Wednesday, April 30, 2008

Misteri Pulau Papua

BAGI pendaki gunung, mendaki jajaran Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah impian. Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu terdapat titik tertinggi di Indonesia, yakni Carstensz Pyramide dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Jangan heran jika pendaki gunung papan atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki salah satu titik yang masuk dalam deretan tujuh puncak benua tersebut. Apalagi dengan keberadaan salju abadi yang selalu menyelimuti puncak itu, membuat hasrat kian menggebu untuk menggapainya.

Tetapi, siapa yang menyangka jika puncak bersalju itu dahulunya adalah bagian dari dasar lautan yang sangat dalam!

"Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia," jelas ahli geologi Fransiskus Benediktus Widodo Margotomo saat memaparkan sejarah terbentuknya Pulau Papua.

Keberadaan Pulau Papua saat ini, lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.

Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.

"Saat itu, benua Australia dengan benua-benua yang lain dipisahkan oleh lautan. Di lautan bagian utara itulah batuan Pulau Papua mengendap yang menjadi bagian dari Australia akan muncul di kemudian hari," tambah sarjana geologi jebolan Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta, pada 1986 ini.

Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru ini, sambungnya, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.

Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.

Akhirnya proses pengangkatan yang terus-menerus akibat sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.

Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.

Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.

Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia.

"Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini. Ini juga alasan dari penyebutan Papua New Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru," tambah peraih gelar master di bidang Economic Geology dari James Cook University, Townswille, Australia ini.

Sementara keberadaan salju yang berada di beberapa puncak Jayawijaya, diyakininya akan berangsur hilang seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Hilangnya satu-satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di Indonesia itu disebabkan oleh perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis.

Sumber Media Indonesia

Air Tawar Segar di Kedalaman Samudera

"Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Q.S Al Furqan :53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara televisi `Discovery' pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli kelautan (oceanografer) dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam bawah laut untuk di tonton jutaan pemirsa di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemukan beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu membuat penasaran Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi "Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan..." artinya "Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak bisa ditembus." Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas. Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi "Yakhruju minhuma lu'lu`u wal marjaan" artinya "Keluar dari keduanya mutiara dan marjan. "Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur'an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur'an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20.

Sumber: Majalah Percikan Iman

Tuesday, April 29, 2008

Tujuh "Keajaiban" tubuh kita

Nggak cuma bumi saja yang punya seven wonders of the world. Tubuh manusia pun ternyata menyimpan banyak hal menakjubkan yang susah dijelaskan dengan logika.

#1 The Golden Ratio.
Setiap bagian tubuh manusia ternyata merupakan hitungan matematika. Believe it or not, Fibonacci numbers yang kita jumpai di buku Da Vinci Code, ternyata juga ada di tubuh kita sendiri. Bilangan Phi (1:1,618) adalah angka yang akan kita dapatkan setiap kali kita mengukur setiap inci tubuh kita. Coba deh perhatikan ruas jari tangan kita. Ruas kedua dari ujung berukuran 1,618 kali lebih panjang dari ruas terujung, begitu seterusnya. Rumus phi ini juga kita temui di wajah kita. Panjang hidung kita berbanding 1:1,618 dibanding lebar mulut dari ujung ke ujung. Gigi terdepan dengan gigi di sebelahnya juga berukuran 1,1618 kali lebih besar. Inilah yang disebut dengan The Golden Ratio.

Dr. Stephen Marquardt bahkan telah membuat topeng kecantikan berdasarkan golden ratio ini, dan orang yang mempunyai struktur muka paling mendekati topeng ini adalah cewek yang sudah diakui kecantikannya, seperti Ratu Nefertiti. Tapi wajah kita juga bisa cocok ke dalam topeng golden ratio, kok. Soalnya, setiap kali kita tertawa, maka kita akan semakin mendekati ukuran phi tersebut. Makanya, jangan cemberut!

#2 Sidik Lidah
Selain sidik jari, ternyata lidah kita juga mempunyai pattern unik yang tidak dimiliki orang lain. Hmm, jangan-jangan di masa depan kita akan bikin paspor dengan sidik lidah, nih. Hehehe...

