari. Natural attitude ini disebut juga commonsense reality. Oleh Husserl, natural attitude ini dibedakan dengan theoretical attitudedan mytical religious attitude. Dengan perbedaan ini Husserl meletakkan salah satu ide pokok yang kemudian dikembangkan oleh Shutz yang mengaitkan attitude dengan bisa tidaknya terjadi proses interaksi social.

4.  Etnometodologi
            Tujuan Etnometodologi adalah mencari dasar-dasar yang mendukung terwujudnya interaksi social, atau dengan kata lain etnometodologi berusaha mendapatkan basic rule-nya, yaitu resource we employ in our mutual construction and negotiation of our everyday practical activities (Philipson, 1972: 148).
            Karena etnometodologi terutama ditujukan pada proses interaksi social serta bagaimana pelaku-pelaku yang terlibat di dalamnya bisa berinteraksi dan memahami proses itu sendiri, maka etnometodologi juga memperhatikan bahasa atau percakapan yang ada di antara para pelaku. Anggapan para ahli di sini adalah bahwa bahasa merupakan alat untuk membangun kenyataan social dan sarana untuk mengkomunikasikan kenyataan-kenyataan social serta makna-makna yang dimiliki oleh para pelaku yang terlibat  dalam suatu interaksi (Ahimsa-Putra, 1986: 116). Bahasa yang diperhatikan di sini adalah bahasa yang alami yang berada dalam dalam konteks atau settingtertentu. Percakapan tersebut kemudian dianalisis dari sini mereka berharap mampu mengungkapkan mutual processes of reality negotiating contructions and maintenance (Phillipson, 1972: 148).

5.  Grounded Theory
            Pada penelitian dengan menggunakan strategi ini, peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa rancangan konseptual, teori, dan hipotesis tertentu. Glesser dan Strauss mengetengahkan dua jenis teori,vyaitu teori substantive tertentu, atau empiris, dari pengamatan bersifat sosiologis, seperti perawatan pasien, pendidikan professional, kenakalan atau penyimpangan adapt, hubungan ras, atau organisasi/badan penelitian. Sedangkan teori formal deitemukan dan dibentuk untuk kawasan kategori konseptual teoritik atau untuk bidang pengamatan sosiologis formal atau konseptual, seperti tanda cacat, tingkah laku yang menyimpang dari adapt, organisasi formal, sosialisasi, kekuasaan, dan kekuatan social, atau mobilitas social.
            Menurut Schlegel dan Stern, ada tiga elemen dasar dari grounded theory, yang masing-masing tidak terpisahkan satu dengan yang lain, yaitu (1) konsep; (2) kategori; (3) proposisi.
1)      Konsep
Dalam frounded theory, teori dibangun dari konsep, bukan langsung dari data itu sendiri. Sedangkan konsep diperoleh melalui konseptualitas dari data. Tipe konsep yang harus dirumuskan ada dua cirri pokok, yaitu (1) konsep itu haruslah analitis-telah cukup digeneralisasikan guna merancang dan menentukan cirri-ciri kesatuan yang kongkrit, tetapi bukan kesatuan itu sendiri; dan (2) konsep juga harus bisa dirasakanartinya bisa mengemukakan gambaran penuh arti, ditambah dengan ilustrasi yang tepat, yang memudahkan orang bisa menangkap referensinya dari segi pengalamannya sendiri.
2)      Kategori
Kategori adalah unsure konseptual dari suatu teori, sedangkan kawasannya adalah aspek atu unsure suatu kategori. Kategori maupun kawasannya adalah konsep yang ditujukan oleh data yang pada mulanya menyatakannya, maka kategori dan kawasannya ini akan tetap, jadi tidak akan berubah atau menjadi lebih jelas ataupun meniadakan.
3)      Proposisi atau Hipotesis
Pada elemen ketiga ini, pada awalnya Glaser dan Strauss (1967) menyebut sebagai hipotesis, tetapi istilah proposisi tampaknya dianggap paling tepat. Hal ini dikarenakan disadari bahwa proposisi menunjukkan adanya hubungan konseptual, sedangkan hipotesis lebih menunjuk pada hubungan terukur.  Dalam grounded theory yang dihasilkan adalah hubungan konseptual, bukan hubungan terukur sehingga digunakan istilah-istilah proposisi. Hipotesis dalam penelitian grounded adalah suatu pernyataan ilmiah yang terus dikembangkan.

6.  Metode Biografi
            Dalam siklus hidup seseorang, dari kelahiran hingga kematian, berbagai kejadian dialami oleh individu. Pengalaman ini merupakan unsure yang sangat menarik untuk diketahui karena ia bersifat akumulatif yang tidak hanya menjelaskan apa saja yang dialami oleh seseorang, tetapi setting di mana kejadian dan pengalaman itu berlangsung. Metode biografi berusaha merekam kembali pengalaman yang terakumulasi tersebut. Biografi karenanya merupakan sejarah individual yang menyangkut berbagai tahap kehidupan dan pengalaman yang dialami dari waktu ke waktu.
            Biografi ini memiliki banyak varian, antara lain potret, profil, memoir, life history, autobiografi, dan diary. Varian semacam ini tidak hanya menunjukkan cara di dalam melihat pengalaman yang terakumulasi tersebut, tetapi juga memperlihatkan perluasan dari metode ini sebagai metode yang penting dalam penelitian social.
            Bahan yang digunakan dalam biografi ini adalah dokumen (termasuk surat-surat pribadi) dan hasil wawancara, tidak hanya dengan orang yang bersangkutan, tetapi juga dengan orang yang disekelilingnya. Dengan cara ini pula individu dapat dikendalikan sekaligus melihat data dari dimensi yang lain karena biografi bagaimanapun juga merupakan bagian dari proses representasi social.

Memahami Korupsi Indonesia


Korupsi jelas dipandang sebagai suatu persoalan masyarakat bagi banyak disiplin ilmu. Ini bukan berarti pengetahuan yang telah dihasilkan dapat memberikan pemahaman agak komprehensif. Keterbatasannya terletak pada masing-masing disiplin ilmu maupun sebagai suatu pendekatan yang multidisipliner jika berbagai disiplin ilmu tadi digabungkan dalam menganalisa korupsi. 

Pada persoalan yang pertama, setiap disiplin ilmu baru memberikan pengetahuan tentang korupsi dari aspek yang terbatas. Setiap perspektif mempunyai definisi, lingkup, isu pokok, dan konsep-konsep utama. Perspektif kultural berpegang pada pandangan bahwa korupsi atau tidak suatu tindakan tergantung pada pemberian makna oleh masyarakatnya. Pendekatan ini paling kritis dalam menilai definisi yang baku tentang korupsi yang berdasar pada definisi legal dimana korupsi merupakan pelanggaran atas aturan formal. 

Pemberian makna merupakan suatu proses yang dibentuk oleh struktur yang ada dalam masyarakat. Dalam pendekatan antropologis juga dilihat masalah representasi: kelompok manakah yang terlibat, bagaimana mereka mengartikan korupsi, di arena sosial mana korupsi dibahas, terhadap kelompok mana label korupsi diberikan, dan sebagainya. 

Perspektif politik melihat korupsi yang menggunakan organisasi, sistem dan institusi politik, seperti partai politik, badan eksekutif, badan legislatif, dan badan pemilihan umum. Moral yang digunakan bisa berbentuk ideologi seperti demokrasi, prinsip dan aturan demokrasi, tujuan negara yang biasanya mencakup keadilan dan kesejahteraan yang luas, atau sistem hukum yang berlaku. Tindakan korupsi melanggar moral di atas melalui instrumen politik.

Pendekatan ekonomi politik meletakkan dalam konteks hubungan jalin menjalin antara kepentingan politik dan ekonomi serta implikasinya. Menonjol dalam aliran ini adalah Johnston yang  melihat bahwa oportunitas politik dan ekonomi membentuk pola-pola korupsi. Organisasi dan institusi negara, terutama yang berkaitan dengan institusi politik dan pembangunan, dimanfaatkan untuk menghasilkan kebijakan yang menguntungkan kelompok tertentu. 

Transisi demokrasi juga menghasilkan situasi kritis berkembangnya korupsi. Hal ini disebabkan lemahnya institusi politik dan pasar memungkinkan berkembangnya berbagai praktik tidak absah, seringkali kemudian berkembang menjadi terorganisasi dan dilindungi oleh praktik kekerasan. Selanjutnya ini lebih menghambat praktik demokrasi dan ekonomi yang sehat.

Korupsi politik adalah penyalahgunaan lembaga-lembaga politik, seperti partai politik, lembaga pemilihan umum, badan pembangunan, parlemen, dan badan perencanaan pembangunan. Lembaga pemilihan umum adalah alat legitimasi yang tersedia dalam sistem demokrasi untuk memilih pemimpin. Di banyak negara berkembang dan transisional, perangkat demokrasi mungkin lengkap didirikan, namun pelaksanaannya tergantung pada pada sejumlah organisasi, mekanisme, dan kultur politik yang menopangnya untuk berjalan dengan jujur. 