#3 Hidup dan Mati
Saat kita membaca tulisan ini, sebenarnya sedang ada sekitar 50 ribu sel yang mati di dalam tubuh kita. Tapi, di saat yang sama, lahir pula 50 ribu sel baru yang menggantikannya (kecuali di otak, yang tidak bisa menumbuhkan sel baru). Wow, ternyata tubuh kita aktif banget, ya? Di saat yang sama, untuk mencerna isi kalimat ini, pesan tersebut disampaikan ke otak dengan kecepatan mencapai 250 mil per jam!

#4 Tempat Tinggal Bakteri
Satu orang manusia mempunyai organisme hidup yang lebih banyak daripada jumlah seluruh manusia di bumi. Soalnya, dalam 1 inci tubuh manusia, ternyata merupakan tempat tinggal bagi kira-kira 32 juta bakteria!

#5 Kepanasan atau Kedinginan?
Pernah makan makanan panas dan dingin, kan? Seberapa pun panas atau dinginnya makanan tersebut, tapi lidah kita masih bisa menerimanya, tuh. Hal ini disebabkan karena mulut kita menyesuaikan suhu makanan tersebut menjadi suhu normal, sehingga akhirnya bisa kita telan. Maksudnya, si mulut akan mendinginkan si makanan panas, dan menghangatkan si makanan dingin. Wah, ternyata mulut kita tak ubahnya seperti microwave dan kulkas, nih.

#6 Anti Kerriput!
Selain bisa menghilangkan stress, ternyata tertawa juga bisa menguatkan sistem kekebalan tubuh, lho. Dan, menurut penelitian, anak-anak tertawa sekitar 300 kali setiap harinya, sementara orang dewasa cuma 15-100 kali saja tertawa. Ck ck ck, apa hidup mereka sedemikian beratnya, ya? Hehehe... Dan, nggak heran juga kalau orang dewasa itu jadi cepat terlihat tua. Soalnya, setiap 2000 kali wajah kita berkerut (misalnya karena kesal atau cemberut), maka muncullah segaris keriput. Makanya, jangan malas tertawa!

#7 Self-healing
Tubuh kita ternyata tak ubahnya seperti Claire Bennet di serial Heroes yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Soalnya, setiap luka kita pasti akan sembuh, dan tubuh kita mempunyai ''keajaiban'' untuk membentuk bagian tubuh yang baru. Misalnya nih, kaki kita terluka dalam karena terantuk batu. Lama-kelamaan, sel-sel di tubuh akan membentuk jaringan daging dan kulit baru untuk menutupi bekas luka tersebut. Namun demikian, ternyata ada satu bagian tubuh yang nggak bisa menyembuhkan dirinya sendiri lho, yaitu gigi. Kalau gigi tetap kita copot, jangan harap akan tumbuh gigi baru.

Giant Skeleton Hoax

Recent exploration activity in the northern region of India uncovered a skeletal remains of a human of phenomenal size. This region of the Indian desert is called the Empty Quarter.

The exploration team also found tablets with inscriptions that stated that our Gods of Indian mythologicalyore, Brahma, had created people of phenomenal size the like of which He has not created since. They were very tall, big, and very powerful, such that they could put their arms around a tree trunk and uproot it. They were created to bring order among us since we were always fighting with each other. One of he sons of Bhima of the Pandava brothers is also thought of to have been carrying these genes. Later these people, who were given all the power turned against all our Gods and transgressed beyond all boundaries set. As a result they were destroyed by God Shiva.

The Geo Exploration team believes these to be the remains of those people.

Govt of India has secured the whole area and no one is, allowed to enter except the NatGeo personnel.
http://www.hoax-slayer.com/giant-skeleton.html