Korupsi oleh partai politik juga sering dibahas. Partai digambarkan sebagai alat tawar-menawar dalam membagi kekuasaan dan akses terhadap sumber daya publik, baik untuk organisasi maupun individu. Korupsi yang terjadi oleh partai bukan saja menyangkut penyelewenangan dana publik untuk tujuan yang absah. Korupsi juga bisa bersifat lebih kompleks, yaitu dalam arti menjual kepercayaan pemilih untuk mencapau tujuan yang lain.

Perspektif legal mendefinisikan korupsi sebagai tindakan yang tidak mengikuti aturan hukum. Persoalan korupsi dilihat sebagai kelemahan rumusan hukum dan prosedur penegakan hukum. Definisi menurut perspektif legal terbatas pada rumusan dan prosedur. Latar belakang aktor, konstalasi politik, karakter kenegaraan, tidak dilihat dalam persoalan korupsi.

Perspektif ekonomi melihat korupsi sebagai persoalan penyimpangan alokasi sumber daya yang “seharusnya”. Melihat inefisiensi dalam dan terhadap institusi pasar dan korupsi sebagai upaya maksimasi keuntungan. Faktor risiko dan ada tidak adanya alternatif termasuk yang diperhitungkan dalam penentuan “harga” korupsi.

Perspektif sosiologis melihat persoalan korupsi sebagai persoalan institusional yang terdiri dari jaringan norma. Organisasi (publik) mempunyai karakter dibentuk maupun untuk merespon lingkungan institusional. Jadi persoalan korupsi juga persoalan keterkaitan kelemahan hubungan antara lembaga (dalam artian lebih abstrak) dan organisasi. Jaringan aktor merupakan salah satu fokus perhatian perspektif ini. Jaringan aktor merupakan jembatan untuk mengakses sumber daya di organisasi lain. 

Melihat persoalan korupsi hanya dengan satu dua perspektif jelas tidak memadai untuk negara dengan tingkat korupsi luas seperti Indonesia. Belakangan ini sifatnya semakin mendalam secara substantif.  Bentuk, latar belakang aktor, dan mekanisme korupsinya semakin beragam. Hal ini bisa dicontohkan dalam kasus Bank Century, ekonomi ilegal dan pencucian uang, dan kasus M. Nazaruddin. Kasus-kasus tersebut melibatkan aktor yang berada dalam organisasi yang berbeda. Pembahasan korupsi model kasus Nazaruddin belum banyak dibahas di tingkat internasional, menunjukkan keseriusan korupsi di Indonesia.

Kasus-kasus di Indonesia bukan hanya pelanggaran hukum, apalagi hukum itu sendiri mempunyai persoalan lemah legitimasi karena antara lain dibuat oleh politisi parlemen yang tidak dipercaya publik. Persoalan korupsi mengandung dimensi antropologis dimana terjadi perubahan pemaknaan ke arah pragmatisme luar biasa. Jelas sekali mengandung dimensi politik karena melibatkan eksistensi parta-partai dan instrumen kenegaraan. 

Sangat jarang studi yang mengembangkan suatu kerangka interdisipliner secara khusus sebelum dilakukan studi. Itulah sebabnya yang banyak dilakukan selama ini lebih sebagai pendekatan eklektik, artinya berupaya memasukan berbagai pertanyaan dari berbagai disiplin. Bahkan dalam hal inipun, upaya yang sistematik terhadap persoalan korupsi sangat jarang dilakukan. 

Studi tentang korupsi yang berskala besar kebanyakan dilakukan oleh organisasi pembangunan internasional atau asing. Studi semacam ini bertujuan pada aksi, yang dalam hal ini aksi mengatasi persoalan korupsi. Studi yang dibiayai program donor fokus pada lembaga-lembaga publik, seperti kantor pajak, peradilan,  pelayanan publik, atau kepolisian. Aspek yang banyak dilihat adalah governansi dari lembaga-lembaga tersebut, khususnya dari kinerja struktur dan aturan formal. 

Untuk Indonesia, persoalan korupsi harus menjawab dimensi, a) persoalan pengalokasian sumber daya dan dampaknya bagi kesejahteraan masyarakat; (b) persoalan politik dan kepentingan; (c) persoalan kultural dan normatif; (d) persoalan hukum formal; (e) persoalan interaksi oleh aktor individu, organisasi, dan kelembagaan; dan (f) persoalan transformasi organisasi dan kelembagaan. Dimensi yang masih belum banyak diketahui adalah kararakter jaringan yang mengakses beberapa organisasi, rumusan relasi antar-lembaga yang menimbulkan celah korupsi, serta munculnya organisasi baru (atau reinterpretasi fungsi) sebagai mekanisme korupsi.



Meuthia Ganie-Rochman

Ahli sosiologi organisasi, mengajar di Universitas Indonesia.