Stonehenge

Stonehenge merupakan sebuah monumen batu peninggalan manusia purba pada zaman Megalitikum yang terletak di Salisbury Plain,Propinsi Wilshire,Inggris.Stonehenge sendiri terdiri dari tiga puluh batu tegak (sarsens) dengan ukuran yang sangat besar (masing-masing batu pada mulanya seragam tingginya,yaitu 10 meter dengan masing-masing batu mempunyai berat 26 ton),semua batu tegak tsb disusun dengan bentuk tegak melingkar. Didalam 30 lingkaran batu besar tadi,juga masih terdapat sekitar 30 batu dengan ukuran yang lebih kecil yang dinamakan Lintels,yang disusun dengan bentuk melingkar juga.Tapi sayang, pada saat ini kebanyakan batu-batu tegak tadi telah terkikis dan jatuh.
Sampai saat ini fungsi dari Stonehenge masih merupakan misteri, Menurut Arkeolog inggris , Richard Jhon Coplan Atkinson (1950) ,Stonehenge kira-kira dibangun sekitar 5000 tahun silam,pembangunannya sendiri dibagi menjadi beberapa fase (I,II,IIIa,IIIb, dan IIIc).Tentunya dengan banyaknya tahapan fase dalam pembangunan Stonehenge, menunjukkan bahwa bangunan tsb memerlukan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya,mulai dari pengangkutan batunya sendiri sampai tahap pengukiran pada setiap batunya.Penemuan diketahui adanya ukiran disetiap batu Stonehenge,hal ini baru diketahui oleh para peneliti baru-baru ini.Menurut Seorang Arkeolog, Tom Goskar, dengan metode scaning laser,ukiran-ukiran pada batu tersebut baru akan terlihat,Jika dengan mata telanjang tidak akan terlihat.tentunya dengan ditemukannya bentuk-bentuk ukiran pada bebatuan,setidaknya bisa memberikan secercah harapan untuk menguak kegunaan Stonehenge pada masa lalu.

Para Arkeolog dan beberapa Insinyur yang turut meneliti, dibuat kagum oleh teknik pembuatan bangunan Stonehenge,mereka tidak bisa membayangkan betapa majunya pemikiran manusia pada masa itu dalam hal arsitektur bangunan. Sebuah argumen yang mengejutkan tentang sejarah Stonehenge di kemukakan oleh seorang ahli Sejarah dan Topografi Irlandia, Gerald Wales...Dia menyebutkan bahwa Manusia Raksasa telah membawa batu-batu maha besar tersebut dari Afrika ke Inggris.Dari struktur geologi pada batu-batu penyusun Stonehenge sendiri memang menunjukkan bahwa batu-batu maha besar itu bukanlah berasal dari wilayah Eropa,karena strukturnya sangat berbeda,namun mirip dengan batu-batuan dari wilayah Afrika.Tapi benarkah Manusia raksasa itu memang ada,seperti yang kita ketahui,pembangunan The Great Pyramid Giza Mesir,katanya juga ada sangkut pautnya dengan para Manusia Raksasa.Bagaimana cara mereka membawa batu-batu berat tersebut?Mungkin hal ini posible jika Manusia Raksasa dengan tinggi 7-10 meter yang mengangkut sekaligus menyusun bebatuan tsb.Kini,batu2 terkenal itu banyak dikunjungi oleh jutaan orang ditiap tahunnya dan hingga saat ini belum ada kepastian apa sebenarnya kegunaan Stonehenge pada masa lalu? apakah Kuil? Ramalan Cuaca? Pekuburan? atau suatu alat untuk menentukan musim,atau ada sangkut pautnya dengan pengukuran periode gerhana matahari dan bulan?yups,semuanya masih menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.Tapi,ada setitik keterangan,yakni jika manusia raksasa itu memang benar-benar ada,maka bagi mereka mudah banget untuk mendirikan batu-batu yang besar dan maha berat itu

ADAM BRIDGE

Adam Bridge,atau yang kerap dijuluki Rama Bridge merupakan salah satu "Mysterious Places in the World's".Jembatan purba misterius sepanjang 18 mil (30 Km) yang menghubungkan antara Manand Island (Srilanka) dan Pamban Island (India) ini diperkirakan telah berumur 1.000.000 tahun lebih!! Citra dari Rama Brige sendiri sangat mudah terlihat dari atas permukaan air laut karena letaknya yang tidak terlalu dalam,yaitu hanya tergenang sedalam kira-kira 1,2 meter (jika air laut sedang surut).Status dari jembatan tsb masih merupakan misteri hingga saat ini,menurut tafsiran para ahli,diperkirakan mungkin Rama Bridge sangat erat kaitannya dengan Epos terkenal India, Ramayana.Srilankan Archeology Department telah mengeluarkan suatu statment yang menyebutkan usia Rama Bridge mungkin berkisar diantara 1.000.000 hingga 2.000.000 tahun,namun apakah jembatan ini benar-benar terbentuk secara alami ataukah merupakan suatu mahakarya manusia hal itu belum bisa mereka terangkan.S.U.Deraniyagala, Direktur Jenderal Arkeologi Srilanka yang juga merupakan pengarang buku "Early Man and the Rise of Civilization in Sri Lanka: the Archaeological Evidence" mengatakan bahwa peradaban manusia telah muncul di Kaki Gunung Himalaya sekitar 2.000.000 tahun silam,walaupun menurut para sejarawan peradaban paling awal didaratan India adalah peradaban bangsa Ca, hal itu bukan merupakan suatu jaminan bahwa terdapat peradaban yang lebih tua lagi dari mereka sebelumnya.Para sarjana menaksirkan bahwa mungkin jembatan purba ini dibangun setelah daratan Srilanka terpisah oleh India jutaan tahun silam.
Didalam Epos Ramayana,jembatan itu dibangun oleh para pasukan manusia kera dibawah pengawasan Rama.Maksud dari pembangunannya sendiri ialah sebagai tempat penyebrangan menuju Negeri Alengka dalam misi untuk menyelamatkan Dewi Shinta,dimana pada saat itu Dewi Sinta sedang berada dalam masa penculikannya oleh Raja Kerajaan Alengka,yaitu Rahwana.Epos Ramayana,menurut Kalender Hindu seharusnya berada pada masa Tredha Yuga (menurut cakram masa evolusi hindu/ cakram Hinduism tentang Epos tersebut terbagi pada masa Sathya (1.728.000 tahun), Tredha (1.296.000 tahun), Dwapara (8.64.000 tahun) dan Kali (4.32.000 tahun).Tahap sekarang menurut kalender mereka ialah Kali.Berarti menurut Epos tersebut, usia dari Rama Bridge berkisar 1.700.000 tahun (Sathya)Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Adam's_Bridge
http://id.wikipedia.org/wiki/Rama

Thursday, April 17, 2008

Jangan Anggap Remeh Orang Lain. Bahaya!!!

Kemarin malam, hujan mengguyur kota Bogor, diselingi petir yang suaranya membuat sport jantung alias bikin kaget. Malam itu perut saya dan istri terasa lapar, sementara di rumah nggak ada makanan mateng. Mau masak, mati lampu pula. Untuk keluar cari makan juga malas. Maunya sih, makan yang anget2. Eh, kebetulan ada suara "ting, ting, ting...". Nah, yang kaya gini nih biasanya tukang jualan makanan. Buru-buru deh saya buka pintu dan menajamkan mata di kegelapan malam untuk melihat sosok yang lewat di depan rumah (hehe.. bahasanya kayak di cerita apa ya??). Tapi apa daya, mata ini tak juga mampu menangkap jenis makanan apa yang lewat, yang kelihatan cuma gerobaknya doang yang gelap. Akhirnya saya berteriak, "Bang, jualan apa?!" Si abang pun menjawab, "Bakso..!" Oh, bakso, cocok kalo gitu. "Dua ya Bang..." kata saya memesan. Segera saja gerobaknya menyala, eh, maksudnya ada cahaya muncul di gerobak. Pantes, si abang baru nyalain lampu. Wah, irit juga si abang, nyalain lampu kalo ada yang mesen :)

Si abang sibuk nyiapin 2 mangkok bakso untuk kami. Tak lama kemudian, ada seorang laki-laki yang nyamperin si abang dan ngomong sesuatu, keliatannya dia nyuruh abangnya untuk ke komplek belakang. Ah, akhirnya bakso pesenan kami datang juga. "Pak, saya ke sana dulu ya, ada yang pesen, nanti ke sini lagi," teriak abangnya . Saya pun mengiyakan. Saya dan istri pun melahap baksonya, hmm.... Lagi enak-enaknya makan, eh istri saya tiba-tiba ngomong, "Mas ada pakunya, " dia menunjukkan paku tripleks yang sempat digigitnya. Ya ampun, di dalem kuah bakso ada paku? pikir saya. Kok bisa ya? Saya segera mengambil paku tersebut dan melemparkannya ke depan rumah. Alhamdulillah, untung tu paku nggak sampe ketelen dan istriku masih sehat-sehat aja. Sambil melanjutkan makan kami masih mengira-ngira asal paku tersebut.

Akhirnya bakso pun habis kami santap, enak juga sih rasanya. Si abang bakso tau-tau udah nongol di depan pintu. Saya pun mengambil mangkok bakso dan menyerahkan ke si abang. Belum sempat ngasih tau tentang paku misterius itu, si abang udah buka mulut duluan, dia tampak kesal sekali. "Nggak menghargai orang, mana hujan, petirnya gede banget lagi, udah disamperin eh nggak jadi beli. Beli seribu aja kek juga nggak papa. Kalo nggak inget punya anak kecil, saya tonjok tu orang." Si abang nyerocos kesel. "Saya tu lama di jalan, 12 tahun saya di jalanan, masuk penjara juga sering, tapi saya nggak pernah ngeremehin orang." Nah loh, abang bakso yang gondrong ini rupanya mantan narapidana. "Alasannya apa bang dia nggak jadi beli?" tanya saya. "Nggak tau tuh, tadi dia keluar dari rumah bawa senter sambil bilang nggak jadi," jawab si abang.

Setelah si abang bakso selesai "curhat" saya pun berkata, "Bang, lain kali ati-ati ya, tadi di bakso istri saya ada paku, pakunya kegigit, untung gak ketelen. Tapi alhamdulillah, istri saya sehat-sehat aja koq." Abangnya sekarang jadi melongo, heran dan kaget. "Mungkin dari atas gerobak kali bang pakunya copot," kata saya memperkirakan. "Tapi kalo yang di atas gerobak itu paku payung," kata si abang. Kami sama-sama bingung :p
"Beberapa hari ini saya sial terus, kemarin ban saya kempes dan hari ini rodanya rusak, sekarang ada paku lagi," si abang melanjutkan. Saya coba memberikan nasehat sekenanya, intinya sih nyuruh dia sabar. Saya mempersilakan si abang untuk masuk rumah menenangkan diri, tapi si abang menolak dan mohon diri setelah sebelumnya memohon maaf pada saya.

Hmm... dari kejadian di atas, saya dapat mengambil pelajaran, bahwa kita harus hati-hati dalam bersikap dan jangan pernah menganggap remeh orang lain. Bayangkan saja jika si abang bakso tersebut nggak inget ada anak di rumah, pasti dia bakal berantem dan pertumpahan darah bisa terjadi. Dan yang kedua, komunikasi mesti clear atau jelas. Andaikan si pemesan bakso yang nggak jadi itu mengemukakan alasan kenapa dia tidak jadi membeli bakso, misalkan karena setelah liat isi dompet ternyata uangnya tipis, kemungkinan besar si abang bakso akan mengerti dan tidak marah seperti itu. Jadi, jangan pernah anggap remeh orang lain, bahaya!!!

Sunday, April 13, 2008

Amphibi-amphibi Muda

Di komunitas Tangan Di Atas (TDA), kami memberi gelar 'amphibi' bagi karyawan yang berbisnis. Amphibi merupakan tahap metamorfosa bagi seorang karyawan yang nantinya akan jadi pengusaha (full TDA). Nah, saat ini saya ingin menceritakan perjumpaan dengan para amphibi-amphibi muda. Mereka bukan member komunitas TDA, tapi semangatnya patut dicontoh.
Hari Jumat (11 April 2008) saya melakukan perjalanan ke Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk menghadiri pernikahan teman sekantor. Saya dan teman-teman sekantor berangkat bersama menggunakan bus khusus yang telah kami sewa. Pernikahan teman kami tersebut cukup spesial, mengingat mempelai pria dan wanitanya merupakan rekan kerja satu kantor.
Bersama kami, ikut rombongan fotografer yang disewa untuk merekam momen pernikahan rekan kami. Mereka terdiri dari tiga orang, usianya masih muda sekitar awal 30-an. Merekalah yang saya sebut sebagai amphibi-amphibi muda. Mereka tergabung dalam sebuah usaha fotografi bernama galaxy studio. Usaha ini dijalankan secara online dan offline. Anda bisa melihat website-nya di http://www.gfotografi.com
Amphibi pertama bernama Brantas, yang merupakan founder dari galaxy studio. Dia ini bekerja di kedutaan asing. Kalau bicara masalah gaji mungkin sudah cukup, tapi dia punya harapan untuk memiliki usaha sendiri dan nantinya memiliki building sendiri untuk studionya. Usaha sampingannya ini dijalankan di hari-hari liburnya. Berawal dari hobi fotografi, ternyata usahanya ini bisa terus berjalan dan relasinya terus bertambah. Bisa dikatakan, ordernya cukup kencang, sampai bulan Juli sudah ada jadwal. Brantas terus menjalin komunikasi dengan konsumen yang telah menggunakan jasanya sehingga orderan terus mengalir.
Amphibi kedua bernama Ilham. Ilham ini juga seorang fotografer sekaligus video shooter. Seperti Brantas, hobi fotografinya membawa dia untuk mengkomersilkan kemampuannya. Menurut Ilham, seorang yang hobi fotografi, dengan terjun ke dunia bisnis fotografi maka skill-nya akan lebih cepat berkembang karena akan menemui banyak hal-hal baru yang membutuhkan teknik-teknik baru. Ilham yang bekerja sebagai teknisi di perusahaan industri kemasan ini juga punya mimpi untuk menjadi business owner. Tidak hanya bisnis fotografi, ilham ternyata juga memiliki usaha voucher HP di rumahnya. Usaha yang dimulai dengan modal awal Rp 500 ribu rupiah ini terus berjalan hingga kini ia memiliki deposit pulsa sebanyak lima jutaan rupiah.
Amphibi ketiga bernama Sopan. Di antara ketiga amphibi muda ini, Sopan yang gajinya sebagai karyawan paling kecil karena di tempat kerjanya dia berprofesi sebagai Office Boy. Meski sebenarnya bukan fotografer profesional, Sopan mau ikutan bisnis fotografi, sedikit-sedikit dia belajar fotografi dari teman-teman fotografernya. Sekarang mungkin Sopan hanya seksi sibuk di tim galaxy studio, tapi bukan tidak mungkin suatu hari nanti dia menjadi fotografer profesional. Dunia selalu berputar, bukan? Terutama bagi orang-orang yang mau berubah.
Ah, jadi tambah panas neh, harus lebih fokus bisnis nih ...

Sunday, April 6, 2008

Detik-Detik Rasulullah SAW Menjelang Sakaratul Maut

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning burung-burung gurun pun enggan mengepakkan sayapnya.

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata-bata memberikan petuah:

“Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan Cinta Kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah hanya kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, Sunnah dan Al-Qur’an. Barang siapa yang mencintai Sunnahku berarti mencintai aku, dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku,”

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca. Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Ustman menghela nafas panjang dan Ali menundukan kepalanya dalam-dalam.

Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba “Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.

Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.

Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seseorang yang berseru mengucapkan salam.

“Assalaamu’alaikum….Bolehkah saya masuk ?” tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengijinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah.
“Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah aku ayah, sepertinya baru sekali ini aku melihatnya” tutur Fatimah lembut. Lalu Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. dialah Malaikat Maut,” kata Rasulullah.

Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat Maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit untuk menyambut ruh kekasih Allah dan Penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah dibuka, para malaikat telah menanti Ruhmu, semua pintu Surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi itu semua ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
“Engkau tidak senang mendengar kabar ini, Ya Rasulullah?” tanya Jibril lagi.
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan Khawatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:
‘Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya’” kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan Ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

“Jibril, betapa sakit Sakaratul Maut ini.” Lirih Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

“Jijikkah engkau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu wahai Jibril?” Tanya Rasulullah pada malaikat pengantar wahyu itu.

“Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direngut ajal,” kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik karena sakit yang tak tertahankan lagi.

“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku”.
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.

“Peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah diantaramu,”

Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

“umatku, umatku, umatku”

dan….PUPUSLAH KEMBANG HIDUP MANUSIA MULIA ITU………
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya ?

(dikutip dari http://imso.wordpress.com)